
Bola.net - Debutan Avintia Esponsorama, Enea Bastianini, langsung banjir pujian dalam balapan pertamanya di MotoGP 2021, yakni di Losail, Qatar, Minggu (28/3/2021). Bagaimana tidak? Dengan motor Desmosedici GP19 saja, ia mampu finis di posisi 10 dan menjadi debutan dengan hasil finis terbaik. Kepada GPOne, ia pun mengaku sangat puas.
Bastianini sudah mencuri perhatian sejak sesi Kualifikasi (Q1), di mana ia mengancam perburuan posisi dua besar, sebelum catatannya digeser Takaaki Nakagami. Start ke-13, Bestia sempat melorot ke posisi 19 akibat lupa memasang holeshot device. Namun, secara perlahan ia menyalip begitu banyak rival, dan akhirnya sampai ke posisi 10.
"Saya sangat puas. Saya start dengan buruk karena tak mengatur lowering device. Tapi saya tenang, karena ini balapan pertama saya dan hanya ingin finis. Beberapa saat setelahnya, saya nyaman dan coba gaspol. Saya menyalip banyak rider sampai ke posisi 10. Saya ingin finis ketujuh, tapi melakukan kesalahan di Tikungan 6," ujarnya.
Janji Perbaiki Performa di Sesi Kualifikasi
Di luar kesalahannya tak menyalakan holeshot device, Bastianini yakin bisa finis lebih baik andai posisinya di kualifikasi juga lebih tinggi. Andai begitu, ia yakin bisa mengalahkan rider Ducati Lenovo Team, Jack Miller, yang hanya finis kesembilan. Alhasil, kualifikasi akan jadi PR terbesar Bastianini dalam balapan selanjutnya.
"Saya tak menyalakan lowering device, saya lupa sebelum tiba di grid. Jadi, saya start tanpa perangkat itu. Jika start lebih baik, saya mungkin bisa finis di depan Jack. Ritme saya baik. Mungkin saya bisa finis ketujuh, karena saya finis sangat dekat. Pekan depan saya akan memperbaiki time attack agar kualifikasi saya lebih baik juga," tuturnya.
Meski begitu, Bastianini ogah 'baper' atas hasil ini. Ia menyebut balapan pertamanya sebagai lanjutan masa pramusim, karena mampu memetik banyak pelajaran yang tak ia dapatkan dalam uji coba atau latihan dan kualifikasi pada Jumat dan Sabtu. Namun, ia juga tak memungkiri sulit tak percaya akhirnya bisa balapan di MotoGP.
Emosional, Harapan Masuk 10 Besar Terwujud
"Bagi saya, balapan ini uji coba. Semua hal sangat berbeda, bahkan gripnya. Motor tak mengerem dengan cara yang sama seperti ketika Anda sendirian di trek, misalnya seperti di kualifikasi. Namun, saya merasa sangat emosional menjalani balapan ini, sama seperti saat meraih gelar dunia," ungkap rider berusia 23 tahun ini.
"Saya yakin hasil ini positif, karena saya berharap masuk 10 besar, dan terwujud. Tapi yang paling bikin saya kaget adalah saya finis sembilan detik saja dari pemenang, padahal sempat kehilangan enam detik pada lap pertama. Pada pertengahan balap, lap saya juga lebih cepat dari para rider terdepan. Saya sangat puas," tutupnya.
Bastianini dan para pembalap lainnya akan kembali berlaga di Sirkuit Losail dalam MotoGP Doha yang digelar pada 2-4 April nanti. Kini ia menduduki peringkat 10 pada klasemen pembalap dengan koleksi enam poin, mengungguli tiga debutan lainnya, yakni Jorge Martin, Luca Marini, dan Lorenzo Savadori.
Sumber: GPOne
Video: Maverick Vinales Sukses Menangi MotoGP Qatar 2021
Baca Juga:
- Pol Espargaro Marah Sekaligus Takjub Finis Kedelapan dalam Debutnya di Repsol Honda
- Tegang Lagi, Franco Morbidelli Sindir Yamaha Akibat Masalah Sebelum Start di MotoGP Qatar
- Nggak Kaleng-Kaleng: Aleix Espargaro Sebut MotoGP Qatar Bukti Aprilia Bukan Lelucon
- Fabio Quartararo, Korban Ban Lunak Michelin Selanjutnya di MotoGP Qatar
- Jadwal Live Streaming MotoGP, Moto2, dan Moto3 Doha 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Banjir Pujian, Enea Bastianini Merasa Bisa Bekuk Jack Miller di MotoGP Qatar
Otomotif 30 Maret 2021, 13:45
-
Enea Bastianini: Saya Bagaikan 'Fotokopi' dari Andrea Dovizioso
Otomotif 25 Maret 2021, 12:32
-
'Enea Bastianini Itu Gabungan Andrea Dovizioso dan Max Biaggi'
Otomotif 18 Maret 2021, 15:27
-
Adaptasi di Ducati Lancar, Enea Bastianini Tekad Tembus 10 Besar di MotoGP 2021
Otomotif 16 Maret 2021, 12:30
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55






















KOMENTAR