
Bola.net - Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, mengakui membimbing Jack Miller di MotoGP 2018 dan 2019 bukan perkara mudah. Lewat Motorsport.com, Selasa (2/6/2020), Guidotti mengaku pihaknya justru harus membereskan 'kekacauan' yang telah diperbuat Honda Racing Corporation (HRC) kepada Miller.
Seperti diketahui, HRC memberi kontrak pabrikan berdurasi tiga tahun kepada Miller, mengajaknya melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015. Tahun pertama ia habiskan di LCR Honda dengan motor Open RC213V-RS, sementara tahun kedua dan ketiga ia habiskan di Marc VDS dengan RC213V yang setahun lebih tua.
Meski berstatus rider pabrikan, pernah menang di MotoGP Belanda 2016, dan sempat ditargetkan membela Repsol Honda pada 2017, Miller justru tak pernah dapat dukungan moral dan teknis yang mumpuni. 'Kekacauan' inilah yang membuat Miller hengkang ke Pramac Racing pada 2018.
Honda Abaikan Jack Miller

Meski susah payah mendorong Miller lebih dewasa dan tenang, Pramac akhirnya memetik hasil positif pada 2019, di mana rider Australia itu sukses merebut lima podium. Prestasi tersebut membuat Miller kini resmi digaet sebagai pebalap tim pabrikan Ducati untuk musim 2021 mendatang.
"Kami segera lihat pada awal musim (2019), bahwa Jack datang sebagai anak yang sudah berubah, lebih dewasa dan solid. Bukannya kami tak punya rasa hormat, tapi jujur saja ketika ia datang kepada kami pada 2018, meski sudah tiga tahun di MotoGP, ia tampak seperti baru turun setahun-dua tahun," ujar Guidotti.
"Orang-orang yang sebelumnya menaungi Jack (Honda), sudah jelas mengabaikannya dan membiarkannya mengurus diri sendiri. Padahal kala itu ia masih sangat muda, dan mungkin tak punya sosok yang benar-benar memperhatikannya," lanjut pria asal Italia tersebut.
Sempat Cekcok Verbal
Pramac, yang dikenal sukses mengembangkan rider-rider muda Ducati, juga diakui Guidotti harus bekerja ekstra keras mengurus Miller, yang dikenal dengan karakter blak-blakan dan keras kepala. "Saat ia datang kepada kami, kami langsung paham tugas kami ternyata lebih banyak dari perkiraan," tuturnya.
"Tapi ia juga bagus dalam mengevaluasi situasi dengan cepat dan pada apa saja hal yang penting. Musim pertama tidaklah mudah, kami juga sempat cekcok verbal yang cukup buruk, tapi kami sangat menghormatinya dan kami selalu percaya pada talenta dan potensinya," lanjut Guidotti.
"Jack mengerti bahwa cekcok itu terjadi karena kami ingin berkembang bersama, dan bukannya menyalahkannya. Sejak itu, saya rasa ia memahami sistem kerja kami. Ia juga bekerja dengan manajernya, Aki Ajo, di rumah untuk memperbaiki beberapa aspek yang ia butuhkan," tutupnya.
Video: Debut di MotoGP Virtual Race, Jorge Lorenzo Langsung Menang
Baca Juga:
- 'Kedatangan Valentino Rossi di WorldSBK Bakal Seperti Mimpi'
- 'Honda Itu Motor Buruk, Tapi Marc Marquez Tetap Bisa Juara'
- Chad Reed: Crew Chief Lama Valentino Rossi Tak Ada Gunanya
- Formula 1 Resmi Rilis Jadwal 8 Balapan Pertama Musim 2020
- Mick Doohan-Valentino Rossi, 'Dream Team' yang Gagal Terwujud di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pramac Racing Sebut Honda Tak Bimbing Jack Miller dengan Baik
Otomotif 3 Juni 2020, 10:17
-
'Honda Itu Motor Buruk, Tapi Marc Marquez Tetap Bisa Juara'
Otomotif 3 Juni 2020, 09:35
-
Klasemen Sementara MotoGP Virtual Race 2020 Usai Seri Silverstone
Otomotif 31 Mei 2020, 21:00
-
'Honda Rugi Besar Lepas Jack Miller ke Ducati'
Otomotif 30 Mei 2020, 08:17
-
Kilas Balik: Kontroversi Jack Miller dari Moto3 Langsung ke MotoGP
Otomotif 29 Mei 2020, 13:15
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR