Kemenangan yang Ternodai: Pernyataan Enzo Maresca yang Mengundang Spekulasi di Chelsea

Kemenangan yang Ternodai: Pernyataan Enzo Maresca yang Mengundang Spekulasi di Chelsea
Pemain Chelsea Malo Gusto melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Everton, Sabtu, 13 Desember 2025. (c) Chelsea FC

Bola.net - Kemenangan Chelsea 2-0 atas Everton di Stamford Bridge seharusnya menjadi momen positif. Namun, sorotan justru beralih ke pernyataan mengejutkan Enzo Maresca dalam konferensi pers seusai laga.

Alih-alih membahas performa Malo Gusto yang menjadi topik pertanyaan, pelatih asal Italia itu melontarkan komentar emosional yang tidak diduga oleh para jurnalis. Pernyataan tersebut langsung mengubah atmosfer ruang konferensi.

Dengan tidak menjelaskan secara jelas siapa yang ia maksud, Maresca membuka ruang spekulasi yang tidak perlu. Situasi itu membuat kemenangan terasa kurang utuh dan menempatkan posisinya di bawah pengamatan lebih ketat.

1 dari 4 halaman

Pernyataan yang Menimbulkan Berbagai Tafsir

Pemain Everton Iliman Ndiaye (kiri) berebut bola dengan pemain Chelsea Marc Cucurella dalam laga Premier League, Sabtu, 13 Desember 2025. (c) Adam Davy/PA via AP

Pemain Everton Iliman Ndiaye (kiri) berebut bola dengan pemain Chelsea Marc Cucurella dalam laga Premier League, Sabtu, 13 Desember 2025. (c) Adam Davy/PA via AP

Maresca mengaitkan pujiannya kepada pemain dengan kondisi yang ia sebut sulit dalam dua hari terakhir. Ucapannya disampaikan tanpa konteks yang jelas.

“Ini alasan mengapa saya memuji para pemain,” kata Maresca. “Dengan begitu banyak masalah, mereka tampil sangat baik setelah pekan yang rumit. Dua hari terakhir adalah 48 jam terburuk sejak saya bergabung dengan klub, karena banyak orang tidak mendukung kami.”

Ia kemudian menegaskan bahwa yang ia maksud adalah orang-orang secara umum. Ketika ditanya apakah komentarnya terkait dengan suporter, Maresca mengatakan ia mencintai para penggemar dan merasa sangat bahagia dengan mereka, namun penjelasan itu tidak sepenuhnya meredam spekulasi.

2 dari 4 halaman

Reaksi Internal dan Keraguan Publik

Pemain Everton, James Garner (belakang), berebut bola dengan pemain Chelsea Jamie Gittens dalam laga Premier League, Sabtu, 13 Desember 2025. (c) Adam Davy/PA via AP

Pemain Everton, James Garner (belakang), berebut bola dengan pemain Chelsea Jamie Gittens dalam laga Premier League, Sabtu, 13 Desember 2025. (c) Adam Davy/PA via AP

Sumber internal Chelsea menyebut komentar tersebut sebagai reaksi emosional atas kemenangan emosional. Penjelasan itu disampaikan secara anonim untuk menjaga hubungan di dalam klub.

Namun, tidak semua pihak menerima penjelasan tersebut begitu saja. Nada kriptik Maresca membuat banyak pihak meyakini ada persoalan lebih dalam yang tidak diungkapkan ke publik.

Maresca dijadwalkan kembali berbicara kepada media dalam konferensi pers jelang perempat final Carabao Cup melawan Cardiff City. Meski ia diperkirakan akan meredam makna ucapannya, komentarnya akhir pekan lalu sudah telanjur memicu perbincangan.

3 dari 4 halaman

Rekam Jejak Ledakan Emosi Maresca

Secara umum, Maresca dikenal berhati-hati saat berbicara kepada media. Namun, ada beberapa momen ketika sikap tersebut runtuh dan pandangannya keluar secara blak-blakan.

Ia pernah menyuruh para pengkritiknya untuk menyingkir setelah Chelsea mengamankan posisi empat besar pada akhir musim lalu. Dalam ajang Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat, ia juga mengkritik keras penyelenggaraan turnamen.

“Ini lelucon. Ini bukan sepak bola. Ini bukan untuk kami. Saya sulit memahaminya,” kata Maresca saat itu. “Saya bisa memahami penundaan demi keamanan, tetapi jika Anda menunda tujuh atau delapan pertandingan, berarti mungkin ini bukan tempat yang tepat untuk kompetisi ini.”

Sikap serupa juga pernah terlihat saat ia menangani Leicester City, ketika ia mengancam pergi meski timnya berada di puncak klasemen Championship karena tidak puas dengan kritik sebagian suporter terhadap gaya bermainnya.

4 dari 4 halaman

Kritik, Pujian, dan Konteks Chelsea

Musim ini, Maresca memang mendapat kritik terkait rotasi dan penggunaan pemain pengganti. Namun, ia juga menuai banyak pujian atas pencapaiannya bersama Chelsea.

Pada musim debutnya 2024-25, ia membawa klub finis di empat besar serta menjuarai Conference League dan Piala Dunia Antarklub. Musim ini, ia tetap mampu meraih hasil baik meski kehilangan pemain penting akibat cedera.

Ia bahkan baru saja dinobatkan sebagai Manajer Terbaik Premier League bulan November. Chelsea juga dipuji setelah menang atas Liverpool, membantai Barcelona 3-0, dan menahan Arsenal meski bermain dengan 10 pemain hampir satu jam.

Performa Chelsea memang sempat menurun dalam beberapa laga terakhir, dan reaksi suporter serta media menjadi konsekuensi yang tak terpisahkan. Klub sebelumnya juga pernah melalui periode sulit tanpa menggoyahkan posisi Maresca.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL