
"Saya bayangkan bahwa yang diinginkan seluruh pecinta sepak bola Indonesia, sebagai kado tahun baru mereka, adalah berakhirnya kisruh yang telah terjadi di Indonesia sepak bola selama beberapa tahun belakangan," ujar pria kelahiran 21 November 1960 ini, melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya.
"Masalah terbesar di sepak bola Indonesia adalah semua orang hanya duduk berpangku tangan menanti perubahan. Seharusnya, mereka adalah sosok-sosok yang membuat perubahan tersebut terjadi," sambungnya.
Sebelumnya, Byer, yang kini berdomisili di Jepang, menyebut bahwa kondisi sepak bola Indonesia, yang karut marut, berpengaruh pada prestasi Timnas Indonesia di ajang internasional. Menurutnya, penampilan Indonesia di beberapa ajang internasional tak menggambarkan level Indonesia.
"Hasil-hasil yang diraih Timnas Indonesia di kompetisi internasional sama sekali tak menunjukkan level dari negara ini. Ini hanya menunjukkan hasil cekcok yang terjadi," ujar Byer.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membenahi sepak bola Indonesia. Dalam melakukan pembenahan itu, Byer menambahkan, tidak perlu bergantung pada PSSI.
"Anda hanya tinggal meyakinkan para jutawan atau mungkin miliarder (untuk membantu mewujudkan hal ini, red)," ujar Byer.
Namun Byer mengakui bahwa hal ini juga tak mudah. Pasalnya, banyak jutawan atau miliarder yang tak melihat sepak bola Indonesia sebagai investasi menarik.
"Sayangnya, para jutawan itu tidak melihat sepak bola Indonesia sebagai investasi menarik. Ini karena mereka tak paham arti 'development'," pungkas Byer. (den/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tom Byer Kritik Apatisme Pecinta Sepak bola Indonesia
Bola Indonesia 20 Desember 2012, 20:28
-
"Prestasi Timnas Gambaran Sengkarutnya Sepak Bola Indonesia"
Tim Nasional 28 November 2012, 17:31
-
Tom Byer Kritik Keputusan Erick Thohir Berinvestasi di DC United
Bola Indonesia 11 Juli 2012, 08:33
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR