
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengucapkan terima kasih kepada Valentino Rossi, yang secara tak langsung mendorongnya meraih gelar MotoGP 2021. Dalam jumpa pers Seri Emilia Romagna di Misano, Minggu (24/10/2021), Quartararo mengaku sangat senang bisa melakukan selebrasi dengan The Doctor.
Seperti yang diketahui, Quartararo mengidolakan Rossi sejak anak-anak. Gara-gara menonton balapan Rossi pada 2005, pembalap Prancis ini jadi sangat tertarik pada dunia balap motor, bahkan ingin jadi pembalap MotoGP. Impiannya itu pun terwujud pada 2019, bahkan ia punya kesempatan berbagi trek dengan Rossi.
Tahun lalu, Quartararo juga senang bukan kepalang memenangi MotoGP Andalusia, karena bisa naik podium bareng sang idola yang kala itu finis ketiga. Musim ini, El Diablo malah menjadi pengganti Rossi di tim pabrikan, dan bahkan sukses mengunci gelar, tepat dalam balapan terakhir Rossi di ranah Italia sebelum gantung helm.
Berduaan Ketika Kembali ke Parc Ferme
Mindblowing 🤯
— MotoGP on BT Sport (@btsportmotogp) October 24, 2021
From idolising Valentino Rossi as a kid to being greeted by him as the @MotoGP World Champion 🏆
A fairytale for Fabio Quartararo ✨#ELD1ABLO pic.twitter.com/ag823yXPGd
Momen ini kian terasa spesial bagi Quartararo karena ia berkendara dengan Rossi dalam lap penghormatan. Usai melakukan selebrasi dengan orang-orang terdekatnya, Quartararo secara tak sengaja bertemu dengan Rossi di trek saat hendak kembali ke parc ferme. Saat itu, Rossi juga baru selesai selebrasi dengan fan club-nya.
"Balapan ini adalah momen spesial bagi Vale, dan juga spesial bagi saya. Saat saya melakukan selebrasi, setelah selesai, saya kembali naik motor, dan saya malah bertemu Vale dalam perjalanan menuju parc ferme. Ia pun memberi selamat kepada saya," ungkap pembalap berusia 22 tahun ini.
Bagi Quartararo, berkendara dengan Rossi menuju parc ferme adalah momen yang istimewa. "Hanya ada kami berdua di trek. Saya rasa itu adalah momen yang sangat spesial bagi saya untuk mengucapkan selamat pula padanya. Pasalnya, ia telah membuat olahraga ini menjadi besar," lanjut Quartararo.
Tak Punya Beban Menangi Misano untuk Rossi

Tak hanya mengucapkan selamat atas kiprahnya yang mentereng selama di Grand Prix, Quartararo juga mengucapkan terima kasih kepada Rossi, yang telah menginspirasinya menjadi pembalap MotoGP. Di lain sisi, ia juga merasa tak punya beban untuk menang di Misano untuk menahbiskan dirinya sebagai pengganti Rossi.
"Dia adalah orang yang membuat saya ingin menjadi pembalap MotoGP. Ia adalah orang yang benar-benar membuat saya ingin menjadi juara dunia di MotoGP. Saya pun berterima kasih padanya. Tapi saya tak punya tekanan untuk menang di sini, hanya karena ini adalah momen yang spesial pula untuk Vale," tutupnya.
Kini, Quartararo menjadi pembalap Yamaha ketiga dalam sejarah yang mampu menjuarai kelas MotoGP yang bergulir sejak 2002. Namanya bersanding dengan Rossi (2004, 2005, 2008, dan 2009) dan Jorge Lorenzo (2010, 2012, dan 2015). Ia juga menjadi rider Prancis pertama dalam sejarah yang merebut gelar dunia di kelas para raja (GP500/MotoGP).
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Marc Marquez: Saya Memang Menang, Tapi Ini Harinya Fabio Quartararo!
- Momen Haru Jack Miller Tenangkan Pecco Bagnaia Usai Jatuh di Misano: Kau Harus Tetap Bangga!
- Karier Sempat Terpuruk, Fabio Quartararo Tak Menduga Bisa Juarai MotoGP
- Klasemen Sementara Formula 1 2021 Usai Seri Austin
- Hasil Balap Formula 1 GP Austin: Max Verstappen Menang, Asapi Lewis Hamilton
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Fabio Quartararo Ungkap Momen Spesial Bareng Valentino Rossi saat Lap Penghormatan
Otomotif 25 Oktober 2021, 14:21
-
Valentino Rossi Balapan Terakhir Kali di Italia: Tak Ada yang Bisa Menggantikan
Otomotif 24 Oktober 2021, 21:55
-
Valentino Rossi-Casey Stoner Saling Puji, Sama-Sama Bangga Pernah Jadi Rival di MotoGP
Otomotif 22 Oktober 2021, 14:25
-
Jorge Lorenzo: Saya Hanya Bisa Kenang Momen-Momen Indah dengan Valentino Rossi
Otomotif 22 Oktober 2021, 12:27
-
Valentino Rossi Pensiun, MotoGP Batal Turunkan 4 Pasangan Kakak-Adik pada 2022
Otomotif 22 Oktober 2021, 09:24
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR