Selama tiga hari uji coba, Rossi telah mengerucutkan pilihannya ke dua versi terakhir. Pebalap Italia ini mengaku lebih nyaman berkendara dengan motor semi-2015, namun mengaku bahwa versi 2016 punya tenaga lebih besar dan power delivery yang lebih baik walau menyulitkannya di area pengereman.
"Saya puas atas uji coba ini. Kami menjajal banyak hal dan mendapat begitu banyak informasi untuk meningkatkan performa. Saya mencatatkan 2 menit 0,5 detik, dan saya yakin bisa lebih baik dari itu. Saya berada di posisi kedua, tapi ini tidak buruk walau tugas kami masih menumpuk," ujarnya melalui pernyataan tim.
Rossi mengaku akan kembali menjajal M1 2016 di Phillip Island, Australia pada 17-19 Februari mendatang. "Pertanyaan terbesar tetap sama, yakni memilih antara motor yang lebih mirip dengan 2015, atau motor 2016. Kami akan menjajalnya lagi di Phillip Island, karena motor 2016 sejatinya juga tak terlalu buruk," tambahnya.
Sembilan kali juara dunia ini juga melontarkan pujian kepada engineer Yamaha yang mampu menjinakkan perangkat elektronik (ECU) dan juga kepada Michelin yang ban depannya dinilai telah lebih baik ketimbang tahun lalu. "Saya juga sudah menjajal winglet. Mereka menarik, tapi saya tak merasakan perbedaan. Saya lebih memilih tanpa winglet, karena motor akan lebih cantik!" tutupnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rossi: Firasat Saya, Stoner Ingin Comeback
Otomotif 4 Februari 2016, 18:00
-
ECU dan Michelin, Penentu Rossi Lanjut atau Pensiun
Otomotif 4 Februari 2016, 14:00
-
Valentino Rossi Masih Galau Tentukan Versi Motor
Otomotif 4 Februari 2016, 12:00
-
Lorenzo Akhiri Uji Coba MotoGP Malaysia di Posisi Terpuncak
Otomotif 3 Februari 2016, 17:18
-
Valentino Rossi Masih Cemaskan Top Speed Yamaha
Otomotif 3 Februari 2016, 12:30
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR