Bola.net - - Setahun belakangan, Jorge Lorenzo mungkin merupakan salah satu rider yang paling disorot di paddock Grand Prix. Bukan karena ikut memperebutkan gelar dunia, melainkan karena ia kini membela Ducati Corse usai membela Yamaha selama sembilan tahun, di mana ia merebut tiga gelar dunia MotoGP.
Ditambah dua gelar yang ia raih di GP250, Lorenzo dianggap sebagai salah satu rider terbaik, namun siapa tahu sejatinya ia punya masa lalu yang cukup pahit dan penuh perjuangan? Dalam wawancara bersama Bertin Osborne dalam 'Mi Casa Es La Tuya', Lorenzo pun mengisahkan hidupnya saat anak-anak sampai menjadi salah satu rider unggulan di MotoGP.
"Ketika ayah saya (Chicho Lorenzo) punya waktu luang, ia merakit motor untuk saya, karena kami tak berasal dari keluarga kaya dan kami tak punya uang untuk membeli motor yang utuh, baik Honda maupun Yamaha. Saya masih berusia dua tahun saat belajar sepeda, dan saat berusia tiga tahun, saya mulai naik motor," ujarnya.
Jorge Lorenzo saat masih anak-anak. (c) Istimewa
Chicho pun membuat video saat anaknya berkendara, mencari manajer balap yang mau merekrut. Chicho memberikan video itu kepada Dani Amatriain, yang awalnya menolak karena telah menaungi delapan rider dan tak punya biaya balap tambahan. "Tapi dua hari kemudian ia meminta kami pergi ke Barcelona dan ia merekrut saya," tutur Lorenzo.
Pada usia 10 tahun, Lorenzo juga harus menerima kenyataan ayah dan ibunya memutuskan bercerai. "Saya harus memilih antara tinggal bersama ibu atau ayah. Meski ibu saya lebih penyayang, tapi saya tahu karir saya bakal berakhir bila tinggal dengannya. Jadi adik perempuan saya tinggal bersama ibu, sementara ayah dapat hak asuh saya," lanjutnya.
Sedikit banyak, karakter Lorenzo datang dari sang ayah, yang ia akui sulit dimengerti, dan dua karakter yang mirip inilah yang justru membuat mereka tak akur saat Lorenzo beranjak remaja. "Saya seperti remaja lain yang bermasalah dengan ayahnya. Ada kalanya Anda berpikir tahu segalanya, merasa bisa melakukan semua sendiri dan ingin jauh-jauh darinya," ujar Lorenzo.
Jorge Lorenzo, Dani Amatriain dan Hector Barbera (c) Istimewa
Meski begitu krisis kedewasaan justru membuat Lorenzo menerima proyek penting dari Amatriain, yang menjadi manajernya, untuk turun di kejuaraan dunia, membuat Lorenzo jauh dari ayahnya selama 5-6 tahun. Lorenzo menyatakan Chicho dan Amatriain sempat bersitegang soal karir balapnya.
"Mereka punya pandangan sendiri-sendiri soal perjalanan karir saya, dan saya kembali harus memilih. Jika saya bertahan dengan ayah, saya bakal kehilangan tim hebat di GP250. Saya pun memilih bertahan dengan Dani, dan kenyataannya, tim Dani lah yang membuat saya meraih dua gelar dunia," aku Por Fuera.
Sayang, era emas Lorenzo-Amatriain berakhir saat Amatriain terlibat kasus obat-obatan terlarang, yakni saat Lorenzo hendak naik ke MotoGP. "Saya harus menghadapi banyak hal dan menghadapi semuanya dengan keberanian. Dengan Dani, ada masalah di luar profesi dan kami harus berpisah. Saya pun memilih berjalan ke arah lain," ungkapnya.
Jorge dan Chicho Lorenzo (c) Istimewa
Lorenzo pun sekarang telah kembali akur dengan sang ayah. "Pada akhirnya, dengan lima gelar dunia, ratusan podium dan lebih dari 60 kemenangan, saya rasa target ayah saya sudah lebih dari sekadar terpenuhi. Sebelumnya, saya tak pernah terpikir bakal sesukses ini," kisahnya.
Kini, dengan lima gelar dunia dalam genggaman, Lorenzo menghadapi tantangan besar bersama Ducati. Ia ingin menjadi rider Ducati pertama yang merebut gelar dunia sejak Casey Stoner pada 2007. Lorenzo juga yakin lima gelar dunia tambahan cukup mustahil terwujud, dan menurutnya, satu gelar lagi sudah akan membuatnya puas.
"Saya membalap karena passion, bukan karena kewajiban. Saya makin menghargai dan menikmati profesi saya. Kini saya jarang menang dibanding sebelum-sebelumnya. Tapi makin jarang menang, makin pula Anda paham cara menikmatinya, berpesta dengan tim, dan kembali ke motorhome untuk memutar musik sekencang mungkin," pungkas Lorenzo.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jorge Lorenzo: Masa Kecil Pahit Sampai 5 Gelar Dunia
Otomotif 9 Desember 2017, 12:30
-
Ducati: Kontribusi Teknis Lorenzo Punya Andil Besar
Otomotif 8 Desember 2017, 13:15
-
Jorge Lorenzo Akui Sempat Ingin Pensiun di Usia 27
Otomotif 8 Desember 2017, 11:15
-
Lorenzo: Saya Memang Tak Akur dengan Rossi, Tapi...
Otomotif 8 Desember 2017, 09:15
-
CEO Ducati Tegaskan Lorenzo Harus Segera Buktikan Diri
Otomotif 6 Desember 2017, 16:00
LATEST UPDATE
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
-
Jerman vs Slovakia: Kenapa Aleksandar Pavlovic Ditarik Keluar, Cedera?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:24
-
Declan Rice Ingin Kontrak Baru, tapi Arsenal Minta Sabar, Kenapa?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:21
-
Pemain Cedera Saat Bela Negara di Jeda Internasional: Apakah Klub Dapat Ganti Rugi?
Piala Dunia 18 November 2025, 09:10
-
Martin Odegaard Kembali: Akankah Mikel Arteta Tetap Memberinya Kebebasan Bergerak?
Liga Inggris 18 November 2025, 09:03
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR