Pria asal Inggris ini menyatakan bahwa Rossi selalu bekerja sama dengan orang-orang yang sudah menyertainya sejak awal karir di Grand Prix. Contohnya, ketika The Doctor memboyong semua mekaniknya di Honda ke Yamaha, lalu ke Ducati sampai akhirnya kembali ke Yamaha lagi.
"Salah satu titik terkuat Vale adalah menjaga tim yang berdedikasi untuk setia padanya selama berkarir di Grand Prix. Saat kembali ke Yamaha, ia juga kembali membawa semua mekaniknya dari Ducati. Ia punya pondasi yang kuat, dan tentu klub penggemarnya juga sangat mendukung," ungkap Jarvis.
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Lain halnya dengan Lorenzo. Menurut Jarvis, Lorenzo kerap mengganti sosok dalam tim balap maupun tim manajemennya. "Kami melihat banyak perubahan di manajemen Jorge. Ia punya karakter yang lebih individualis. Terkadang ia terlalu keras pada dirinya sendiri, tapi di sisi lain ia memang begitu mandiri. Kini ia merupakan lima kali juara dunia, ia sangat kuat baik fisik maupun mentalnya," tutur Jarvis.
Kedua pebalap ini bertandem untuk pertama kali pada tahun 2008 selama tiga musim di Fiat Yamaha dan kerap mengalami cekcok. Ketika Rossi meninggalkan Ducati dan kembali ke Yamaha pada tahun 2013, Jarvis mengaku keduanya lebih mudah 'diatur' meski tetap menyadari bahwa mereka rival berat satu sama lain.
"Vale dan Jorge adalah dua makhluk yang sangat berbeda, karakter mereka begitu lain. Vale melakukan banyak hal secara tim. Hal ini tidak terjadi di pihak Jorge. Meski begitu, kini mereka bisa lebih mudah diajak bekerja sama ketimbang dulu, karena kini mereka lebih dewasa," tutup Jarvis. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Yamaha: Rossi Utamakan Kerja Tim, Lorenzo Individualis
Otomotif 15 Januari 2016, 16:00
-
Kian Serius, Valentino Rossi Gaet Ahli Nutrisi untuk Anak Didik
Otomotif 15 Januari 2016, 14:00
-
Lorenzo vs Rossi, Yamaha Kecewa 'Orang Ketiga' Ikut Campur
Otomotif 14 Januari 2016, 15:00
-
Kini Fans Valentino Rossi Punya Tribun di Sachsenring
Otomotif 14 Januari 2016, 11:00
-
Valentino Rossi: M1 Baru Saya Sangat Cantik!
Otomotif 14 Januari 2016, 10:00
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR