Bola.net - - Crew chief Jorge Lorenzo di Ducati Corse, Cristian Gabarrini membeberkan kelemahan yang selama ini menghalangi Jorge Lorenzo merebut kemenangan perdananya sejak meninggalkan Yamaha pada akhir 2016 lalu. Kepada Speedweek, Lorenzo masih belum mampu mencari ritme balap yang konsisten.
Padahal, konsistensi ritme adalah keahlian utama Por Fuera selama membela Yamaha. Menurut Gabarrini, hal ini justru tak tampak sejak Lorenzo mengendarai Desmosedici, dan pria asal Italia ini pun yakin Lorenzo harus kerja ekstra keras demi kembali ke performanya yang dulu, apalagi 2018 merupakan tahun keduanya di Ducati.
"Kami fokus mempertahankan ritme balap yang baik dalam balapan. Ini sangat penting. Dalam kualifikasi, mencatat waktu yang cepat biasanya mudah bagi Jorge. Tapi sudah jelas bahwa konsistensi dalam balapan sangat kurang," ujar Gabarrini, yang sebelumnya menjadi crew chief Casey Stoner dan Jack Miller ini.
"Yang membuatnya tak berpeluang menang adalah kurangnya konsistensi di sepanjang balapan. Motor adalah motor, dan setiap motor punya karakter masing-masing yang mungkin Anda suka atau tidak. Saya sendiri juga harus beradaptasi dengan cara kerja Ducati, tapi bagi saya cukup mudah," lanjutnya.
Gabarrini sendiri pernah bekerja sama dengan Marquez sebagai manajer teknis Honda Racing Corporation (HRC) pada 2013 dan 2014. Jadi, apakah menurutnya Marquez bisa mengendarai Ducati jauh lebih baik ketimbang Lorenzo?
"Entahlah. Jelas Marc adalah pembalap yang hebat. Saya rasa ia bisa cepat dengan motor apapun. Entah apakah ia bakal lebih cepat di Ducati ketimbang di Honda. Mustahil untuk mengira-ngira. Tapi saat ini Marc adalah rider terkuat di dunia. Jadi, kenapa tidak?" pungkas Gabarrini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eks Bos Honda Soal Sepang 2015: Rossi Buat Kesalahan
Otomotif 2 April 2018, 13:30
-
Crew Chief Lorenzo: Marquez Rider Terkuat di Dunia
Otomotif 2 April 2018, 13:00
-
Eks Bos Honda: Kelebihan Marquez Adalah Karakternya
Otomotif 29 Maret 2018, 14:20
-
Repsol Honda Gelar Uji Coba Tertutup di Jerez
Otomotif 26 Maret 2018, 08:45
-
Marc Marquez: Saya Tak Peduli 'Nama' Rival Terberat!
Otomotif 23 Maret 2018, 14:00
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR