- Menyusul kontroversi keputusan Reale Avintia Racing dalam memilih pengganti sementara untuk Tito Rabat yang cedera, jajaran petinggi MotoGP pun mengambil tindakan tegas. Kini, para rider pengganti harus mendapatkan evaluasi dan izin terlebih dahulu dari Komite Grand Prix (GPC).
Rabat yang cedera parah pada kaki kanan usai kecelakaan hebat di Silverstone, Inggris, digantikan oleh rider FIM CEV Superbike, Christophe Ponsson di Misano, San Marino. Tak punya pengalaman sama sekali di atas motor MotoGP dan tak pernah turun di ajang Grand Prix, Ponsson pun membuat cemas rider-rider MotoGP lainnya.
Rider Prancis berusia 22 tahun tersebut mendapat kritikan tajam dari beberapa rider karena melaju lamban dan hal ini pun dianggap membahayakan rider lain, meski Ponsson berhasil lolos dari batasan 107% catatan waktu keseluruhan di sesi latihan, hingga diperbolehkan turun di sesi kualifikasi dan sesi balap di Misano.
Rider MotoGP Tuntut 'Lisensi Super'

Meski begitu, Ponsson tetap dinilai tak layak turun di MotoGP berkat pengalamannya yang minim. Usai GPC merilis aturan baru soal rider pengganti, Reale Avintia Racing diminta untuk membatalkan perjanjian empat kali balap dengan Ponsson dan akhirnya memilih rider MV Agusta WorldSBK, Jordi Torres sebagai penggantinya.
Torres, yang juga tak pernah turun di MotoGP namun pernah turun di Moto2 selama empat musim, masih 'dimaafkan' berkat pengalamannya di WorldSBK. Meski begitu, para rider MotoGP, ingin GPC memberlakukan aturan 'Lisensi Super'. Aturan ini telah lama digulirkan di Formula 1, di mana seorang pebalap harus mengoleksi poin-poin tertentu yang diraih dari kejuaraan lain sebagai standar masuk ke F1.
Solusi lain juga ditawarkan oleh para rider, di mana 'aturan 107%' diturunkan di masa mendatang, agar para rider yang berhak menjalani start di MotoGP benar-benar merupakan rider yang memang berkompeten untuk turun lintasan dan bersaing ketat dengan rider lain.
MotoGP, Kelas Rider Terbaik

Kontroversi Ponsson ini telah ramai diperbincangkan selama tiga pekan belakangan, dan CEO Dorna Sports selaku promotor MotoGP, Carmelo Ezpeleta akhirnya memberikan tanggapan lewat Marca. Pria Spanyol ini mengaku setuju atas pendapat para rider, namun menyatakan pihaknya belum melakukan diskusi mendalam soal aturan mengenai rider pengganti.
"Saya yakin bahwa hanya rider-rider dengan trek rekor tertentu yang boleh turun di MotoGP, di mana hal ini hingga sekarang belum direnungkan. Tapi saya setuju dengan para rider, bahwa batasan 107% memang ada, namun para rider yang turun di MotoGP tak boleh hanya dibatasi aturan itu saja. Saya rasa mereka benar: hanya rider-rider terbaik yang boleh datang," ungkapnya.
Torres, yang finis di posisi 20 di Aragon, tampil cukup baik usai hanya tertinggal 0,5 detik dari tandemnya, Xavier Simeon. Dalam balapan tersebut, Torres mengendarai Ducati Desmosedici GP16 tanpa perangkat aerodinamika. Bila Rabat belum mendapat izin dari tim dokter untuk kembali, maka rider Spanyol 31 tahun ini akan kembali diturunkan di Buriram, Thailand akhir pekan nanti.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Dilarang Sembarangan, Hanya Rider Terbaik yang Boleh Turun di MotoGP'
Otomotif 1 Oktober 2018, 11:35
-
Kontroversi Avintia: Crutchlow-Miller Dituduh 'Depak' Ponsson dari MotoGP
Otomotif 18 September 2018, 09:55
-
Digantikan Torres di MotoGP Aragon, Rabat Ingin Kembali di Thailand
Otomotif 16 September 2018, 18:35
-
BMW Tegaskan Ogah 'Buang-Buang Uang' di MotoGP
Otomotif 18 Februari 2016, 16:00
-
Tengah Musim, Nasib Melandri di Aprilia Ditentukan
Otomotif 20 Mei 2015, 16:30
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR