Bola.net - - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez meyakini bahwa gaya balap agresif milik pembalap Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco adalah gaya balap yang biasa dimiliki oleh seorang debutan, seperti dirinya pada tahun-tahun awal keikutsertaannya di MotoGP. Hal ini disampaikan Marquez kepada Marca.
Pada paruh pertama musim ini, Zarco kerap mendapatkan kritik tajam soal manuver menyalipnya yang agresif, dua di antaranya begitu tersorot publik karena melibatkan Valentino Rossi di Austin, Texas dan Assen, Belanda. Rossi menyatakan Zarco harus berhenti memiliki gaya balap Moto2 dan lebih tenang di lintasan.
Marquez mengakui adanya agresi dalam gaya balap Zarco, namun memakluminya, mengingat Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan dirinya sendiri juga pernah mendapat label 'terlampau agresif' pada awal karir mereka di kelas tertinggi.
Johann Zarco (c) AFP
"Yang terkena agresi Johann bukan saya saja, tapi semua orang. Suka atau tidak, manuver menyalip memang ada konsekuensinya. Tapi jika Anda perhatikan, saat Vale datang ke kelas tertinggi, orang-orang juga berkata ia agresif. Saat Jorge datang, sama. Dani, meski ia tak terlalu agresif, juga pernah melakukannya. Begitu pula saya dan Johann," ujarnya.
Marquez pun memaklumi tahun ini adalah tahun pembelajaran bagi Johann, dan yakin tahun depan rider Prancis itu lebih memahami cara berkendara di MotoGP. "Jelas tahun depan ia akan lebih 'terkendali'. Tapi saat ini, menurut saya, manuver Johann masih dalam limit, meski saya pernah jadi 'korbannya'. Tapi saya rasa masih dalam lingkup wajar," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Impian Terbesar Marquez: Jadi Musuh Sang Adik di MotoGP
Otomotif 7 Juli 2017, 16:30
-
Marc Marquez Puji Sang Adik Ambil Keputusan Bijak
Otomotif 7 Juli 2017, 15:30
-
Marquez: Rider Agresif Bukan Zarco Saja
Otomotif 7 Juli 2017, 12:30
-
'Balapan' Sengit, Marquez-Pedrosa Saling Sikut!
Otomotif 5 Juli 2017, 13:00
-
Crutchlow Sebut Marquez 'Main-Main' dengan Rival
Otomotif 5 Juli 2017, 11:00
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR