Bola.net - Sepanjang kariernya di ajang balap motor, Valentino Rossi diketahui punya banyak julukan. Meski begitu, rider Monster Energy Yamaha MotoGP ini punya tiga julukan yang paling terkenal dan tak asing di telinga penggemar MotoGP, yakni Rossifumi, Valentinik, dan The Doctor.
Julukan-julukan ini pun merupakan bukti bahwa, selain andal di lintasan balap, Rossi juga merupakan sosok yang kreatif. Bersama kawan-kawan terdekatnya, rider asal Italia ini pun kerap menciptakan tren-tren baru di MotoGP, dan salah satunya adalah julukan.
Pada Jumat (8/5/2020), Motor Sport Magazine pun merilis ulang wawancara mereka bersama Rossi yang dilakoni Mat Oxley pada akhir tahun 2001, usai Rossi sukses merebut gelar dunia pertamanya di kelas tertinggi sekaligus menjadi juara dunia terakhir di era GP500.
Dalam wawancara ini, Oxley pun menanyakan latar belakang ketiga julukan tersebut, dan Rossi menjelaskannya secara detail. Simak ulasannya berikut ini tuk, Bolaneters!
Rossifumi (1996-1998)

Di Indonesia, Rossifumi lebih dikenal khalayak ramai sebagai julukan penggemar Rossi. Sebenarnya, Rossifumi justru merupakan julukan Rossi sendiri. Julukan ini ia akui terinspirasi oleh rider Jepang favoritnya yang juga menjadi rivalnya pada 2000-2004, Norifumi Abe, atau yang lebih dikenal dengan Norick Abe.
"Sebelum saya mulai balapan di kejuaraan dunia, saya adalah penggemar berat Grand Prix, itu adalah passion saya. Saya nonton semua balapan di TV, tahu semua nomor pebalap, desain helm mereka, dan semuanya. Rossifumi adalah untuk Norifumi Abe, karena saya sangat menyukainya dan semua rider Jepang," ujar Rossi.
Valentinik (1999-2000)

Valentinik adalah julukan yang dipakai Rossi dalam periode yang tersingkat, yakni hanya selama dua musim. Ia pun mengaku julukan ini terinspirasi karakter superhero Donald Duck di Italia yang dikenal dengan nama Paperinik. Menurutnya, Paperinik menggambarkan seorang superhero juga bisa melakukan kesalahan namun mampu bangkit dari keterpurukan.
"Kami berubah ke Valentinik pada 1999, karena kami butuh superhero yang bangkit dari keterpurukan pada 1998. Pada akhir 1998, saya mengubah gaya balap, lalu memenangi empat balapan terakhir dan jadi sangat kuat di atas motor 250cc. Setelahnya, saya siap menjuarai 1999, jadi kami pilih superhero berdasar komik Italia bernama 'Paperinik'," ujar Rossi yang kini mengoleksi sembilan gelar dunia.
"Paperino adalah Donald Duck di Italia, dan Walt Disney punya superhero bebek bernama Paperinik, yang pakai topeng dan jubah. Ia tak seperti Superman, ia agak kurang beruntung, melakukan beberapa kesalahan. Tapi di akhir setiap cerita ia selalu jadi superhero. Paperino menjadi superhero dan jadi Paperinik, jadi Valentino menjadi superhero dan jadi Valentinik!" jelasnya.
The Doctor (2001-sampai sekarang)

Tahun 2001 adalah tahun kedua Rossi turun di GP500 dan kala itu ia telah berusia 22 tahun. Ia pun mulai merasa harus lebih dewasa, fokus, dan tenang karena telah berkompetisi di kelas para raja. Ia pun mengambil filosofi dokter dalam menjalani kompetisi.
"Setelah Valentinik, kami mengubah julukan menjadi The Doctor untuk 2001, karena dengan 500cc, Anda tak butuh superhero. Anda hanya butuh diam, tenang, dan berpikir, seperti seorang dokter. Selain itu, di Italia juga banyak dokter yang bernama Rossi, saya pun menjadi dr. Rossi," tutupnya.
Sejak itu, Rossi pun belum pernah lagi mengubah julukannya. Logo The Doctor bahkan selalu tersemat di bagian belakang baju balapnya dan stiker di bagian fairing motornya. Tentunya, logo ini juga tertera di berbagai jenis merchandise yang dimiliki Popolo Giallo (Rakyat Kuning), para penggemar Rossi.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- 'Ducati dan Dovizioso Tak Boleh Lupakan Kisah Bersejarah Mereka'
- Andrea Dovizioso Incar Kontrak 2 Tahun, Tak Pasti di Ducati
- 'Tak Ada Alasan Bagi Andrea Dovizioso untuk Pikirkan Pensiun'
- MotoGP Tunggu Jadwal Baru Formula 1, Tekad Gelar Tes Tambahan
- Marc Marquez Akui Punya 'Rivalitas' dengan Sang Adik Sejak Kecil
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kilas Balik: Penjelasan Valentino Rossi Soal 3 Julukan Populernya
Otomotif 9 Mei 2020, 13:15
-
Gantikan Rossi, Quartararo Berharap Tak Dibenci Fans Italia
Otomotif 9 Mei 2020, 09:25
-
Fernando Alonso Minta Valentino Rossi Ikut 24 Hours of Le Mans
Otomotif 8 Mei 2020, 14:20
-
Marquez Ogah Sesumbar Ingin Karier Panjang Seperti Rossi
Otomotif 8 Mei 2020, 13:35
LATEST UPDATE
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
-
Loh? MU Putuskan Tidak Beli Gelandang di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 11:45
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR