
Bola.net - Petenis meja putri asal Brasil, Bruna Alexandre, menjadi salah satu atlet yang menjadi sorotan dalam gelaran Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, Alexandre merupakan atlet yang menjadi atlet Brasil pertama yang berpartisipasi di Paralimpiade dan Olimpiade sekaligus.
Sepanjang sejarah, ada 17 atlet yang pernah berpartisipasi di Paralimpiade dan Olimpiade, dan Alexandre menjadi yang terbaru. Alexandre pernah berlaga di Paralimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020, dan kini berlaga di Olimpiade Paris 2024. Alexandre pun mengoleksi banyak medali di Paralimpiade.
Baik di Paralimpiade Rio 2016 maupun Tokyo 2020, Alexandre meraih medali perunggu di nomor individual putri dan beregu putri. Di Olimpiade Paris 2024, Alexandre berlaga di nomor beregu putri. Namun, perjuangannya bersama Bruna Takahashi dan Giulia Takahashi harus terhenti lebih awal.
Tangan Kanan Diamputasi saat Berusia 6 Bulan
Skuad putri Brasil kalah 1-3 di tangan skuad Korea Selatan, sehingga harus angkat koper lebih awal dari Paris. Namun, kisah Alexandre tetap diperbincangkan sampai sekarang, mengingat kisahnya sangat menginspirasi.
"Ini bukan hasil yang saya harapkan, tetapi kami sangat puas atas apa yang kami raih. Kami tak menyerah sampai akhir. Korea Selatan salah satu tim terbaik. Saya mampu meraih beberapa poin, yang membuat saya senang secara pribadi, dan saya sangat bangga kepada tim saya karena berjuang sampai akhir," ujarnya via Taipei Times.
Alexandre, yang kini berusia 29 tahun, terpaksa menjalani amputasi tangan kanannya saai ia masih berusia enam bulan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya trombosis, akibat proses yang tidak tepat dalam penyuntikan vaksin.
Jangan Pernah Menyerah Mencapai Impian
Meski begitu, ketika Alexandre beranjak dewasa, amputasi tangan kanannya tak menyurutkan semangat untuk menjadi petenis meja profesional. Ia pun mulai bermain tenis meja sejak berusia tujuh tahun dan kerap memenangkan berbagai kejuaraan.
Pada 2016, ia dipanggil oleh timnas tenis meja Brasil untuk berlaga di Paralimpiade Rio 2016. Ia sukses meraih perunggu di di nomor individual putri dan beregu putri. Capaian yang sama persis ia ulangi di Paralimpiade Tokyo 2020. Kini, pun membidik medali Paralimpiade Paris 2024 dan ingin berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.
"Jangan pernah menyerah mencapai mimpi, entah Anda punya satu kaki atau satu tangan. Yakinlah segalanya memungkinkan. Usai 22 tahun berkarier, kini saya ada di Olimpiade. Ada atlet lain yang mampu berlaga di Olimpiade juga. Saya rasa ini tak hanya bisa membantu tenis meja, melainkan juga membantu inklusivitas bagi orang disabilitas," tutupnya.
Sumber: Taipei Times
Baca Juga:
- Petinju Putri Imane Khelif Lolos ke Final Olimpiade Paris 2024, Selangkah Lagi Sabet Medali Emas
- Profil Nurul Akmal: Peraih Emas Angkat Besi Putri Asian Games 2018, Wakili Indonesia di Olimpiade 2024
- Profil Veddriq Leonardo: Jagoan Panjat Tebing Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Langganan Emas di Berbagai Turnamen
- Jadwal Final Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Prancis vs Spanyol
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR