
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengaku dirinya sama sekali tak pernah menyangka bisa menjadi juara dunia MotoGP saat mengalami keterpurukan di Moto3 dan Moto2 beberapa tahun lalu. Hal ini ia nyatakan dalam jumpa pers Seri Emilia Romagna di Misano pada Minggu (24/10/2021).
Quartararo yang merupakan dua kali juara FIM CEV Moto3, memikul beban besar di Moto3 pada 2015. Sayangnya, ia malah terpuruk, kerap cedera, dan gagal memetik kemenangan. Pada 2017, ia pun naik ke Moto2 bersama Pons Racing, namun paceklik podium. Ia pindah ke Speed Up Racing pada 2018, dan menggebrak dengan kemenangan di Catalunya.
"Saya tak punya suara asli. Saya menangis, berteriak-teriak. Tapi rasanya sangat menakjubkan, karena saat finis, saya teringat semua momen berat dalam karier saya. Menjadi juara dunia di MotoGP adalah hal yang tak pernah saya duga saat mengalami situasi buruk beberapa tahun lalu. Kini, saya rasanya ada dalam mimpi, dan belum menyadari apa yang terjadi pada saya," ujar El Diablo.
Gelar Moto3 dan Moto2 Mustahil Diraih

Kemenangan di Moto2 Catalunya 2018 ternyata sangat krusial bagi kelanjutan karier Quartararo, karena Petronas Yamaha SRT tertarik menurunkannya di MotoGP pada 2019. Ia pun tampil sangat kompetitif bersama mereka, hingga akhirnya dapat tempat di Monster Energy Yamaha tahun ini sebagai pengganti Valentino Rossi. Nyatanya, ia malah jadi juara dunia.
"Saat saya memenangkan dua gelar ajang Spanyol, tentu langkah selanjutnya adalah memburu gelar dunia di Moto3. Nyatanya, saya bahkan tak meraih satu pun kemenangan. Ketika naik ke Moto2, saya coba mengembalikan kepercayaan diri. Pada tahun pertama gagal, tapi berhasil pada tahun kedua," tutur rider Prancis ini.
"Kala itu saya menang dua balapan. Yang satu memang dianulir, tapi saya tahu sayalah pemenang balapan itu. Tapi saya tetap tak mengira bakal naik ke MotoGP. Gelar dunia Moto2 mustahil diraih dan rasanya jauh sekali. Jadi, satu-satunya cara jadi juara dunia adalah di MotoGP, dan kini kami meraihnya. Ini hal yang tak pernah saya duga," lanjutnya.
Kini Justru Minta Tenaga Mesin Ditambah

Quartararo juga mengenang betapa berbeda dirinya yang sekarang dibanding Quartararo dalam uji coba pascamusim MotoGP Valencia pada 2018 lalu. Itu adalah momen perdananya mengendarai YZR-M1, dan kala itu ia kesulitan mengendalikan motor tersebut akibat tenaga mesin MotoGP yang jauh lebih besar dari Moto2.
Kini, rider berusia 22 tahun ini malah sangat menyatu dengan M1, dan bahkan menuntut para insinyurnya menambah tenaga mesin agar bisa menyaingi Ducati dan Honda. Menurut Quartararo, ini adalah progres signifikan dalam kariernya. Ia pun senang, impiannya menjadi juara dunia MotoGP sejak anak-anak akhirnya terwujud.
"Saat saya menjalani uji coba pertama di Valencia pada 2018, saya berkata, 'apa yang sedang kulakukan di atas motor ini?' Saya tak bisa berkendara karena tenaga mesinnya besar sekali. Kini, saya malah minta tenaga yang jauh lebih besar. Perjalanannya lamban, tapi bagus. Tahun 20019 juga bagus, dan tentu menjadi juara dunia adalah impian yang besar. Kini kami meriahnya," tutupnya.
Statistik Prestasi Fabio Quartararo

- 2007: Kejuaraan Spanyol 50cc - Runner up
- 2008: Kejuaraan Spanyol 50cc - Juara
- 2009: Kejuaraan Spanyol 70cc - Juara
- 2010: Kejuaraan Spanyol 80cc - Peringkat 3
- 2011: Kejuaraan Spanyol 80cc - Juara
- 2012: Kejuaraan Spanyol pre-Moto3 125cc - Juara
- 2013: FIM CEV Moto3 - Juara
- 2014: FIM CEV Moto3 - Juara
- 2015: Moto3 - Peringkat 10
- 2016: Moto3 - Peringkat 13
- 2017: Moto2 - Peringkat 13
- 2018: Moto2 - Peringkat 10
- 2019: MotoGP - Peringkat 5
- 2020: MotoGP - Peringkat 8
- 2021: MotoGP - Juara
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Klasemen Sementara Formula 1 2021 Usai Seri Austin
- Hasil Balap Formula 1 GP Austin: Max Verstappen Menang, Asapi Lewis Hamilton
- Bagnaia-Ducati Berbesar Hati Quartararo Juarai MotoGP, Yamaha: Respek!
- Valentino Rossi Balapan Terakhir Kali di Italia: Tak Ada yang Bisa Menggantikan
- Selebrasi Mengharukan Fabio Quartararo Usai Kunci Gelar MotoGP 2021, Banjir Selamat dari Para Rival
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pecco Bagnaia: Fabio Quartararo Memang Paling Layak Juarai MotoGP
Otomotif 25 Oktober 2021, 16:31
-
Kesaktian Konsistensi: 6 Momen Sial Ini Gagal Jegal Fabio Quartararo Juarai MotoGP
Otomotif 25 Oktober 2021, 15:40
-
Fabio Quartararo Ungkap Momen Spesial Bareng Valentino Rossi saat Lap Penghormatan
Otomotif 25 Oktober 2021, 14:21
-
Marc Marquez: Saya Memang Menang, Tapi Ini Harinya Fabio Quartararo!
Otomotif 25 Oktober 2021, 13:17
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR