Bola.net - Claudio Ranieri memiliki pengalaman yang sangat panjang di Serie A. Bisa jadi, itu adalah salah satu alasan Sampdoria menunjuk mantan arsitek AS Roma tersebut sebagai pelatih baru mereka.
Sampdoria telah resmi menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih baru, menggantikan Eusebio Di Francesco.
Ranieri dikontrak dua tahun oleh Sampdoria. Dia bakal menangani Il Samp hingga 30 Juni 2021 mendatang.
Debut Ranieri, setelah jeda internasional, adalah laga kandang melawan AS Roma di pekan ke-8 Serie A, 20 Oktober 2019. Laga debut melawan klub asal kota kelahirannya, juga mantan klubnya itu, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-68.
Sebelum ini, Ranieri telah melalui 393 pertandingan Serie A bersama tujuh klub berbeda.
393 Pertandingan di Serie A
Bagi Ranieri, Sampdoria adalah klub ke-17 sepanjang karier kepelatihannya.
Ranieri telah melalui 393 pertandingan di Serie A. Dia melaluinya bersama tujuh klub berbeda. Tujuh klub sebelum Sampdoria itu adalah Cagliari, Napoli, Fiorentina, Parma, Juventus, AS Roma, dan Inter Milan.
393 pertandingan Claudio Ranieri sebagai pelatih di Serie A:
- 102 - Fiorentina (1993-1997)
- 74 - Juventus (2007-2009)
- 73 - AS Roma (2009-2011, 2019)
- 68 - Napoli (1991-1993)
- 34 - Cagliari (1988-1991)
- 26 - Inter Milan (2011-2012)
- 16 - Parma (2007).
Belum Pernah Scudetto
Ranieri memiliki pengalaman yang sangat panjang melatih di Serie A. Namun, sejauh ini, Ranieri masih belum pernah meraih gelar juara (Scudetto).
Karier kepelatihan Claudio Ranieri di Serie A
- Pertandingan: 393
- Menang: 169
- Imbang: 126
- Kalah: 98
- Poin: 633
- Scudetto: 0.
Bersama Sampdoria, fokus utama Ranieri jelas bukan untuk jadi juara. Saat ini, hingga pekan ke-7, Sampdoria masih terbenam di dasar klasemen sementara. Ranieri perlu membawa Il Samp bangkit, dan bertahan di kasta tertinggi Italia.
Sumber: Transfermarkt
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Ranieri Resmi Latih Sampdoria, Debut Lawan Roma di Hari Ulang Tahunnya
- Dilirik MU, Juventus Pasang Harga untuk Mario Mandzukic
- Van der Sar Lihat Kesamaan dalam Diri De Ligt dan Ronaldo, Apa Itu?
- Era Roberto Mancini Dapat Pujian dari Pelatih 'Gagal' Timnas Italia
- Boban Coba Jelaskan Alasan di Balik Keputusan Milan Memecat Giampaolo
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inginkan Christian Eriksen, Juventus Siap Berikan Adrien Rabiot ke Tottenham
Liga Italia 13 Oktober 2019, 17:17
-
Cristiano Ronaldo Bakal Dipakai Nama Stadion Sporting CP
Liga Italia 13 Oktober 2019, 12:02
-
Membedah Pengalaman Panjang Claudio Ranieri di Serie A
Liga Italia 13 Oktober 2019, 02:00
-
MU Diklaim Sudah Kunci Transfer Mario Mandzukic
Liga Inggris 12 Oktober 2019, 15:15
-
Dilirik MU, Juventus Pasang Harga untuk Mario Mandzukic
Liga Italia 12 Oktober 2019, 10:40
LATEST UPDATE
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR