
Bola.net - RS Dr. Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang memastikan belum tahu dampak gas air mata terhadap organ pernapasan korban Tragedi Kanjuruhan. Hal ini tak lepas dari belum adanya pemeriksaan tersebut terhadap para korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSSA.
"Pada saat awal, kita tidak melakukan penelitian khusus mengenai itu," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K).
"Itu kan toksikologi ya. Toksikologi tak kami lakukan penelitian, tapi kami bisa mengambil kesimpulan tak langsung dari laboratorium dari yang diperiksakan di ICU," sambungnya.
Syaifullah pun membeber alasan pihak RSSA tak melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait adanya hubungan antara kekurangan oksigen dengan paparan zat gas air mata di organ pernapasan pasien. Ia menyebut, tim medis RSSA memprioritaskan terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi pasien.
"Yang kami lakukan ketika ada pasien datang awal adalah melihat dan tangani kegawatannya," tutur Syaifullah.
"Kami belum sampai kepada pemeriksaan toksikologi. Toksikologi biasanya yang mengerjakan adalah teman-teman dari forensik. Namun, untuk saat ini, kalau saat ini kita lakukan sudah tak relevan lagi. Karena, bahan-bahan seperti itu biasanya sudah tak ada dalam tubuh pasien," ia menandaskan.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Belum Ketahui Jenis Racun Gas Air Mata
Sementara itu, dokter ICU RSSA, dr. M. Akbar Sidiq Sp.An, juga menyebut bahwa pihaknya tak melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap kandungan gas air mata yang ada di organ pernapasan korban Tragedi Kanjuruhan. Namun, ia menyebut bahwa dari hasil laboratorium diketahui bahwa rata-rata korban Tragedi Kanjuruhan yang masuk ICU dalam kondisi kritis mengalami kekurangan oksigen.
"Kalau untuk jenis zat yang ada di gas air mata tersebut memang tak dilakukan penelitian," tutur Akbar.
"Juga tidak dilakukan penelitian soal apa efek (zat-zat yang ada di gas air mata tersebut)," sambungnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
RSSA Belum Periksa Dampak Gas Air Mata ke Pernapasan Korban Tragedi Kanjuruhan
Bola Indonesia 24 Oktober 2022, 19:09
-
Stadion Kanjuruhan bakal Diruntuhkan, Ini Tanggapan Penjual di Kawasan Stadion
Bola Indonesia 19 Oktober 2022, 17:35
-
Presiden Jokowi Sebut Stadion Kanjuruhan Bakal Dibangun Ulang Sesuai Standar FIFA
Bola Indonesia 18 Oktober 2022, 20:18
-
Bertambah, Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan jadi 133 Orang
Bola Indonesia 18 Oktober 2022, 13:52
LATEST UPDATE
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
-
Tchouameni Tegaskan Masih Betah di Madrid di Tengah Rumor Ketertarikan Man United
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:57
-
Wejangan Benzema Agar Vinicius Jr Raih Ballon d'Or: Syaratnya 1, Tapi Sulit!
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:33
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR