Dovizioso yang memilih dua ban basah lunak, berada di tiga besar dengan Andrea Iannone dan Scott Redding saat ban depannya hancur. Hal ini membuatnya berganti motor yang telah dipasangi ban intermediate. Sayangnya, ia harus kembali masuk ke pit dan berhenti pada lap 16 usai menyadari ban intermediate tak cocok dengan lintasan Brno yang masih basah.
"Saya sangat kecewa, karena saya sangat kompetitif dan dalam posisi yang baik. Kami memilih ban seperti saat sesi pemanasan, yang terbukti bagus untuk lintasan basah. Sebelum balapan, hujan reda dan meski lintasannya tetap basah, ban depan mulai aus dengan cara tak wajar," ujarnya kepada Crash.net.
"Saya tak terkejut karena ban itu memang sangat lunak. Jadi dengan tak banyak air, degradasi ini bisa terjadi. Tapi saya tak senang atas alokasi ban yang tersedia. Tak banyak yang pakai ban depan keras, karena biasanya spek lunak membuat kami kurang grip. Beberapa rider mengambil risiko dengan ban depan keras, dan ternyata ini keputusan tepat," lanjutnya.
Dovizioso pun yakin Michelin harus segera berbenah dalam mengantisipasi balapan yang berjalan dalam kondisi basah, apalagi seri mendatang bakal digelar di Sirkuit Silvestone, Inggris, 2-4 September mendatang, di mana balapan biasanya diguyur hujan.
"Michelin masih belum mampu mengendalikan situasi saat hujan turun, jadi kami butuh spek ban lebih banyak. Saya pebalap pertama yang mengalami peristiwa ini, tapi ternyata pebalap lain mengalami hal yang sama, dan ketika ada bagian ban yang hilang, maka ini berbahaya," tutupnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gagal Finis di Ceko, Dovizioso Kritik Tajam Michelin
Otomotif 23 Agustus 2016, 11:45
-
Dovizioso: Brno Bakal Lebih Sulit Ketimbang Austria
Otomotif 18 Agustus 2016, 16:00
-
Bos Ducati Sempat Takut Iannone-Dovizioso Tabrakan Lagi
Otomotif 16 Agustus 2016, 15:45
-
Dovizioso Bangga Jadi Bagian Proyek Ducati
Otomotif 16 Agustus 2016, 09:45
-
Stoner Lega Ducati Menang, Yakin Gahar di Sirkuit Lain
Otomotif 15 Agustus 2016, 16:05
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR