Dalam jumpa pers MotoGP Malaysia, Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo merebut gelar dunia di Australia, dan ketegangan berlanjut hingga di lintasan Sepang saat keduanya bersenggolan di lap ketujuh. Rossi pun mendapat hukuman start terbuncit di Valencia, dan melihat gelar dunia jatuh ke tangan Lorenzo.
"Sulit memaparkan apa yang terjadi antara Vale dan Marc, tergantung sudut pandang masing-masing. Menurut saya, wajar saja bila seorang pebalap merasa frustrasi ketika berusaha memperebutkan gelar dunia dan pebalap lain malah menyalipnya di setiap tikungan," ujar Kent.
Danny Kent (c) AFP
Meski begitu pebalap Inggris ini yakin Rossi tak perlu menyerang Marquez secara verbal. "Saya rasa semuanya berawal dari pernyataan Vale di Malaysia. Andai ia tak menuduh Marc, mungkin semua baik-baik saja. Saya rasa Marc juga tak membantu Jorge di Australia," tambahnya.
Melihat persaingan MotoGP yang begitu sengit, Kent pun penasaran untuk merasakannya. Meski begitu, pebalap berusia 22 tahun ini memilih turun di Moto2 lebih dulu, menolak tawaran tiga tim MotoGP, yakni Aspar, Pramac dan Avintia, yang semuanya menggunakan motor Ducati.
"Saya dapat tawaran langsung ke MotoGP, tapi saya memutuskan turun di Moto2. Semua kontrak pebalap pabrikan akan habis akhir tahun nanti. Jika saya tampil baik di Moto2, mungkin saya berkesempatan membela tim pabrikan pada 2017. Inilah target saya, menjalani musim dengan baik lalu naik ke MotoGP, persis seperti yang dilakukan Maverick Vinales," tutupnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Lorenzo Tak Mengeluh Tukar Data dengan Rossi'
Otomotif 13 Januari 2016, 16:15
-
Performa Gemilang Rossi Tak Buat Stoner Termotivasi
Otomotif 13 Januari 2016, 15:00
-
Ibunda Valentino Rossi: Dia Tak Pernah Sesedih Itu
Otomotif 13 Januari 2016, 13:00
-
'Andai Rossi Tak Tuduh Marquez, Semua Baik-Baik Saja'
Otomotif 13 Januari 2016, 12:00
-
EnduRanch, Valentino Rossi Kalah di Tangan Mattia Pasini
Open Play 12 Januari 2016, 16:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR