"Pengalaman dan petualangan bersama Ducati sangatlah berat sejak awal. Dan sayangnya, kami tidak bisa mengatasi masalah selama 1,5 tahun ini. Saya tak pernah melaju kompetitif dengan motor ini," ujar Rossi yang bergabung dengan Ducati sejak awal 2011.
Dalam wawancara itu, The Doctor juga membeberkan motivasinya untuk kembali ke Yamaha. "Menentukan keputusan untuk musim depan sangatlah berat, karena saya mengenal orang-orang hebat di Ducati. Saya mengambil keputusan ini karena pada titik karir saya sekarang, saya harus mendapatkan motor kompetitif, yakni motor terbaik bagi saya," lanjutnya.
Selain itu, Rossi juga menyatakan beberapa alasan mengapa ia tidak bisa meraih kemenangan di atas motor Desmosedici. "Kami tidak bisa menciptakan grip yang baik pada ban depan dan juga tidak bisa membuat kontak yang cukup pada lintasan. Inilah masalah terbesar sejak uji coba Valencia 2010. Sayangnya, setelah hampir dua tahun, kami masih memiliki masalah yang sama," tuturnya.
Mengenai tantangannya dalam bertandem kembali dengan Jorge Lorenzo tahun depan, Rossi mengaku tidak akan lebih cepat dibanding pebalap Spanyol tersebut.
"Saya tak yakin bisa mengimbangi Jorge di Yamaha. Saya rasa kami hanya akan mendapatkan lebih sedikit masalah ketimbang masa lalu. Jorge juga sangat sportif mengenai keputusan saya untuk kembali. Yang terpenting adalah bersenang-senang dengan motor mereka dan mencari kesempatan untuk meraih posisi finis terbaik," tutupnya. (mgp/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rossi Tak Yakin Bisa Imbangi Lorenzo di Yamaha
Otomotif 12 September 2012, 20:00
-
Misano, Seri Italia Terakhir Rossi Sebagai Pebalap Ducati
Otomotif 12 September 2012, 15:00
-
Bos Yamaha Bantah Gaet Rossi Demi Sponsor Utama
Otomotif 5 September 2012, 11:02
-
Masih Pakai Empat Mesin, Ketahanan Ducati Paling Kuat
Otomotif 3 September 2012, 15:00
-
Ducati Manfaatkan Teknologi Audi Musim Depan
Otomotif 1 September 2012, 09:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR