
Bola.net - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menegaskan, tidak akan membawa polemik yang terjadi dalam pelaksanaan cabang olahraga sepakbola PON XVIII di Pekanbaru, Riau, ke rapat Joint Committee (JC) tahap kedua.
Rencananya, rapat kedua JC akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-20 September. Semula, rapat tersebut direncanakan pada 30 Juli, lalu diundur menjadi Agustus. Sidang pertama berlangsung lancar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (12/7) dan dihadiri delapan anggota JC dan satu perwakilan AFC, James Johnson.
"Rapat JC tersebut nantinya hanya akan membahas butir-butir kesepakatan antara PSSI dan KPSI yang tertuang dalam MoU. Untuk yang lainnya, tidak akan dibicarakan," terang Djohar.
Dalam kasus PON, PSSI berpandangan jika terjadi konspirasi antara KONI, Panitia Besar (PB) PON dan Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (Baori) untuk merusak nama baik PSSI. Secara tegas, Djohar mengungkapkan jika semua kisruh yang terjadi di PON ke-XVIII, bermula dari campur tangan KONI Pusat dan Baori melalui PB PON.
"Persolan tersebut biarlah kami selesaikan sendiri dan tidak perlu dibawa-bawa ke JC," tegasnya.
Diterangkan Djohar, PSSI mengaku kecewa dengan sikap KONI yang sama sekali tidak berpihak ke PSSI yang notabene adalah anggota resminya. KONI membuat kesalahan dengan lebih mengakomodir lembaga liar yang bukan anggota KONI. Jika begitu, PSSI akan melaporkan KONI ke pihak yang berwajib dengan dua aspek hukum, pidana dan perdata. (esa/dzi)
Rencananya, rapat kedua JC akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-20 September. Semula, rapat tersebut direncanakan pada 30 Juli, lalu diundur menjadi Agustus. Sidang pertama berlangsung lancar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (12/7) dan dihadiri delapan anggota JC dan satu perwakilan AFC, James Johnson.
"Rapat JC tersebut nantinya hanya akan membahas butir-butir kesepakatan antara PSSI dan KPSI yang tertuang dalam MoU. Untuk yang lainnya, tidak akan dibicarakan," terang Djohar.
Dalam kasus PON, PSSI berpandangan jika terjadi konspirasi antara KONI, Panitia Besar (PB) PON dan Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (Baori) untuk merusak nama baik PSSI. Secara tegas, Djohar mengungkapkan jika semua kisruh yang terjadi di PON ke-XVIII, bermula dari campur tangan KONI Pusat dan Baori melalui PB PON.
"Persolan tersebut biarlah kami selesaikan sendiri dan tidak perlu dibawa-bawa ke JC," tegasnya.
Diterangkan Djohar, PSSI mengaku kecewa dengan sikap KONI yang sama sekali tidak berpihak ke PSSI yang notabene adalah anggota resminya. KONI membuat kesalahan dengan lebih mengakomodir lembaga liar yang bukan anggota KONI. Jika begitu, PSSI akan melaporkan KONI ke pihak yang berwajib dengan dua aspek hukum, pidana dan perdata. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSSI Tegaskan Tak Bahas Polemik PON di Rapat JC
Bola Indonesia 11 September 2012, 20:45 -
Djohar: Meski Kisruh, Aji Santoso Tetap Bisa Pantau Pemain PON
Bola Indonesia 11 September 2012, 20:15 -
Diadukan PSSI ke FIFA, Riedl Mengaku Tak Gentar
Bola Indonesia 11 September 2012, 16:31 -
PSSI Menilai KONI Sudah Mengacaukan Sepakbola
Bola Indonesia 10 September 2012, 20:20 -
PSSI Sebut Pertemuan Jokdri-Tri Goestoro Tidak Resmi
Bola Indonesia 7 September 2012, 10:26
LATEST UPDATE
-
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30 -
Meski Baru Kalah Beruntun, Enzo Maresca Tak Anggap Liverpool Lawan Mudah
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR