
Bola.net - Setelah bungkam berbulan-bulan, pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, akhirnya pada Rabu (10/2/2021) menanggapi pernyataan salah satu musuh bebuyutannya, Sete Gibernau, yang sempat menuduhnya sengaja menciptakan kebencian kepada para rival demi bisa tampil baik di MotoGP.
Pernyataan Gibernau yang disampaikan lewat DAZN itu sejatinya sudah dirilis ke publik pada awal Juli 2020, namun muncul lagi dalam serial dokumenter mengenai kehidupan Rossi dan Marc Marquez, 'Ruta 46-Ruta 93, El Camino de Dos Mitos' atau 'Rute 46-Rute 93, Perjalanan Dua Legenda', yang juga dirilis DAZN selama sebulan ini.
Seperti diketahui, Gibernau dan Rossi sempat menjalin pertemanan yang cukup baik pada awal era 2000an dan keduanya bahkan kerap liburan bareng. Namun, semua berubah sejak mereka berselisih di MotoGP Qatar 2004, dilanjutkan dengan tabrakan kontroversial di tikungan terakhir Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 2005.
Takkan Pernah Seperti Dulu Lagi

"Vale adalah orang yang butuh kebencian pribadi pada para lawannya agar semua berjalan baik. Inilah caranya melihat semua hal. Saat saya bukan rivalnya, kami punya hubungan yang sangat baik. Tapi sekalinya kami bertarung di lintasan, kami tak lagi pernah punya hubungan baik dan takkan pernah kembali seperti dulu lagi," tutur Gibernau.
"Saya yakin Vale memang memilih situasi itu, karena itulah caranya memahami hidup. Kamera dan citra publik yang kita lihat darinya tampak sangat alami dan mengundang empati dari banyak orang. Ia seperti orang yang sangat baik, tapi ia juga butuh menciptakan rivalitas sengit dengan lawannya di trek," lanjut pria asal Spanyol itu.
'Ruta 46-Ruta 93, El Camino de Dos Mitos' pun menyajikan reaksi Rossi soal pernyataan Gibernau. Ia mengungkit 'Insiden Grid' Qatar 2004, di mana sesaat sebelum start, Gibernau melapor kepada Race Direction bahwa Rossi dan Gauloises Yamaha sengaja membersihkan grid pole semalam sebelumnya demi dapat grip yang baik saat start.
Konflik di Trek Jadi Masalah Pribadi
Akibatnya, Rossi pun berujung dihukum start terbuncit. Padahal menurut Rossi, metode ini dilakukan oleh banyak rider. Kala itu, ia pun dikabarkan menyumpahi Gibernau agar tak pernah lagi menang balapan. Terlepas gosip ini benar atau tidak, Gibernau memang tak lagi menaiki puncak podium setelah balapan tersebut.
"Memang sangat sulit menjalin hubungan baik (dengan rival), jika Anda berusaha memperebutkan hal yang sama, seperti apa yang terjadi di antara saya dan Sete. Semua ini gara-gara balapan di Qatar pada 2004. Mereka (Gibernau dan Gresini Honda) melakukan hal 'kotor', seolah mereka mau main-main dengan saya," ungkap The Doctor.
"Dengan Sete, itu jadi masalah personal. Apa yang terjadi di Qatar bikin saya sangat marah dan peristiwa itu membantu saya mengerahkan sisi terbaik sepanjang musim itu dan musim selanjutnya. Jika harus menasihati Sete, saya akan bilang, 'Bakal lebih baik andai kau tak melakukannya, karena mungkin kau bisa lebih sering menang'," tutup Rossi.
Sumber: DAZN, MotosanGP
Video: Sirkuit Mandalika Siap Sambut MotoGP 2021
Baca Juga:
- 'Mirip, Valentino Rossi-Marc Marquez Sama-Sama Keji di Lintasan'
- Fabio Quartararo Akui Sempat Positif Covid-19, Kondisi Fisik Menurun
- Ducati Mantap Gaet Pecco Bagnaia Usai Bekuk Valentino Rossi dalam Kondisi Cedera
- Rival Sejak Belia, Miller-Bagnaia Senang Kompak Wujudkan Impian Bela Ducati Team
- Jack Miller Tekad Ulang Sukses Casey Stoner-Troy Bayliss di MotoGP 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Petronas SRT Minta Para Rider Mudanya Belajar dari Valentino Rossi
Otomotif 11 Februari 2021, 15:53
-
'Mirip, Valentino Rossi-Marc Marquez Sama-Sama Keji di Lintasan'
Otomotif 11 Februari 2021, 09:06
-
Teruskan Peran Dovizioso, Bagnaia: Jangan Bandingkan Saya dengan Rossi
Otomotif 10 Februari 2021, 13:03
-
Tak Percaya Bakal Jadi Rival Valentino Rossi, Jorge Martin: Dia Cocok Jadi Ayah Saya!
Otomotif 9 Februari 2021, 12:01
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR