
Bola.net - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, memang senang melihat kedua pembalapnya di MotoGP, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, punya hubungan yang sangat baik dan akur. Namun, dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport pada Selasa (4/5/2021), ia mengaku lega keduanya bukan sahabat karib.
Hubungan baik antara Miller dan Bagnaia ini didasari fakta keduanya sudah saling kenal sejak belia. Mereka bahkan beberapa kali balapan bareng di Kejuaraan Spanyol (CEV) pada usia 16 dan 14 tahun. Mereka tak menyangka bakal bertandem di MotoGP sejak 2019, apalagi di Ducati Team, skuad yang sama-sama mereka impikan sejak kecil.
Meski sama-sama merupakan pembalap kuat dan tangguh, uniknya Miller dan Bagnaia tak pernah sekalipun cekcok. Walau tahu benar mereka bukan sahabat karib, keduanya tetap profesional dalam bekerja sama mengembangkan Ducati. Hal ini membuat atmosfer tim lebih harmonis dan Dall'Igna merasa sangat senang.
Akui Kesalahan Pernah Tandemkan Sahabat Karib
Simply, #photooftheday ♥️
— Ducati Corse (@ducaticorse) May 2, 2021
Great stuff, buddies 🥰#ForzaDucati #DucatiLenovoTeam #SpanishGP🇪🇸 pic.twitter.com/PraMzWCEmb
Dall'Igna juga menyatakan, fakta bahwa mereka bukan sahabat justru menguntungkan. Ia 'trauma' pada apa yang terjadi saat Ducati menaungi Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, dua sahabat yang bertandem pada 2019 dan 2020. Awalnya memang harmonis, namun lama-lama mereka cekcok juga dan jadi sulit bekerja sama.
"Memang sangat penting melihat para rider kami akur, namun harus ada batasnya. Kami sudah pernah melakukan kesalahan dengan mengambil keputusan (menggaet rider) berdasarkan persahabatan. Yang terpenting adalah mereka profesional untuk bekerja sama. Pecco dan Jack saling menghormati," ungkap Dall'Igna.
Sikap profesional Miller dan Bagnaia pun akhirnya tertuang dalam MotoGP Jerez, Spanyol, Minggu (2/5/2021). Buah kerja keras mereka selama musim dingin, sukses membuat mereka finis di posisi 1-2. Padahal, selama ini Jerez merupakan trek yang tak cocok untuk Ducati, bahkan mereka tak pernah menang lagi di trek itu sejak 2006.
Kini Ducati Jadi Lebih Percaya Diri

"Selama beberapa tahun terakhir, Jerez memang selalu jadi sirkuit yang bikin kami tak puas. Namun, tahun lalu, pada balapan kedua, Pecco menunjukkan bahwa kami juga bisa tampil baik di sini. Saya pun tiba di Jerez lebih percaya diri usai dapat banyak konfirmasi performa," ungkap Dall'Igna.
"Di sini, performa mesin tidak terlalu penting, dan bahkan besaran tenaganya justru mengganggu. Ini berarti salah satu kekuatan kami justru jadi kelemahan. Namun, kini kami bisa pulang dengan yakin bahwa motor kami memang kompetitif," pungkas eks Direktur Teknis Aprilia Racing ini.
Miller, Bagnaia, dan Ducati, akan kembali turun lintasan bersama dalam MotoGP Prancis yang digelar di Sirkuit Le Mans pada 14-16 Mei nanti. Saat ini, Bagnaia ada di puncak klasemen pembalap dengan 66 poin, sementara Miller ada di peringkat keenam dengan 39 poin.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Video: Dimas Ekky Ingin Mandalika Racing Team Jadi Batu Loncatan Rider Indonesia
Baca Juga:
- Ducati Ingin VR46 Bertahan, Tapi Ogah Naungi Valentino Rossi
- Tak Cemas Soal Gelar, Joan Mir Sudah Prediksi Bakal Minim Podium
- Kembali Kompetitif, Takaaki Nakagami Nangis Usai Gagal Podium di MotoGP Jerez
- Nggak Kompak: 4 Rider Pakai Motor Berbeda-beda, Honda Akhirnya Ngaku Ada Masalah
- Operasi Lengan Sukses, Fabio Quartararo Optimistis Tatap MotoGP Le Mans
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ducati: Miller-Bagnaia Memang Akur, Tapi Untung Bukan Sahabat
Otomotif 5 Mei 2021, 14:49
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR