
Bola.net - CEO KTM, Stefan Pierer, santai saja mendengar gosip bahwa rider Red Bull KTM Ajo Moto2, Raul Fernandez, kini saling lirik dengan Petronas Yamaha SRT untuk menjadi pengganti Valentino Rossi di MotoGP 2022. Kepada Speedweek, Jumat (11/6/2021), Pierer menegaskan pihaknya punya kontrak panjang dengan Fernandez.
Fernandez memang menjadi perbincangan hangat MotoGP sejak tahun lalu, saat ia masih turun di Moto3 bersama KTM Ajo. Kala itu, ia meraih enam pole, empat podium, termasuk dua kemenangan. Prestasi ini membuat KTM Ajo menaikkannya ke Moto2 tahun ini. Rider Spanyol itu pun ternyata langsung tampil menggebrak.
Dalam tujuh seri pertama, ia sukses meraih lima podium, termasuk dua kemenangan. Ia juga telah mengantongi dua pole, dan tengah menduduki peringkat kedua klasemen dengan 128 poin, hanya tertinggal 11 poin dari sang tandem, Remy Gardner, yang sudah dipastikan akan naik ke MotoGP 2022 bersama Tech 3 KTM Factory Racing.
Menterengnya performa Fernandez ini pun memunculkan gosip bahwa Petronas Yamaha SRT tengah mengincarnya, mengingat Valentino Rossi kian dekat dengan keputusan pensiun akhir musim ini walau belum ada pernyataan resmi dari The Doctor. Namun, Pierer menyatakan Fernandez punya kontrak jangka panjang dengan KTM.
Cemas Lihat Rider Muda Disarankan Langgar Kontrak

Pierer juga menegaskan pihaknya sangat menentang pihak-pihak yang mendorong Fernandez memutus kontraknya dengan KTM. "Kami punya kontrak jangka panjang dengan para rider kami. Ini adalah subyek yang saya yakini harus kami edukasikan pada lingkungan ini (MotoGP)," tutur pria asal Austria ini.
"Saya rasa sangat mencemaskan melihat para rider muda, kadang berusia 17 tahun, sudah disarankan melanggar kontrak. Saya sudah mengatakan ini pada bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta. Kami takkan bisa disiplin dengan metode ini. Kami punya kontrak jangka panjang dengan para rider kami, jadi kami relatif rileks," lanjutnya.
Rasa cemas Pierer ini dipicu oleh apa yang terjadi antara KTM dan Jorge Martin pada 2020. Seperti Fernandez, Martin sempat membela KTM Ajo di Moto2 pada 2019 dan 2020. Ia sempat digadang-gadang akan naik ke MotoGP 2021 bersama Tech 3 KTM, namun isu KTM lebih memilih Danilo Petrucci membuatnya merasa tak diinginkan secara serius.
Belajar dari Kasus Jorge Martin

Martin pun segera melakukan pembicaraan dengan Ducati Corse dan Pramac Racing pada Mei 2020, bahkan sebelum musim balap dimulai. Sebulan kemudian, rider berusia 23 tahun ini resmi membela Pramac di MotoGP 2021, meski kontraknya dengan KTM kala itu memiliki syarat bahwa ia tak boleh mengumumkan apa pun sampai September 2020.
"Jorge sudah bayar denda untuk itu. Namun, ia memang tak cocok dengan kami. Jadi, bukan tanpa alasan saya bilang ia harus pergi. Saya coba bekerja dengan para rider yang membela kami begitu lama dan yang mewakili perusahaan kami," ungkap Pierer, yang mengaku bangga pada relasi KTM dengan Miguel Oliveira dan Brad Binder.
Kedua rider ini membela KTM dan Red Bull sejak 2015 dan kini kompak membela Red Bull KTM Factory Racing. Ia pun berharap hal ini terulang dengan rider muda KTM lainnya. "KTM ini bagaikan keluarga. Dengan Miguel dan Brad, yang sudah membela kami nyaris satu dekade, kini kami punya hubungan yang sungguh berbeda," tutup Pierer.
Sumber: Speedweek
Video: 5 Pembalap Hebat WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Baca Juga:
- 6 Merek Baju Balap Rider MotoGP, Siapa yang Paling Banyak Pengguna?
- Jack Miller: Ducati Kini Garang di Semua Trek Berkat Dovizioso-Petrucci
- Jadwal Pekan Balap Formula 1 GP Prancis 2021
- Jadwal Pekan Balap MotoGP, Moto2, dan Moto3 Sachsenring, Jerman 2021
- Klasemen Sementara WorldSBK 2021 Usai Seri Misano, Emilia Romagna
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
KTM Pede Raul Fernandez Takkan Gantikan Valentino Rossi di Petronas
Otomotif 14 Juni 2021, 12:28
-
Jadwal Pekan Balap MotoGP, Moto2, dan Moto3 Sachsenring, Jerman 2021
Otomotif 14 Juni 2021, 08:28
-
VR46 Team Rayu KTM Lepas Pedro Acosta untuk Moto2 2022
Otomotif 7 Juni 2021, 17:45
-
Klasemen Sementara Moto2 2021 Usai Seri Catalunya, Spanyol
Otomotif 6 Juni 2021, 20:40
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR