
Bola.net - Dunia balap motor tak pelak lagi salah satu olahraga paling berbahaya di dunia. MotoGP sebagai kejuaraan terakbar, tentu memiliki standar tingkat keselamatan yang sangat tinggi. Bahkan, ajang ini jadi 'laboratorium' untuk mengembangkan perlengkapan pengendara motor di jalanan umum.
Baju balap MotoGP sendiri sudah mulai digunakan pada era 1950an, dan standarnya terus berkembang semakin baik dan aman. Pada 2022, tercatat ada empat pabrikan baju balap yang berpartisipasi di kelas para raja, yakni Alpinestars, Dainese, Ixon, dan Furygan.
Baju balap sangat krusial bagi keselamatan pembalap. Tak hanya menghindarkan mereka dari cedera, melainkan juga menyelamatkan nyawa. Alhasil, desain baju balap pun tak main-main. Riset dilakukan selama bertahun-tahun dan akan selalu mengalami perkembangan.
Ada beberapa fakta unik di balik baju balap yang dikenakan para rider MotoGP. Dari cara pembuatannya, bahan yang dipakai, sampai kelengkapan apa yang harus dipenuhi sebuah pabrikan. Mau tahu apa saja? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!
Handmade, 13 baju balap per musim

Menurut Box Repsol, baju balap para rider MotoGP dibuat secara handmade sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Kain dan perangkat pelindung harus benar-benar pas dengan tubuh pembalap, tak boleh terlalu longgar dan tak boleh terlalu ketat.
Semua pembalap yang dinaungi Alpinestars total memiliki 13 baju pembalap per musim. Meski begitu, biasanya para rider hanya membawa empat baju balap di tiap pekan balap. Setiap baju balap butuh lebih dari tujuh jam untuk dijahit.
Bahan dan ketebalan baju balap MotoGP

Baju balap para rider MotoGP terbuat dari kulit kangguru, meski Alpinestars juga menyajikan opsi kulit sapi, yang biasanya dipakai oleh juara dunia MotoGP 2007 dan 2012, Casey Stoner. Kulit kangguru sendiri memiliki ketahanan gesek yang baik, kurang lebih sampai 27 meter.
Sebagai perbandingan, bahan kevlar memiliki ketahanan gesek kurang lebih 7 meter, sementara nilon 2 meter. Baju balap MotoGP juga harus memiliki ketebalan 1,2-1,4 cm. Sebagai perbandingan, jaket pengendara motor di jalanan umum biasanya memiliki ketebalan 0,9 cm.
Wajib memiliki airbag

Sejak 2018, seluruh pembalap Grand Prix wajib mengenakan airbag di dalam baju balap mereka, tak peduli apa mereknya. Airbag wajib melindungi bahu dan tulang selangka rider, begitu juga pinggul. Sejauh ini, hanya Dainese dan Alpinestars yang memiliki teknologi airbag.
Namun, para rider yang tak mengenakan kedua merek baju balap ini masih bisa menggunakan airbag. Pasalnya, dua pabrikan asal Italia ini juga memproduksi rompi airbag yang bisa dipakai oleh rider non-Dainese dan non-Alpinestars.
Wajib disertai pelindung dada dan punggung

Selain airbag, pembalap juga wajib menggunakan pelindung dada dan punggung di dalam baju balap mereka. Biasanya, kedua perlengkapan ini sudah satu paket disediakan oleh pabrikan baju balap masing-masing.
Para rider diizinkan memilih pelindung punggung yang hanya menutupi bagian tengah atau seluruh permukaan kulit. Yang terpenting, wajib menutupi area tulang belakang. Pelindung ini dicetuskan oleh dua kali juara GP500, Barry Sheene, yang berkolaborasi dengan Dainese pada era 1970an.
Berat baju balap MotoGP

Kulit kangguru sebagai bahan utama baju balap MotoGP dinilai lebih tahan lama dan lentur dibanding kulit sapi. Selain itu, MotoGP.com juga menyatakan bahwa kulit kangguru juga bisa membuat baju balap lebih ringan. Ini krusial untuk kenyamanan pembalap saat berkendara.
Berat baju balap MotoGP juga bervariasi, menyesuaikan postur tubuh si pemakai. Contohnya, Dani Pedrosa yang merupakan test rider KTM, menggunakan Alpinestars dan baju balapnya seberat 3 kg. Valentino Rossi yang merupakan ikon Dainese, memiliki baju balap seberat 3,5 kg.
Lewat situs resmi Red Bull, Alpinestars mengaku mencatat rata-rata baju balap mereka memiliki berat sampai 4,5 kg. Namun, berat baju balap ini juga bisa berubah-ubah ketika menyerap keringat pembalap atau terguyur hujan.
Dilengkapi tempat minum

Pada baju balap MotoGP terlihat jelas terdapat sebuah 'punuk' di bagian atas punggung pembalap. Selain bisa melindungi bagian leher dan punggung, 'punuk' tersebut juga merupakan tempat minum pembalap.
Menurut Alpinestars, volumenya hanya berkisar 200-300 ml. Para pembalap MotoGP sendiri jarang memakai fitur ini, meski kadang-kadang mereka menggunakannya dalam cuaca panas seperti saat di Thailand atau Malaysia.
Klasemen Sementara MotoGP 2022

- Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 211
- Francesco Bagnaia - Ducati Lenovo Team - Ducati - 201
- Aleix Espargaro - Aprilia Racing - Aprilia - 194
- Enea Bastianini - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 163
- Jack Miller - Ducati Lenovo Team - Ducati - 134
- Johann Zarco - Prima Pramac Racing - Ducati - 133
- Brad Binder - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 128
- Alex Rins - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 108
- Maverick Viñales - Aprilia Racing - Aprilia - 104
- Jorge Martin - Prima Pramac Racing - Ducati - 104
- Miguel Oliveira - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 95
- Luca Marini - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 91
- Joan Mir - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 77
- Marco Bezzecchi - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 74
- Marc Marquez - Repsol Honda Team - Honda - 60
- Takaaki Nakagami - LCR Honda IDEMITSU - Honda - 46
- Pol Espargaro - Repsol Honda Team - Honda - 43
- Alex Marquez - LCR Honda CASTROL - Honda - 39
- Franco Morbidelli - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 26
- Fabio Di Giannantonio - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 23
- Andrea Dovizioso - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 15
- Darryn Binder - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
- Remy Gardner - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 9
- Raul Fernandez - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 8
- Stefan Bradl - Repsol Honda Team - Honda - 2
- Cal Crutchlow - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 2
- Michele Pirro - Aruba.it Racing - Ducati - 0
- Lorenzo Savadori - Aprilia Racing - Aprilia - 0
- Kazuki Watanabe - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 0
Sumber: Box Repsol, MotoGP, Red Bull
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
6 Fakta Unik Baju Balap MotoGP, Para Rider Wajib Punya 13 Buah per Musim!
Otomotif 23 September 2022, 16:07
-
Hasil FP1 MotoGP Jepang: Jack Miller dan Pecco Bagnaia Berkuasa
Otomotif 23 September 2022, 14:29
-
Hasil FP1 Moto2 Jepang: Augusto Fernandez Dibuntuti Somkiat Chantra
Otomotif 23 September 2022, 12:59
-
Hasil FP1 Moto3 Jepang: Diogo Moreira Ungguli Dennis Foggia-Ayumu Sasaki
Otomotif 23 September 2022, 12:05
-
Franco Morbidelli Sedih Tak Bisa Bantu Fabio Quartararo Juarai MotoGP 2022
Otomotif 23 September 2022, 11:35
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR