Bola.net - Antonio Conte adalah pelatih Juventus periode 2011-2014. Conte membawa Juventus meraih tiga Scudetto Serie A beruntun di musim 2011/12, 2012/13, dan 2013/14.
Scudetto musim 2013/14, yang juga musim terakhirnya sebagai pelatih Juventus, bisa dibilang sangat berkesan.
Pasalnya, Conte tak cuma membawa Juventus melanjutkan dominasi mereka di Italia. Musim itu, enam tahun lalu, Conte juga membawa Juventus mengukir rekor 102 poin di Serie A.
Juventus 3-0 Cagliari
Il 18 maggio 2014 la Juventus festeggia il 3º scudetto consecutivo dell’era Conte, conquistato già due settimane prima 🗓
— Juventus_Club19 (@Juventus_Club19) May 18, 2020
⚽️ Il 3-0 contro il Cagliari. pic.twitter.com/cLI5OrE9KC
Juventus menjamu Cagliari di Juventus Stadium pada pekan penutup Serie A 2013/14. Laga itu digelar 18 Mei 2014.
Juventus sudah jauh-jauh hari memastikan diri jadi juara. Namun, Juventus terus memburu kemenangan.
Juventus memenangi laga tersebut dengan skor 3-0. Juventus menang lewat gol-gol Fernando Llorente dan Claudio Marchisio, serta bunuh diri Marco Silvestri.
Rekor Poin
6 - #OnThisDay in 2014, under Antonio Conte Juventus won 3-0 against Cagliari and set the points record in a single Serie A campaign (102). Stellar.@juventusfc #OTD #18May pic.twitter.com/2XJ4CvYh0D
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 18, 2020
Kemenangan atas Cagliari itu memastikan Juventus finis dengan perolehan 102 poin dari 38 pertandingan (M33 S3 K2). Itu adalah perolehan poin terbanyak oleh sebuah tim di satu musim Serie A.
Juventus bahkan unggul jauh atas AS Roma, yang finis dengan 85 poin di peringkat dua. Istimewa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gonzalo Higuain Lanjutkan Karir di Amerika Serikat?
Liga Italia 19 Mei 2020, 17:40
-
Barcelona Korbankan Bek Ini untuk Dapatkan Miralem Pjanic
Liga Spanyol 19 Mei 2020, 17:04
-
6 Tahun Lalu, Antonio Conte Bawa Juventus Ukir Rekor 102 Poin
Liga Italia 19 Mei 2020, 16:22
-
3 Alternatif Juventus Jika Sulit Pulangkan Paul Pogba
Editorial 19 Mei 2020, 13:35
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR