Bola.net - Masih berusia 22 tahun, Joan Mir, diprediksi akan menjadi salah satu bintang MotoGP. Kini membela Suzuki Ecstar, ternyata rider Spanyol ini sempat mengalami masa-masa berat dalam perjalanannya menuju kejuaraan dunia. Hal ini disampaikan sang manajer pribadi, Paco Sanchez, kepada Speedweek pada Selasa (24/12/2019).
Berasal dari Palma de Mallorca, yakni kota kelahiran Jorge Lorenzo, Mir sempat menjadi salah satu murid sekolah balap Chicho Lorenzo, yang juga ayah Lorenzo. Usai lulus pada 2012, Mir pun terhubung dengan Sanchez dalam mencari peluang turun di Red Bull Rookies Cup.
"Entah mengapa, tadinya Joan sangat sulit dapat jalan. Seorang agen dari Mallorca menghubungi saya dan berkata ada rider bertalenta yang ingin turun di Rookies Cup," kenang Sanchez, yang segera menghubungi Alberto Puig, sosok bertangan dingin yang dikenal kerap memoles rider-rider ternama MotoGP.
"Jadi saya menelepon Alberto (kini Manajer Tim Repsol Honda), yang berwenang menyeleksi talenta di Mallorca. Saya minta dia untuk mengamati Joan. Kemudian ia menelepon saya, dan berkata Joan memberi impresi yang baik dan bertalenta," lanjut Sanchez.
Perjalanan Menuju Gelar Dunia
Mir akhirnya dapat tempat di Red Bull Rookies Cup, turun di ajang itu pada 2013, dan menjadi runner up di belakang Jorge Martin pada 2014. Sanchez pun menawarkannya ke sejumlah tim Moto3 dan Moto2 di ajang Grand Prix untuk musim 2015, tapi tak ada yang tertarik.
"Juga tak ada yang tertarik di WorldSSP. Orang tuanya tak punya uang, jadi kami hanya bisa menawarkan talentanya. Akhirnya, saya mengumpulkan uang dan meletakkan Joan di salah satu tim paling 'miskin' di CEV Moto3," kisah Sanchez, yang juga memanajeri Maverick Vinales.
Turun di CEV Moto3 2015, Mir sekadar mengendarai motor KTM versi 2012 untuk melawan tim sebesar Monlau dan Ajo Motorsport. Uniknya, ia sukses meraih kemenangan di Portimao, Catalunya, dan dua kali menang di Aragon, serta duduk di peringkat keempat pada klasemen akhir pebalap.
Sejak itu Sanchez meyakini talenta Mir dan menawarkannya ke Leopard Racing untuk diturunkan di kejuaraan Moto3 pada 2016. "Ia akhirnya dapat kontrak dari Leopard-KTM, menang di Austria dan beberapa podium. Kami pun bertahan dengan mereka pada 2017," ungkapnya.
Jadi Rebutan, Ambil Keputusan Lebih Mudah
Sepanjang 2017, Mir langsung tampil dominan, menyabet 13 podium yang 10 di antaranya merupakan kemenangan. Prestasi ini membuatnya dilirik oleh Marc VDS Racing untuk diturunkan di Moto2 2018. Di kelas tersebut, Mir langsung meraih empat podium.
Hasil ini membuatnya mantap mengumumkan keinginan langsung turun di MotoGP 2019. Alhasil, tim-tim papan atas MotoGP memperebutkannya. Ducati terang-terangan mengincarnya, dan ia sempat dijadikan kandidat pengganti Dani Pedrosa di Repsol Honda, namun akhirnya memilih membela Suzuki Ecstar sebagai pengganti Andrea Iannone.
"Joan masuk ke kejuaraan dunia pada usia 18 tahun, dan jadi rider MotoGP saat usianya 21. Saya rasa cara ini adalah panutan. Jadi kami bisa membiarkan pebalap menikmati masa kecilnya lebih dulu, bisa belajar di sekolah," ungkap Sanchez, yang juga pernah memanajeri Tito Rabat dan Pol Espargaro.
"Dengan begitu, saat mereka tiba di kejuaraan dunia, tim tak perlu repot negosiasi dengan orang tua atau kakek-neneknya, melainkan hanya dengan si pebalap, yang sudah cukup umur untuk ambil keputusan sendiri. Dalam usia 18, mereka bukan lagi anak-anak, dan mereka sudah sadar betul bahwa olahraga ini berbahaya," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Joan Mir: Dulu Dikucilkan, Kini Jadi Rebutan di MotoGP
Otomotif 26 Desember 2019, 14:25 -
MotoGP Disarankan Perpendek Pekan Balap Jadi 2 Hari
Otomotif 21 Desember 2019, 10:32 -
Suzuki Tak Lagi Ambisius Bentuk Tim Satelit di MotoGP
Otomotif 20 Desember 2019, 12:55 -
Napas Joan Mir Masih Terganggu Sejak Kecelakaan di Brno
Otomotif 20 Desember 2019, 10:25 -
Suzuki Ungkap Tanggal Peluncuran Motor Baru MotoGP di Sepang
Otomotif 19 Desember 2019, 13:35
LATEST UPDATE
-
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR