
Bola.net - Marc Marquez dan Repsol Honda dipastikan berpisah di MotoGP 2024 usai 11 tahun berkolaborasi, tepatnya sejak 2013 lalu. Namun, tahukah Bolaneters bahwa sejatinya Marquez nyaris membela LCR Honda pada musim debutnya kala itu?
Marquez memang mengguncang paddock MotoGP saat mendominasi GP125 2010, di mana ia meraih gelar dunia bersama Red Bull Ajo Motorsport di atas motor Derbi. Ia pun langsung naik ke kelas Moto2 pada 2011 bersama CatalunyaCaixa Repsol dengan motor bersasis Kalex.
Meski berstatus debutan, Marquez langsung tampil dominan lagi, meraih 11 podium, termasuk 7 kemenangan. Namun, ia harus puas jadi runner up di belakang Stefan Bradl usai mengalami cedera diplopia pada mata kanan akibat kecelakaan hebat di Seri Malaysia.
Performanya yang mentereng selama 2011 sempat membuat Marquez diperhitungkan Honda untuk digaet dan ditempatkan di salah satu tim satelitnya pada 2012. Namun, rencana itu batal karena Marquez ingin bertahan di Moto2 setahun lagi untuk meraih gelar dunia.
Alasan Diberlakukannya 'Rookie Rule'

Pada 2012, Marquez menggila di Moto2, meraih 14 podium, termasuk 9 kemenangan, serta menyabet gelar. Pada awal musim, Honda ingin meletakkannya di LCR Honda, mengingat kala itu MotoGP memberlakukan regulasi di mana seorang rookie atau debutan dilarang membela tim pabrikan.
Aturan yang lebih dikenal dengan 'Ben Spies Rule' tersebut digulirkan mulai 2010, dengan harapan tim-tim satelit mendapatkan kesempatan menaungi rider-rider muda bertalenta dari GP250/Moto2 atau kejuaraan lain, yang biasanya hanya mau naik ke MotoGP bersama tim-tim pabrikan.
Aturan ini menghalangi Ben Spies membela tim pabrikan Yamaha pada 2010. Pasalnya, kala itu Spies salah satu rider muda yang diperhitungkan. Ia merupakan tiga kali juara AMA Superbike, serta menjuarai WorldSBK 2009 dengan gaya dominan sebagai debutan. Spies pun harus legawa membela Monster Yamaha Tech 3.
Akibat aturan ini pula, Marco Simoncelli yang menjalani debut MotoGP pada 2011 tak punya kans membela tim pabrikan mana pun di kelas para raja, dan akhirnya membela San Carlo Honda Gresini. Namun, 'Ben Spies Rule' tiba-tiba dihapus pada 2013 setelah Casey Stoner mengumumkan keputusan pensiun pada Mei 2012.
Keluhan Ben Spies atas Dihapusnya 'Rookie Rule'

Dihapusnya 'Ben Spies Rule' diduga untuk mempermulus jalan Marquez, yang diprediksi menjadi bintang masa depan MotoGP, demi menjadi pengganti yang layak untuk Stoner di Repsol Honda. Spies, yang uniknya juga sahabat Stoner, merasa tak terima soal ini.
Heard the rookie rule is being changed back again......@texastornado5 sometimes I guess we need a diff passport?
— Ben Spies (@BenSpies11) June 19, 2012
"Dengar-dengar, aturan rookie telah diubah lagi... @texastornado5 [Colin Edwards], terkadang kurasa kita butuh paspor berbeda?" tulis rider asal Amerika Serikat tersebut lewat Twitter usai mengetahui 'Ben Spies Rule' dihapus pada 2013.
"@BenSpies11 benar-benar lelucon!!!! Tak heran melihat Casey kehilangan semangatnya ketika kau melihat semua kartu ditumpuk demi melawanmu... Aneh!!" tulis Edwards, yang juga berasal dari Amerika Serikat dan setim dengan Spies pada 2010.
"Saya sama sekali tak membenci Marquez. Anak itu sangat cepat. Saya hanya menyatakan fakta bahwa tak peduli dari mana Anda berasal, itu seharusnya tidak menjegal maupun membantu Anda," ungkap Spies, yang akhirnya dapat kans membela tim pabrikan Yamaha pada 2011 dan 2012.
Menterengnya Prestasi Kolaborasi Marquez-Honda

Pada 2013, Marquez pun benar-benar membela Repsol Honda sebagai pengganti Stoner, meski sejatinya Honda ingin menandemkan mereka pada masa-masa mendatang. Namun, harapan mereka ini pupus karena Stoner memilih pensiun dini dalam usia 27 tahun.
Bersama Marquez, Honda meraih 6 gelar dunia dan 5 Triple Crown. Marquez juga menjadi rider Honda dengan gelar terbanyak dalam sejarah partisipasi mereka di kelas premier. Dengan 59 kemenangan, Marquez juga menjadi rider Honda dengan kemenangan terbanyak, mengalahkan rekor Mick Doohan dan Dani Pedrosa (54).
Sayangnya, kolaborasi ikonik ini akan berakhir pada 31 Desember 2023, usai Marquez memutuskan hengkang karena performa Honda RC213V yang terus menurun selama empat tahun terakhir. Marquez juga diketahui paceklik kemenangan selama dua musim terakhir.
Marquez diduga akan pindah ke Ducati lewat Gresini Racing, tanpa memboyong satu pun awak krunya dari Repsol Honda, termasuk sang crew chief yang mendampinginya sejak Moto2 2011, Santi Hernandez. Namun, Marquez masih berharap suatu saat nanti bisa reuni dengan krunya dan kembali bekerja sama.
Hi from Valencia!! I am close to my new bike but still waiting the moment 😓 I am so excited!! This garage is huge... pic.twitter.com/1HLBvvdb
— Marc Márquez (@marcmarquez93) November 13, 2012
Baca juga:
- Giacomo Agostini Gagal Paham Marc Marquez Tinggalkan Honda: Lebih Masuk Akal Pindah ke KTM
- Tinggalkan Honda, Marc Marquez Banjir Dukungan dari Para Rival: Kau Legenda!
- Jorge Lorenzo: Marc Marquez Bisa Juarai MotoGP 2024 Bareng Ducati Jika Adaptasinya Mulus
- Pesan Alex Marquez untuk Marc Marquez yang Tinggalkan Repsol Honda: Kau Pemberani!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
3 Rider WorldSBK yang Pindah ke MotoGP Lewat Tim Satelit Yamaha
Otomotif 26 Januari 2022, 16:15
-
Ben Spies Ragu Jorge Lorenzo Cuma 'Hobi' Jadi Test Rider Yamaha
Otomotif 9 Juni 2020, 12:00
-
Video: 5 Juara WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Open Play 6 Mei 2020, 12:25
-
'Rider WorldSBK Harus Susah Payah Adaptasi di MotoGP'
Otomotif 9 Januari 2020, 15:40
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR