
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, meyakini Fabio Quartararo merupakan pembalap terkuat di MotoGP saat ini, meski mengalami cedera arm pump dalam Seri Jerez, Spanyol. Atas alasan ini, 'Pecco' pun mengaku lewat La Gazzetta dello Sport, Kamis (6/5/2021), bahwa El Diablo adalah rival utamanya saat ini.
Quartararo memang memulai musim ini dengan performa yang sulit. Rider Monster Energy Yamaha ini finis kelima di Seri Qatar, dan memenangi Seri Doha dan Portimao. Dalam Seri Jerez, ia pun sempat memimpin balapan dengan catatan waktu dan ritme balap yang 'mengerikan' bagi rival-rivalnya, sebelum arm pump-nya kambuh.
Banyak pihak menyakini bahwa hasil finis ke-13 yang diraih Quartararo di Jerez merupakan kemunduran, namun Bagnaia yang kini memimpin klasemen dengan koleksi 66 poin, justru berpendapat sebaliknya. Ia bahkan yakin, andai rider Prancis itu tak mengalami arm pump, nyaris dipastikan ia akan mencetak hattrick kemenangan.
Kadang Bisa Untung, Kadang Bisa Sial
"Fabio saat ini rider paling kompetitif. Di Portimao, ritme kami mirip, dan di Jerez dia jadi yang terkuat. Andai ia tak mengalami masalah, mungkin ia bakal menang. Dalam musim balap, kadang Anda memang bisa beruntung dan kadang bisa sial. Semua hanya soal cara bereaksi. Tapi saya rasa, ia rival utama saya," ujar Bagnaia.
Di lain sisi, cedera yang dialami Quartararo seolah jadi peringatan seram bagi para rider MotoGP. Pasalnya, ia jadi salah satu dari lima rider yang mengalami arm pump musim ini. Bagnaia mengakui bahwa tak satu pun rider VR46 Riders Academy pernah mengalaminya, termasuk Valentino Rossi.
Meski begitu, tak sedikit pembalap yang yakin maraknya arm pump disebabkan motor-motor MotoGP yang makin bertenaga dan cepat. Bagnaia pun mengakui bahwa VR46 punya metode sendiri menghindari cedera ini, namun juga menyebut bahwa para rider MotoGP di Komite Keselamatan bertekad mencari solusi untuk ini semua.
Komite Keselamatan Sudah Berkomitmen
"MotoGP memang jadi kategori selalu lebih rumit, namun ini tergantung cara kami bereaksi, dengan mengubah metode persiapan. Kami, para rider VR46 Riders Academy, punya program latihan yang intensif, kami beradaptasi, dan kami selalu sangat siap. Tak satu pun dari kami kekurangan apa pun dalam balapan," ungkap Bagnaia.
Pembalap yang juga juara dunia Moto2 2018 ini juga menyatakan, selain mencari solusi dari teknologi MotoGP yang semakin maju, Komite Keselamatan juga terus berkonsultasi dengan para pengelola sirkuit agar trek-trek yang ada tetap menyediakan tingkat keselamatan terbaik. Ia pun senang Formula 1 juga sependapat dengan MotoGP.
"Anda harus melihat semua hal dengan sudut pandang positif dan tak membiarkan mental jatuh. Namun, Komite Keselamatan berkomitmen cari solusi demi mengurangi risiko. Semua sirkuit juga mendengarkan kami, begitu juga Formula 1, yang mengamati apa yang kami lakukan dan mengikuti langkah-langkah kami," pungkasnya.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Video: Sirkuit Mandalika Siap Sambut MotoGP 2021
Baca Juga:
- Hasil Kualifikasi Formula 1 GP Spanyol: Lewis Hamilton Sabet Pole Ke-100
- Hasil FP3 Formula 1 GP Spanyol: Max Verstappen Dibuntuti Lewis Hamilton
- Hasil FP2 Formula 1 GP Spanyol: Lewis Hamilton Catat Waktu Tercepat
- Hasil FP1 Formula 1 GP Spanyol: Valtteri Bottas Asapi Max Verstappen
- Pecco Bagnaia Ikut Lega Beban Jack Miller Terangkat Usai Dibanjiri Kritik Tajam
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lika-Liku Jack Miller Merantau ke Eropa Demi Cari Sukses di MotoGP
Otomotif 9 Mei 2021, 21:32
-
Pecco Bagnaia Sebut Fabio Quartararo Terkuat: Dia Rival Utama Saya
Otomotif 9 Mei 2021, 19:56
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR