
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, mengecam Takaaki Nakagami dan FIM Stewards soal insiden yang ia alami bersama Alex Rins di MotoGP Catalunya, Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol, Minggu (5/6/2022). Ia menyebut aksi Nakagami ceroboh dan mengkritik lemahnya keputusan FIM Stewards.
Nakagami yang start ke-12, merangsek ke depan pada lap pembuka. Tapi ban depannya selip di Tikungan 1. Ia terjatuh dan motornya menghantam Rins. Selain itu, kepalanya juga membentur keras ban belakang Ducati milik 'Pecco', sehingga rider Italia itu juga ikut gagal finis. Baik Rins maupun Nakagami dilarikan ke rumah sakit.
Ini kedua kalinya Rins dan Nakagami bersenggolan musim ini, sebelumnya terjadi di Mugello, Italia, di mana Rins jatuh dan gagal finis pula akibat insiden itu. Usai balapan di Mugello, FIM Stewards tak menjatuhkan hukuman pada Nakagami, begitu pula usai balapan kali ini. Hal ini pun membuat Rins, Bagnaia, dan rider lainnya geram.
Rider MotoGP Butuh Akal Sehat
One of those crashes you never want to see
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) June 5, 2022
It all went wrong at Turn 1 in the #MotoGP race 💥#CatalanGP 🏁 pic.twitter.com/kJwlWM0yIE
"Saya senang Taka baik-baik saja. Ia tak mengalami konsekuensi serius jika mengingat betapa besar insiden kami. Ia membentur ban saya, motor saya yang seberat 170 kg ditambah berat badan saya 65 kg. Tapi dia juga tak bisa menyalip 10 rider sekaligus di satu titik pengereman. Ia menjalani start yang baik, tapi saya tak paham ia mau ke mana," tutur Bagnaia via GPOne.
Bagnaia mengaku sudah bicara dengan bos Nakagami, Manajer Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello. Cecchinello sendiri juga mengeluhkan manuver anak buahnya tersebut. Bagnaia juga menyatakan bahwa, sebagai salah satu rider paling berpengalaman, Nakagami tak seharusnya melakukan blunder dengan mengabaikan perhitungan saat menyalip.
"Lucio sendiri juga mengeluh. Saya rasa kami butuh akal sehat. Dalam kejuaraan dunia, Anda diharapkan punya skill tertentu. Kami tak perlu lihat data Taka, karena sudah jelas ia mengerem di saat yang salah. Jika semua orang sedang berbelok, Anda tak bisa membiarkan gas tetap terbuka, memotong jalur rider lain, dan masuk tikungan pertama seperti itu," ujar Bagnaia.
Sempat Tak Boleh Bicarakan Kelalaian FIM Stewards

Mengingat ini bukan pertama kali Nakagami melakukan blunder, Bagnaia, Rins, dan rider lainnya menuntut FIM Stewards lebih tegas dalam menjatuhkan hukuman. "Jika kita lihat sejarah Taka, tiap kali ia di depan, ia tak pernah finis. Saya rasa ini saatnya bikin ia paham bahwa ini tak baik. Ini bukan pertama kali Taka melakukan kesalahan serupa," ucapnya.
Bagnaia menilai aksi Nakagami tak bertanggung jawab, dan ia didukung oleh Rins, Fabio Quartararo, Jorge Martin, dan Johann Zarco. Mereka heran pimpinan FIM Stewards yang juga eks juara GP500, Freddie Spencer, tak menjatuhkan penalti. Bagnaia pun merujuk kontroversi perebutan gelar dunia Formula 1 2021 antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton di Abu Dhabi.
"Di F1, Michael Masi mengambil keputusan yang tak tepat, dan kini ia tak lagi menjabat (FIA Stewards). Seharusnya rider-rider MotoGP juga punya suara. Saya tak pernah diperbolehkan bicara soal ini karena saya tergolong rider baru. Tapi kami sudah mendiskusikannya bertahun-tahun. Jika hal yang sama terus-terusan terjadi, sesuatu harus diubah," tutupnya.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Momen Pilu Aleix Espargaro Bikin Blunder di MotoGP Catalunya, Sampai Ditenangkan CEO Dorna
- Patah Pergelangan, Alex Rins Ingin Taka Nakagami Dihukum dan Stewards Diganti
- Salah Baca Info di Menara Sirkuit, Penyebab Blunder Aleix Espargaro di MotoGP Catalunya
- Klasemen Sementara MotoGP 2022 Usai Seri Catalunya, Spanyol
- Hasil Balap MotoGP Catalunya: Aleix Espargaro Blunder, Fabio Quartararo Menang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR