Bola.net - AC Milan melangkah perkasa pada musim 2020/2021 ini. Berbekal hasil apik di paruh kedua musim lalu, Rossoneri tampil solid dan kini menjadi unggulan untuk meraih scudetto Serie A.
AC Milan mengoleksi 43 poin dari 18 laga, dengan melesakkan 39 gol dan 19 kali kebobolan. Tim besutan Stefano Pioli unggul tiga poin atas peringkat kedua, Inter Milan.
AC Milan mulai menunjukkan tanda-tanda siap membangun lagi masa kejayaannya. Bahkan, kini mereka menjadi favorit meraih Scudetto musim ini.
Apa rahasia di balik kedigdayaan AC Milan musim ini? Satu di antaranya kombinasi yang pas antara para pemain yang sudah uzur dengan deretan pemain muda yang menjanjikan.
Berikut ini beberapa faktor di balik kedigdayaan AC Milan musim ini, seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Tangan Dingin Stefano Pioli

Kedigdayaan AC Milan tak lepas dari tangan dingin Stefano Pioli. Di tangan sang pelatih Milan menunjukkan perubahan besar.
Kinerja Stefano Pioli di AC Milan mendapat banyak pujian. Bukan hanya mampu mengatrol prestasi klub, Pioli juga memaksimalkan potensi pemain muda di skuad AC Milan, serta meramunya bersama barisan para pemain berpengalaman. Hasilnya sungguh dahsyat.
Hingga pekan ke-18, AC Milan baru sekali kalah. Pioli juga mampu mencari solusi yang mumpuni ketika tim harus kehilangan pemain bintangnya karena cedera atau sakit.
"Pelatih bekerja dengan sangat baik dari awal untuk meyakini tim ini. Kami sedikit terpecah di ruang ganti, tapi dia berhasil membawa kami bersatu dan hasil pun datang sebagai konsekuensi," kata kapten AC Milan Alessio Romagnoli.
2. Pengaruh Sosok Berpengalaman Zlatan Ibrahimovic

Faktor penting lain di balik kedigdayaan AC Milan musim ini adalah pengaruh signifikan pemain berpengalaman seperti Zlatan Ibrahimovic. Meski sudah berusia 39 tahun, Zlatan belum menunjukkan tanda-tanda memudar kemampuannya.
Pemain asal Swedia itu masih menakutkan di depan gawang lawan. Dia masih rajin menyumbang gol demi gol.
Jiwa kepemimpinan Ibra juga tak perlu diragukan. Dia membawa pengaruh besar di tim AC Milan yang disesaki para pemain muda. Dia tak segar membagi ilmu, dan menularkan karakter juaranya. Di antara semua penghuni skuad AC Milan, Zlatan yang paling kenyang merasakan gelar juara, di berbagai liga.
Pada paruh musim lalu, pemain berusia 39 tahun tersebut berhasil mencetak 11 gol dari 20 pertandingan di seluruh ajang. Berkat kontribusi Ibra, AC Milan finis di peringkat keenam klasemen akhir Serie A 2019/2020.
Memasuki musim ini, Zlatan Ibrahimovic semakin bertaji. Dengan usia yang hampir menyentuh kepala empat, mantan kapten Timnas Swedia itu sukses mengoleksi 13 gol dari 13 pertandingan di seluruh ajang.
3. Kiprah Menjanjikan Deretan Pemain Muda

Stefano Pioli telah menyulap enam pemain muda 'kelas dua' menjadi pilar penting AC Milan. Siapa saja?
Yang pertama, Theo Hernandes. berkembang pesat bersama AC Milan. Dia menjadi bek sayap yang lengkap. Bukan hanya tangguh saat bertahan, tapi tajam ketika menyerang.
Yang kedua ada Rafael Leao. Dia tidak memulai musim debutnya di AC Milan dengan baik. Namun, kedatangan Stefano Pioli membuat pemain asal Portugal mulai menemukan rasa percaya diri dan tampil bagus. Rafael Leao kini menjadi aset penting bagi masa depan Milan. "Leao anak yang sangat muda dan kuat," pujian dari Pioli untuk pemain berusia 21 tahun tersebut.
Nama lainnya adalah Alexis Saememaekers. Di bawah kendali Pioli, Saelemaekers telah berkembang pesat. Dia kini menjadi salah satu winger yang diwaspadai aksinya di Serie A. Performa apik pemain asal Belgia membuat nilai pasarnya meningkat secara signifikan. Saat ini, berdasar data Transfermarkt, nilai pasar Saelemaekers mencapai 18 juta euro.
Ada juga Ismael Bennacer, yang pernah membela Arsenal. Akan tetapi, Arsene Wenger gagal memaksimalkan bakat besarnya. Wenger memainkan Bennacer sebagai winger, padahal posisinya adalah gelandang.
Di bawah Pioli, Bennacer menjadi andalan di lini tengah. Milan kini punya seorang regista pada diri Bennacer. Pemain asal Aljazair itu sangat piawai mengatur ritme permainan dengan umpan-umpannya.
4. Tangan Dingin Paolo Maldini

Selain pengaruh besar Stefano Pioli, ada satu lagi sosok yang dianggap menjadi biang di balik kedigdayaan AC Milan musim ini. Dia adalah legenda klub sekaligus direktur teknik Milan, Paolo Maldini.
Pendapat itu diutarakan oleh mantan pelatih AC Milan, Alberto Zaccheroni.
“Kalau asumsi Milan menempati urutan pertama hanya karena absennya suporter di stadion? Tentu tidak. Ada banyak faktor. Maldini adalah satu di antaranya. Saya sangat mengenal Paolo dan dia lebih tahu lagi dinamika internal tim,” kata Zaccheroni, seperti dilansir Football Italia.
“Dia melakukannya sebagai kapten dan akan melakukannya hari ini sebagai direktur teknik, dengan tanggung jawab yang lebih besar. Ia tahu bagaimana membuat Anda merasa nyaman, mengenyahkan ketidakteraturan, membantu saat tim berada dalam kesulitan.”
"Sosok Maldini adalah warisan yang tidak dimiliki orang lain, para pemain hari ini merasakannya. Dia memberikan kepastian," sambung Zaccheroni.
Sumber: Goal Internasional, Football Italia
Disadur dari Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri, 21 Januari 2021)
Baca Ini Juga:
- Juventus Ingin Boyong Krzysztof Piatek, Striker yang Pernah Dibuang AC Milan
- Takjubnya Meite Begitu Gabung AC Milan: Banyak Juara di Sini
- Desak Barcelona Lepas Firpo, Ini Langkah yang Diambil Milan
- Gabung AC Milan, Bisakah Mandzukic Langsung Dimainkan Pioli?
- Diminati Banyak Klub, Kenapa Mandzukic Pilih Milan? Ini Jawabannya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini Satu Hal Krusial yang Jadi Penentu Transfer Firpo dari Barcelona ke Milan
Liga Spanyol 21 Januari 2021, 23:24
-
Transfer Segera Tuntas, Fikayo Tomori Debut Lawan Atalanta?
Liga Italia 21 Januari 2021, 22:03
-
Mario Mandzukic dan Bomber Ganas yang Pernah Memperkuat AC Milan dan Juventus
Editorial 21 Januari 2021, 18:43
-
Sapa Mantan, Apa Kabar 14 Pemain yang Dilepas AC Milan Sejak Dilatih Stefano Pioli?
Liga Italia 21 Januari 2021, 15:31
-
4 Sumber Kekuatan AC Milan Musim 2020/2021: Bukan Hanya Ibrahimovic FC!
Liga Italia 21 Januari 2021, 13:19
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR