
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sadar betul dirinya sempat diremehkan oleh banyak pihak dan diragukan bakal jadi bintang di MotoGP. Namun, ia mengaku senang bisa mematahkan semua penilaian para haters. Hal ini ia sampaikan lewat podcast In The Fast Lane, Kamis (29/4/2021) lalu.
Quartararo memang sempat digadang-gadang jadi bintang besar MotoGP saat masih turun di CEV Moto3, yang ia juarai pada 2013 dan 2014. Sayangnya, saat turun di Moto3 Grand Prix, hasilnya justru merosot. Namun, titik balik kariernya terjadi saat ia membela Speed Up Racing di Moto2 pada 2018.
Usai paceklik podium dan kemenangan begitu lama, El Diablo tahu-tahu menang di Catalunya. Hasil itu membuatnya dilirik oleh Petronas Yamaha SRT untuk diturunkan di MotoGP pada 2019. Namun, langkah tersebut dinilai sangat berisiko karena kala itu, Quartararo bahkan belum genap berusia 20 tahun.
Momen 'Lucu' Saat Lihat Joan Mir Digaet Suzuki

Quartararo sendiri menganggap momen naik kelasnya ke MotoGP cukup unik. Sebelum menang di Catalunya kala itu, ia sama sekali tak mengira bakal dapat kontrak dari Petronas SRT. Namun, ia memetik pelajaran penting dari Joan Mir, yang kala itu juga baru menjalani beberapa balapan di Moto2 namun langsung digaet Suzuki Ecstar.
"Kejadiannya cukup lucu. Saat itu saya di Le Mans, sedang makan siang dengan tim. Ada kabar bahwa Joan, yang baru saja menjalani balapan dengan baik di Moto2, tahu-tahu tanda tangan dengan Suzuki. Itu tanda Anda bisa dapat kontrak MotoGP hanya dengan menjalani beberapa balapan yang baik pada saat yang tepat," ujarnya.
Quartararo pun tak menyangka, dirinya yang sempat terlupakan di Moto3 dan Moto2 ini justru kini jadi sorotan dan mendapatkan kontrak ke MotoGP. Namun, ia senang bisa menang di Catalunya pada saat yang tepat. Jika tidak, mungkin impiannya turun di kelas tertinggi dengan tim pabrikan Yamaha takkan terwujud.
Sempat Dianggap Tak Layak ke Tim Pabrikan Yamaha
"Saya ternyata juga melakukan serupa dengan Joan, dan melakukannya pada saat yang sempurna. Rasanya menyenangkan. Banyak orang yang tak percaya saya bisa tampil baik di MotoGP, namun saya bisa membuktikan mereka semua salah," ujar Quartararo, yang kini sudah mengantongi 13 podium dan lima kemenangan di MotoGP.
Meski begitu, rider Prancis ini sempat diremehkan lagi saat Yamaha memutuskan meletakkannya di tim pabrikan pada 2021. Pasalnya, ia menandatangani kontrak pada awal 2020, saat ia 'baru' meraih tujuh podium, tanpa kemenangan. Kala itu, ia dianggap belum layak menggantikan Valentino Rossi, namun ia kini justru jadi kandidat juara.
"Saat itu media massa bertanya pada saya, bagaimana kalau saya tak bisa menang sebelum benar-benar pindah ke tim pabrikan? Nyatanya, saya malah memenangkan kedua balapan di Jerez. Itu momen yang spesial bagi saya, karena saya sudah menunggu sepanjang musim 2019, apalagi Jerez juga trek yang istimewa bagi saya," tutupnya.
Sumber: Podcast In The Fast Lane
Video: Sirkuit Mandalika Siap Sambut MotoGP 2021
Baca Juga:
- Jadwal Pekan Balap MotoGP, Moto2, dan Moto3 Mugello, Italia 2021
- Valentino Rossi: Mugello Tanpa Fans Bagai Liga Champions Tanpa Penonton
- Alex Marquez: Honda Bilang, Kecelakaan Bagian dari Proses Belajar
- Franco Morbidelli Akui Ada Ketertarikan dari Pabrikan Lain, Belum Negosiasi
- Klasemen Sementara Formula 1 2021 Usai Seri Monako
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Petronas SRT Ingin Tetap di Yamaha, Merasa Tersaingi VR46 Team
Otomotif 24 Mei 2021, 14:15
-
Sempat Diremehkan, Fabio Quartararo Senang Buktikan Haters Salah Kaprah
Otomotif 24 Mei 2021, 13:24
-
Valentino Rossi: Mugello Tanpa Fans Bagai Liga Champions Tanpa Penonton
Otomotif 24 Mei 2021, 11:13
-
Hasil FP3 WorldSBK Aragon: Toprak Razgatlioglu Tercepat Lagi
Otomotif 22 Mei 2021, 14:46
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR