
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, sangat kagum pada performa motor-motor Ducati di MotoGP 2021, terutama jika melihatnya lewat gaya balap sang anak didik, Francesco Bagnaia. Lewat MotoGP.com pada Rabu (13/10/2021), Rossi mengaku rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia melihat Ducati sangat menyatu dengan pembalapnya.
Rossi sendiri diketahui pernah membela Ducati pada 2011 dan 2012, menggantikan Casey Stoner yang dulu dianggap sebagai satu-satunya rider yang bisa menjinakkan Desmosedici. Namun, kala itu Rossi paceklik kemenangan dan hanya meraih tiga podium. Ducati juga mengalami masa kelam, baru bisa kembali konsisten di papan atas bersama Andrea Dovizioso pada 2017.
Usai dua tahun membela Pramac Racing, Bagnaia mulai pindah ke tim pabrikan Ducati tahun ini. Seluruh rider Ducati musim ini memang kompetitif, namun 'Pecco' menjadi rider yang paling mencolok. Gaya balapnya sangat menyatu dengan Ducati, layaknya Jorge Lorenzo pada 2018. Kini ia bahkan jadi rival tersengit Fabio Quartararo dalam perebutan gelar.
Adaptasi yang Tak Mudah

"Pecco tampil mengesankan. Di Austin, ia meraih pole ketiganya secara beruntun dengan lap yang mengagumkan. Ia dalam kondisi yang sangat baik. Menyenangkan melihatnya berkendara, karena ia mengendarai Ducati di papan atas. Sudah lama sekali sejak saya melihat Ducati seperti ini. Saya turut bahagia untuk Pecco," ujar Rossi.
Di lain sisi, Bagnaia mengakui adaptasi dengan Ducati tidaklah mudah. Saat masih membela Pramac, ia kerap melakukan kesalahan, karena gaya balapnya tak cocok dengan Desmosedici, terutama karena ia terbiasa membawa corner speed yang tinggi. "Saat saya memulai dengan Ducati, saya selalu kecelakaan. Sensasi saya tak pernah baik," kisahnya.
"Saya mencoba ngotot, tapi gaya balap saya tak beradaptasi dengan baik, karena di Moto2 saya selalu berkendara dengan corner speed yang tinggi. Di Moto2, Anda tak bisa mengerem agresif, karena ban belakangnya selalu selip. Ketika saya tiba di MotoGP, saya memang cepat di uji coba pertama, namun hanya karena melakukan time attack," lanjut juara Moto2 2018 ini.
Ducati Kini Lebih 'Manis'

Mengingat dirinya kini membela tim pabrikan, Bagnaia pun tak mau melakukan kesalahan lagi. Sejak uji coba di Qatar pada Maret lalu, ia mencari setup yang paling jitu agar gaya balapnya cocok dengan Desmosedici. Tak hanya itu, ia juga bekerja keras mencari ritme yang cepat dan konsisten dengan ban lama. Atas alasan inilah kini Bagnaia menjadi rider yang tangguh.
"Sejak Qatar, kami bekerja dengan ban lama. Saya tadinya kerap bermasalah dan tak nyaman. Tahun lalu saya menjalani beberapa balapan yang baik, dua atau tiga, namun tahun ini saya mengubah mentalitas. Saya merasa mengenal motor ini dengan sangat baik. Saya juga beradaptasi pada pengereman, kini bisa tampil sangat kompetitif dan nyaman," ujarnya.
"Saya juga mengadaptasikan setup Ducati dengan gaya balap saya demi corner speed. Motor kami tidaklah terlalu cepat di tengah tikungan, namun tahun ini kami bekerja sangat baik dan motor kami terasa lebih 'manis'," pungkas Bagnaia, yang kini telah mengoleksi tujuh podium, dua kemenangan, dan ada di peringkat kedua klasemen, tertinggal 52 poin dari Quartararo.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso Sebut Fabio Quartararo Rider MotoGP Terbaik 2021
- Pantang Minder, Andrea Dovizioso: Wajar Rider Muda MotoGP Punya Gaya Berbeda
- Masih Tekad Juarai MotoGP, Andrea Dovizioso: Orang Lain Boleh Bilang Saya Gila
- Valentino Rossi Beber Alasan Jadikan Alberto Surra Anggota Baru VR46 Academy
- Mentalitas Hancur: KTM Ungkap Penyebab Jebloknya Performa Miguel Oliveira
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Fan Club Valentino Rossi Siapkan Perpisahan Meriah di MotoGP Misano dan Valencia
Otomotif 14 Oktober 2021, 13:50
-
Valentino Rossi Angkat Topi pada Ducati, Makin Kagumi Pecco Bagnaia
Otomotif 14 Oktober 2021, 09:56
-
Valentino Rossi Beber Alasan Jadikan Alberto Surra Anggota Baru VR46 Academy
Otomotif 13 Oktober 2021, 10:47
-
Ayah Simoncelli Damai dengan Pedrosa, Berandai-andai Sang Anak Lawan Marquez
Otomotif 12 Oktober 2021, 11:53
-
Valentino Rossi Paranoid Jelang MotoGP Valencia, Akui Tak Siap Pensiun
Otomotif 12 Oktober 2021, 11:01
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Debut Sempurna Kiper Manchester United di Timnas Belgia
Liga Inggris 19 November 2025, 11:59
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR