
Bola.net - Pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Andrea Dovizioso, bangga bisa berlaga di MotoGP berbarengan dengan Valentino Rossi, apalagi jadi tandemnya di Petronas Yamaha SRT pada 2021 meski hanya lima seri. Lewat Motorsport Total, Rabu (15/12/2021), Dovizioso pun menyebut Rossi sebagai sosok spesial.
Meski berbeda usia tujuh tahun, Rossi dan Dovizioso sudah jadi rival sejak anak-anak, yakni ketika masih turun di ajang minimoto di Italia. Pada 2008, Dovizioso akhirnya menyusul Rossi ke MotoGP, bahkan mengalahkan The Doctor tepat pada balapan pertamanya, yakni di Losail, Qatar, saat memperebutkan posisi keempat.
Dovizioso pun mengakui dirinya dan Rossi tak bersahabat, namun keduanya punya hubungan yang sangat baik. Ada kalanya Rossi bergabung dengan Dovizioso untuk menjalani latihan motocross, dan ada kalanya pula Dovizioso diundang untuk ikut latihan bareng di flat track pribadinya, Motor Ranch, di Tavullia, Italia.
'Valentino Rossi Itu Superstar'

Dovizioso pun merasa terhormat bisa jadi salah satu rival Rossi, yang uniknya juga merupakan panutannya dan banyak rider Italia lainnya. "Vale melakukan banyak hal spesial. Saya sejatinya tak pernah menghabiskan terlalu banyak waktu dengannya. Namun, tentu saya selalu memantau apa yang ia lakukan," ungkapnya.
"Ia idola saya. Hal yang sama dirasakan semua orang, terutama para rider Italia. Dia superstar, dan saya jelas tak seperti dia. Tapi karena itu, ia hidup dengan cara berbeda, karena semua orang menginginkan sesuatu darinya. Itu alasan ia menciptakan situasi khusus di sekitarnya di Tavullia bersama (VR46) Academy," lanjut 'Dovi'.
Dovizioso pun bangga bisa terlibat dan menjadi saksi mata perjalanan karier Rossi sejak anak-anak, bahkan berada di trek yang sama ketika Rossi menjuarai MotoGP 2008 dan 2009, dan menjadi tandemnya ketika rider berusia 42 tahun itu menjalani balapan terakhirnya di MotoGP. Dovizioso yakin karier Rossi memang harus dirayakan.
Pelajari Valentino Rossi Sejak Lama

"Sangat menyenangkan bisa melihat kariernya. Saya bisa bilang saya beruntung karena menyaksikan fase ini di MotoGP. Vale sangat menginspirasi banyak penggemar olahraga ini. Kita semua bisa berbahagia atas itu. Ia sosok yang luar biasa. Menyenangkan rasanya melihat ia punya banyak gelar dunia dan kemenangan," ungkap Dovizioso.
Rider 35 tahun ini juga telah mempelajari Rossi sejak lama, meski hanya sempat bertandem di lima seri terakhir musim ini. "Saya sangat sering mempelajari Vale. Tapi kadang saya 'tersesat', karena jika Anda berusaha meniru rider yang bertalenta seperti itu, justru tak ada gunanya. Anda harus mengikuti jalan Anda sendiri," ujarnya.
"Penting mempelajari rider-rider yang baik, tapi jika Anda mencoba melakukan segalanya seperti dia, maka takkan berhasil. Saya punya tandem-tandem kuat seperti Casey, Dani, Jorge dan Cal. Saya pun tahu setiap orang melakukan sesuatu lebih baik daripada Anda," pungkas juara dunia GP125 2004 dan tiga kali runner MotoGP ini.
Sumber: Motorsport Total
Baca Juga:
- 'Andai Juarai WorldSBK Lebih Awal, Toprak Razgatlioglu Pasti ke MotoGP 2022'
- Alberto Puig: Pol Espargaro Sulit Adaptasi dengan Honda? Nggak Kaget
- Honda Mengaku 'Tersesat' Tanpa Tuntunan Marc Marquez, Doakan Tak Absen Lagi
- Max Verstappen Akui Sulit Kejar Lewis Hamilton Tanpa Safety Car di F1 GP Abu Dhabi
- Lewis Hamilton Resmi Bertitel 'Sir', Terima Gelar Kesatria dari Pangeran Charles
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Andrea Dovizioso: Valentino Rossi Itu Superstar, Idola Saya Sejak Lama
Otomotif 16 Desember 2021, 15:05
-
Jadi Legenda MotoGP, Valentino Rossi Akui Punya 3 Idola yang Menginspirasi
Otomotif 14 Desember 2021, 16:05
-
Yamaha: MotoGP Bakal Sulit Temukan Ikon Baru Seperti Valentino Rossi
Otomotif 13 Desember 2021, 14:45
-
Casey Stoner Lega Rivalitasnya dengan Valentino Rossi Tak Sampai Harus 'Main Kotor'
Otomotif 10 Desember 2021, 15:33
-
Max Biaggi: Valentino Rossi Tak Punya Banyak Kelemahan
Otomotif 10 Desember 2021, 13:10
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR