Bola.net - Meski pernah terpuruk saat masih membela Ducati Corse pada 2011-2012, rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi bikin penggemar MotoGP lebih cemas tahun ini. Usai mengawali 2019 dengan baik, The Doctor justru mengalami penurunan performa dan hasil seiring berjalannya musim.
Rossi sempat meraih dua podium usai finis kedua di Argentina dan Austin, namun mengalami tiga kali finis beruntun di Mugello, Italia; Catalunya, Spanyol, dan Assen, Belanda, yang uniknya merupakan trek-trek favoritnya dan secara teori cocok untuk Yamaha.
Sejak MotoGP kembali ke ranah Eropa, Rossi kerap mengeluhkan performa YZR-M1 yang menurutnya masih bermasalah. Uniknya, dua rider muda lainnya, Maverick Vinales, dan Fabio Quartararo justru mengalami kemajuan performa.
Keluhan-keluhan dan berbagai kesialan yang dialami Rossi ini pun membuat beberapa pihak yakin bahwa masa pensiunnya sudah dekat. Berikut inilah tanda-tandanya.
Makin Tak Cocok dengan M1

Rossi masih meyakini bahwa masalah grip dan elektronik yang mendera M1 sejak 2017 masih belum juga teratasi. Padahal, sejak akhir tahun lalu Yamaha telah menggaet desainer baru untuk sasisnya, Kazuhita Takano, dan teknisi elektronik baru dari WorldSBK, Michele Gadda.
Meski begitu, keluhan Rossi ini membuat Yamaha cukup ragu. Pasalnya, sang tandem, Vinales, dan Quartararo yang merupakan debutan Petronas Yamaha SRT justru mengalami lonjakan performa belakangan ini.
Feedback Maverick Vinales Lebih Ampuh

Performa gemilang Vinales pun membuat Yamaha makin yakin bahwa masukan-masukan rider berusia 24 tahun itu lebih ampuh. Walau Vinales sendiri menegaskan bahwa pendapat Rossi masih didengarkan Yamaha, hasil mereka di lintasan balap berkata lain.
Meski gagal finis di Catalunya akibat tertabrak Jorge Lorenzo, Vinales punya ritme yang menjanjikan sepanjang pekan balap. Ia juga berhasil menang di Assen, Belanda, serta finis kedua di Sachsenring, Jerman. Dalam dua balapan ini, Rossi justru dibuat bertanya-tanya karena gagal finis dan hanya finis di posisi 8.
Kedatangan Fabio Quartararo

Meski kontrak Rossi dengan Yamaha masih akan habis pada akhir 2020, posisinya pada 2021 nanti sangat terancam oleh kehadiran Quartararo. Rider Prancis berusia 20 tahun itu malah tampil lebih konsisten darinya meski mendapat motor M1 dengan spek yang lebih rendah.
Walau Rossi menegaskan dirinya tak kurang motivasi dan semangat, fakta bahwa Quartararo tampil sangat menjanjikan, bisa membuat Yamaha mulai memikirkan masa depan dan menjadikan El Diablo sebagai proyek jangka panjang mereka bersama Vinales.
Generasi Muda Mulai Ambil Alih MotoGP

Rossi, yang kini berusia 40 tahun, sejatinya juga mengaku sadar bahwa para rivalnya saat ini, yang kebanyakan berusia jauh lebih muda, punya performa yang jauh lebih kuat ketimbang rival-rivalnya dari masa lalu seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, dan Loris Capirossi.
Marc Marquez bahkan menjadi bukti pertama bahwa era Rossi mulai bergeser, lewat lima gelar dunia yang ia raih dalam enam tahun terakhir. Tak hanya Marquez, rider-rider seperti Vinales, Quartararo, Franco Morbidelli, Alex Rins, Jack Miller, Joan Mir, Francesco Bagnaia, dan Miguel Oliveira juga siap menjadi bintang MotoGP di masa depan.
Nah, bagaimana nih pendapat Bolaneters? Apakah Rossi harus mengakui bahwa masanya di MotoGP sudah habis? Atau ia justru bisa bangkit dari keterpurukan? Nantikan perkembangannya ya!
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Belum Sampai Puncak Karier, Marquez Bisa Lampaui Rekor Rossi'
Otomotif 16 Juli 2019, 15:00
-
'Valentino Rossi Takut Pensiun, Tunggu Diusir demi Tinggalkan MotoGP'
Otomotif 16 Juli 2019, 14:00
-
4 Tanda Masa Pensiun Valentino Rossi Sudah Dekat
Otomotif 16 Juli 2019, 12:00
-
5 Film Dokumenter MotoGP yang Wajib Kamu Tonton
Otomotif 16 Juli 2019, 11:10
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR