
Bola.net - Juventus membutuhkan drama adu penalti untuk mengalahkan Inter Milan pada laga uji coba pramusim bertajuk International Champions Cup (ICC), Rabu (24/7) malam WIB kemarin. Meski menang, permainan Juve belum maksimal.
Laga itu tertahan 1-1 pada waktu normal lewat gol bunuh diri Matthijs de Ligt dan gol Cristiano Ronaldo. Berlanjut ke adu penalti, Gianluigi Buffon jadi pahlawan dengan membantu Juve menang 4-3.
Bos Juve, Maurizio Sarri menyadari timnya tidak bermain maksimal. Permainan Juve belum benar-benar terbentuk, dengan beberapa kesalahan yang seharusnya tidak terjadi.
Biar begitu, Sarri tetap percaya diri. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tidak Berbeda
Sebelum laga ini, Juve dikalahkan Tottenham Hotspur pada laga pramusim pertama mereka. Sarri melihat timnya masih butuh waktu, permainan Juve masih menunjukkan kelemahan yang sama.
"Pertandingan ini tidak jauh berbeda dengan laga kami melawan Tottenham, kesulitan pada awal dan dengan tempo rendah. Kami tampil sangat baik di babak kedua, menekan lawan dengan garis agresif tinggi pada bek sayap mereka," kata Sarri di Tribalfootball.
"Kami masih bisa berkembang, khususnya dalam hal memberikan tekanan intens untuk merebut bola ketika bertahan. Kami harus fokus bertahan dengan bergerak ke depan, juga tidak membiarkan mereka melewati kami."
"Kami melakukannya dengan baik pada 30 menit pertama di babak kedua, dengan lebih berani, lebih menekan lawan untuk merebut bola," lanjutnya.
Kesalahan Sarri
Di sisi lain, kesulitan Juve itu juga disebabkan oleh kesalahan Sarri. Dia meminta skuadnya berlatih terlalu keras pada pagi hari sebelum pertandingan. Tentu saja, cuaca di Nanjing, Cina tidak terlalu nyaman untuk pemain Eropa.
"Wajar kami butuh waktu untuk menemukan mentalitas yang tepat. Saya membuat kesalahan pagi ini, sebab saya meminta mereka berlatih selama 45 menit, kami merasa kelelahan karena cuaca panas," sambung Sarri.
"Saya berbicara pada pemain di ruang ganti bahwa kami bisa menerima kesalahan dalam pergerakan, tetapi saya tidak ingin melihat pemain yang pasif."
"Kami harus bertahan dengan menekan lawan di depan dan tidak berlari ke belakang, sepertinya pemain-pemain memahami pesan itu," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Juventus Sudah Tentukan Nasib Merih Demiral
Liga Italia 25 Juli 2019, 23:00
-
Juventus Tunggu Tawaran Arsenal untuk Moise Kean
Liga Inggris 25 Juli 2019, 20:00
-
Tinggalkan Juventus, Sami Khedira Menuju Inggris?
Liga Italia 25 Juli 2019, 16:20
-
Saingi Manchester United, Tottenham Juga Kejar Paulo Dybala
Liga Inggris 25 Juli 2019, 15:20
-
Juventus Tidak Bermain Maksimal karena Kesalahan Sarri
Liga Italia 25 Juli 2019, 14:30
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR