
Bola.net - Musim ini, Arsenal menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Bukan soal jumlah gol yang mereka cetak, melainkan seberapa sedikit mereka kebobolan. Dalam delapan laga Premier League 2025/2026, tim asuhan Mikel Arteta baru tiga kali memungut bola dari gawang sendiri.
Tak ada tim lain di liga yang mampu mendekati angka itu. Sembilan belas klub lain sudah kebobolan setidaknya dua kali lipatnya. Lebih impresif lagi, Arsenal menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.
Pencapaian itu membuat mereka disebut-sebut sedang menuju sejarah, yaitu berpotensi menyamai bahkan melampaui rekor Chelsea musim 2004/2005, musim di mana pasukan Jose Mourinho hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim.
Pertanyaannya, apakah Arsenal bisa mempertahankan ketangguhan ini hingga Mei nanti? Atau akan bernasib sama seperti banyak tim lain yang start fenomenal, tapi akhirnya melempem di paruh kedua musim?
Arsenal dan Jalur Menuju Rekor Premier League

Sejak awal era Premier League pada 1992, hanya segelintir tim yang mampu mencatatkan pertahanan sebaik Arsenal saat ini. Rata-rata mereka yang mengakhiri musim dengan kebobolan di bawah 25 gol selalu berada di papan atas, tapi tidak selalu berakhir sebagai juara.
Chelsea 2004/2005 masih jadi tolok ukur. Musim itu, Mourinho membangun tembok baja di lini belakang lewat duet John Terry dan Ricardo Carvalho, serta kiper Petr Cech yang tampil luar biasa. The Blues hanya kebobolan 15 gol dalam 38 pertandingan, rekor yang masih bertahan hampir dua dekade.
Arsenal sendiri pernah nyaris menyaingi catatan itu. Pada musim 1998/1999, pasukan Arsene Wenger hanya kebobolan 17 gol, tapi ironisnya mereka tetap kalah dalam perburuan gelar dari Manchester United yang lebih tajam di lini depan. United kebobolan 37 gol, 20 lebih banyak, tapi unggul satu poin di akhir musim.
Kini, Arsenal di bawah Arteta kembali menghadirkan ketenangan seperti era emas Wenger. Mereka tak hanya bertahan dengan soliditas posisi, tapi juga disiplin struktur dan pressing yang efektif, ciri khas sepak bola Arteta yang kian matang.
Menyaingi Rekor Chelsea 2004/2005: Fakta dan Perbandingan
Chelsea-nya Mourinho sempat hanya kebobolan satu gol dalam delapan laga pertama musim itu, lebih baik dari Arsenal saat ini yang kebobolan tiga. Namun, konsistensi mereka setelah Natal yang menjadikannya istimewa: 10 pertandingan beruntun tanpa kebobolan antara Desember hingga Februari.
Jika Arsenal terus mempertahankan rataan seperti sekarang, mereka akan menutup musim dengan sekitar 14 gol kebobolan, sedikit lebih baik daripada rekor Chelsea. Tapi perjalanan masih panjang, dan sejarah menunjukkan banyak tim yang gagal menjaga level ini.
Contohnya, Chelsea 2005/2006 hanya kebobolan dua gol dalam delapan laga pertama, tapi menutup musim dengan 22 gol bersarang. Begitu pula Southampton 2013/2014 yang sempat luar biasa di awal, namun akhirnya kebobolan 46 gol.
Liverpool asuhan Arne Slot musim lalu juga sempat kebobolan tiga gol dalam delapan laga pertama, tapi mengakhiri musim dengan 41 gol kemasukan, termasuk sembilan setelah mereka memastikan gelar. Konsistensi menjadi ujian terbesar bagi setiap tim defensif.
Rekor Sebelum Era Premier League: Jejak Liverpool 1978/1979

Jika Arsenal ingin melampaui batas sejarah, mereka tak hanya harus menaklukkan catatan Chelsea, tapi juga menembus rekor absolut sepanjang masa yang dipegang Liverpool 1978/1979. Di bawah Bob Paisley, The Reds hanya kebobolan 16 gol dalam 42 pertandingan, dengan rataan luar biasa 0,38 gol per laga.
Duet Alan Hansen dan Phil Thompson di jantung pertahanan, plus Ray Clemence di bawah mistar, menciptakan barisan belakang yang nyaris sempurna. Mereka mencatat 28 clean sheet dan hanya kebobolan tiga gol di satu pertandingan sepanjang musim, semuanya saat kalah 2-3 dari Aston Villa.
Menariknya, rekor Chelsea 2004/2005 (15 gol dalam 38 laga) sebenarnya sedikit inferior dalam rasio kebobolan per pertandingan dibandingkan Liverpool 1978/1979.
Artinya, untuk benar-benar jadi yang terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris, Arsenal harus menutup musim ini dengan kebobolan tidak lebih dari 14 gol.
Kilas Balik Eropa: Cagliari dan Dominasi Pertahanan Italia
Menariknya, rekor pertahanan paling hebat dalam sejarah liga top Eropa bukan milik Inggris, melainkan Italia. Cagliari pada musim 1969/1970 hanya kebobolan 11 gol dalam 30 laga Serie A, rataan 0,37 gol per laga, terbaik sepanjang masa di antara lima liga top Eropa.
Tim asuhan Manlio Scopigno itu menjadi juara Italia untuk pertama dan satu-satunya kali dalam sejarah klub, dengan Gigi Riva mencetak setengah dari total gol mereka.
Cagliari memadukan kedisiplinan klasik Serie A dengan efisiensi klinis di depan gawang, formula yang membuat mereka abadi dalam sejarah sepak bola Italia.
Milan dan Torino juga pernah mencatat pertahanan spektakuler di era 1970-an, sementara di era modern, hanya Paris Saint-Germain (2015/2016, 19 gol) dan Bayern Munich (2015/2016, 17 gol) yang mendekati dominasi serupa.
Dengan konteks ini, jika Arsenal mampu menutup musim Premier League 2025/2026 dengan kebobolan 13 gol atau lebih sedikit, mereka bukan hanya akan mencatat rekor nasional, tapi juga menembus level pertahanan terbaik dalam sejarah Eropa modern.
Arsenal sudah dua musim terakhir menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Premier League, dan tren itu berlanjut. Mereka belum pernah kebobolan lebih dari dua gol sejak Desember 2023, lebih dari 70 pertandingan lalu, angka yang menegaskan kestabilan luar biasa di bawah Arteta.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Mengenang Warisan Vichai Srivaddhanaprabha di Leicester City: Transformasi Klub dan Hati Penggemar
- Hari Ini 7 Tahun yang Lalu: Tragedi Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Leicestter City Vichai Srivaddhanaprabha
- Pujian Tinggi untuk Matheus Cunha
- Ketika Legenda MU Counter Attack Legenda Liverpool Gara-gara Casemiro, Kenapa?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Arsenal vs Brighton 30 Oktober 2025
Liga Inggris 28 Oktober 2025, 11:53
-
Jurrien Timber Ingatkan Arsenal untuk Tetap Rendah Hati di Puncak Klasemen
Liga Inggris 28 Oktober 2025, 11:29
-
Jadwal Carabao Cup Pekan Ini Live di Vidio, 29-30 Oktober 2025
Liga Inggris 28 Oktober 2025, 06:01
-
Gawat! 3 Pemain Kunci Arsenal Jadi Tumbal Kemenangan atas Crystal Palace
Liga Inggris 27 Oktober 2025, 18:38
LATEST UPDATE
-
Aisha Keem, Putri Irfan Hakim yang Bersinar di Cabang Olaharaga Berkuda
Olahraga Lain-Lain 28 Oktober 2025, 16:10
-
Bayern Munchen Bidik Target Barcelona Sebagai Pengganti Jangka Panjang Harry Kane
Bundesliga 28 Oktober 2025, 16:08
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 28 Oktober 2025, 16:06
-
Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 28 Oktober 2025, 16:04
-
Prediksi Newcastle vs Tottenham 30 Oktober 2025
Liga Inggris 28 Oktober 2025, 16:00
-
Investasi Rp13 Triliun Juventus sejak Scudetto 2020, Hasilnya?
Liga Italia 28 Oktober 2025, 15:59
-
Jadwal Lengkap Piala Dunia U-17 2025
Tim Nasional 28 Oktober 2025, 15:59
-
Cek Jadwal Liga Inggris 2025/26 Pekan ke-10: Eksklusif Tayang di Vidio
Liga Inggris 28 Oktober 2025, 15:55
LATEST EDITORIAL
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37
-
5 Pemain Manchester United yang Berubah Drastis di Bawah Asuhan Ruben Amorim
Editorial 27 Oktober 2025, 15:36



















KOMENTAR