
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, berhasil merebut gelar dunia MotoGP 2022 usai finis kesembilan dalam Seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (6/11/2022). Ia pun mengakhiri penantian Ducati yang telah berlangsung selama 15 tahun. Ini adalah gelar dunia 'Pecco' yang kedua, setelah Moto2 2018.
Bagnaia yang lahir di Turin, Italia pada 14 Januari 1997, merupakan salah satu pembalap muda yang sudah dinantikan kehadirannya di MotoGP, mengingat ia merupakan juara dunia Moto2 2018. Ia mencintai dunia balap motor sejak kecil, dan memulai karir di ajang MiniGP Eropa 2009, di mana ia merebut gelar juara.
Prestasi ini membuatnya dilirik oleh Tim Monlau pada 2010 untuk diturunkan di kejuaraan PreGP 125 Mediterania dan ia sukses jadi runner up. Pada 2012, ia turun di FIM CEV Moto3 (kini JuniorGP) dan menduduki peringkat ketiga di belakang Alex Marquez dan Luca Amato.
Prestasi Bagnaia di CEV Moto3 2012 membuat Gresini Racing tertarik menggaetnya untuk diturunkan di Grand Prix Moto3 2013. Mengendarai FTR Honda, musim debut Bagnaia sama sekali tak menjanjikan. Ia kesulitan masuk 15 besar dan tak meraih satu pun poin. Namun, semua berubah saat ia bergabung dengan VR46 Riders Academy.
Campur Tangan Valentino Rossi

Dalam akademi balap bentukan Valentino Rossi itu bahkan langsung mendapat kepercayaan untuk membela tim balap sang sembilan kali juara dunia, Sky Racing VR46 pada 2014. Di atas motor KTM, Bagnaia memang tak meraih satu pun podium, namun mengoleksi 50 poin dan duduk di peringkat 16 pada klasemen akhir pebalap.
Masih dalam bimbingan VR46, Bagnaia pindah tim pada 2015. Membela Mahindra lewat Aspar Team, ia berhasil mencicipi podium perdananya usai finis ketiga di Le Mans. Pada musim 2016, ia lebih garang lagi. Total, ia meraih 6 podium, yang 2 di antaranya merupakan kemenangan. Ia pun mengakhiri musim di peringkat keempat.
Ada yang unik dari kerja sama antara Bagnaia dan Aspar Team. Usai finis kedua di Silverstone, Bagnaia dapat tantangan dari sang sporting director, Gino Borsoi. Borsoi menyatakan, jika Bagnaia berhasil meraih kemenangan lagi sebelum musim berakhir, Aspar Team akan memberikan hadiah berupa tes di atas motor MotoGP.
Bagnaia pun sukses memenuhi tantangan Borsoi, dengan memenangi balapan di Sepang. Alhasil, atas kesepakatan dengan Ducati, Bagnaia diberi kesempatan menjajal motor Desmosedici GP14 milik Eugene Laverty di tes pascamusim MotoGP Valencia. Siapa tahu, bahwa ternyata uji coba ini menjadi awal perjalanan Bagnaia ke MotoGP?
Juarai Moto2 2018

Kiprah awal Bagnaia di Moto3 memang tak terlalu gemilang, tapi ia tetap diprediksi jadi bintang di Moto2. Ia bahkan kembali dipercaya membela Sky Racing VR46 di kelas itu pada 2017, meraih 4 podium dan menduduki peringkat 5. Hasil ini membuatnya menyabet gelar debutan terbaik dan jadi kandidat juara dunia pada 2018.
Bagnaia pun terbukti memang layak menjadikan prediksi itu jadi nyata. Meski dapat perlawanan sengit dari Miguel Oliveira, Bagnaia berhasil jadi juara Moto2 2018 usai mengoleksi 12 podium, yang 8 di antaranya kemenangan. Ia menyamai rekor rekannya di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli, yang menjuarai Moto2 2017.
Sebagai anak didik Rossi, Bagnaia sempat digosipkan naik ke MotoGP bersama Yamaha. Meski begitu, uji coba MotoGP pada 2016 lalu ternyata merupakan 'benih' ketertarikan antara Bagnaia dengan Ducati. Tanpa pikir panjang, Ducati pun memburu tanda tangan Bagnaia pada awal 2018, bahkan sebelum ia menjuarai Moto2.
Debut di MotoGP

Bagnaia diletakkan di Pramac Racing, tim satelit Ducati. Ia pun terlambat panas, baru meraih podium pada 2020. Namun, ia tetap dapat kepercayaan membela tim pabrikan Ducati pada 2021. Bersama Tim Merah, Bagnaia sudah mengoleksi 19 podium dan 11 kemenangan, serta menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Bagnaia pun jadi juara dunia Ducati pertama sejak Casey Stoner pada MotoGP 2007. Ia juga jadi pembalap Italia pertama yang mampu menjuarai MotoGP sejak Valentino Rossi pada 2009. Selain mewujudkan impian Ducati jadi juara lagi, Bagnaia juga mewujudkan impian VR46 Riders Academy melahirkan juara baru MotoGP dari Italia.
Berikut statistik prestasi Bagnaia selama berkarier di Grand Prix. Selamat, Pecco!
Statistik Prestasi Pecco Bagnaia

Jumlah Grand Prix: 172 start
Jumlah pole: 18 pole
Jumlah podium: 43 podium
Jumlah kemenangan: 21 kemenangan
Jumlah gelar dunia: 2 (Moto2 2018 dan MotoGP 2022)
- 2013: Moto3 - San Carlo Team Italia (FTR Honda) - Tidak Terklasifikasi
- 2014: Moto3 - Sky Racing VR46 (KTM) - Peringkat 16
- 2015: Moto3 - Mapfre Aspar Mahindra (Mahindra) - Peringkat 14
- 2016: Moto3 - Pull&Bear Aspar Mahindra (Mahindra) - Peringkat 4
- 2017: Moto2 - Sky Racing VR46 (Kalex) - Peringkat 5
- 2018: Moto3 - Sky Racing VR46 (Kalex) - Juara
- 2019: Moto2 - Pramac Racing (Ducati) - Peringkat 15
- 2020: MotoGP - Pramac Racing (Ducati) - Peringkat 16
- 2021: MotoGP - Ducati Lenovo Team (Ducati) - Runner up
- 2022: MotoGP - Ducati Lenovo Team (Ducati) - Juara
Baca juga:
- Hasil Balap MotoGP Valencia: Alex Rins Menang, Pecco Bagnaia dan Ducati Juara
- Mengenal Augusto Fernandez, Juara Baru Moto2 yang Jadi Rookie Tunggal MotoGP 2023
- Klasemen Akhir Moto2 2022 Usai Seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo
- Hasil Balap Moto2 Valencia: Ai Ogura Jatuh, Pedro Acosta Menang, Augusto Fernandez Juara
- Klasemen Akhir Moto3 2022 Usai Seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ducati Juara Lagi, Casey Stoner: Selamat untuk Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo!
Otomotif 6 November 2022, 21:40
-
Rekor-Rekor Pecco Bagnaia Usai Juarai MotoGP 2022, Akhiri 15 Tahun Paceklik Gelar Ducati
Otomotif 6 November 2022, 21:23
-
Juarai MotoGP 2022, Pecco Bagnaia Wujudkan Impian Ducati dan Valentino Rossi
Otomotif 6 November 2022, 21:10
-
Klasemen Akhir MotoGP 2022 Usai Seri Valencia: Pecco Bagnaia dan Ducati Juara Dunia
Otomotif 6 November 2022, 21:02
-
Hasil Balap MotoGP Valencia: Alex Rins Menang, Pecco Bagnaia dan Ducati Juara
Otomotif 6 November 2022, 20:50
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR