
Bola.net - Tidak banyak pemain yang masih bisa menunjukkan performa level tinggi di usia 33 tahun pada ajang besar sekelas Piala Dunia. Memang tidak banyak, salah satunya Cristiano Ronaldo.
Ronaldo adalah pengejawantahan peribahasa tua-tua keladi. Sekarang dia sudah 35 tahun, tapi masih jadi pemain yang sangat penting untuk Juventus.
Sekitar dua tahun lalu, Ronaldo pun pernah membuktikan kualitasnya di Piala Dunia 2018. Saat itu dia bermain di usia 33 tahun, tapi mampu membimbing Portugal dengan performa luar biasa.
Ronaldo memulainya dengan hattrick ke gawang Spanyol di fase grup dan mencatat beberapa rekor lainnya. Apa saja?
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Hattrick ke gawang Spanyol
Portugal tergabung dengan Spanyol di Grup B, jelas pertandingan sulit. Dua tim kuat ini bersua di Fisht Stadium, Sochi, 15 Juni2018, pukul 21.00 waktu setempat.
Sebelum pertandingan, Portugal diduga bakal kalah, skuad Spanyol lebih kuat di atas kertas. Namun, sepertinya Spanyol melupakan nama Ronaldo.
Sang kapten mencetak hattrick pada pertandingan tersebut. Dia membawa Portugal unggul di menit ke-4, lalu kembali unggul di menit ke-44, dan menyamakan kedudukan di menit ke-88.
2018 - Against Spain in the group stages, @Cristiano became the oldest player in World Cup history to net a hat-trick, doing so at the age of 33 years & 130 days. Stage. #OptaWCYears pic.twitter.com/uDJ81Fbes0
— OptaJoe (@OptaJoe) May 18, 2020
Gol semata wayang, pecahkan rekor Puskas
Usai imbang kontra Spanyol, Portugal ditantang Maroko di matchday kedua. Pertandingan ini sulit, Maroko merupakan salah satu kuda hitam.
Lagi-lagi Ronaldo yang membuat perbedaan. Dia mencetak gol di menit ke-4, satu-satunya gol yang membawa Portugal memetik kemenangan 1-0.
Gol itu juga membuatnya menyalip rekor Ferenc Puskas sebagai pemain Eropa dengan gol internasional terbanyak sepanjang sejarah.
4 Gol Ronaldo
Ronaldo jelas menunjukkan tingkat fokus yang luar biasa selama Piala Dunia 2018 itu. Dia bermain konsisten, memikul beban tim seorang diri. Tanpanya mungkin Portugal bakal terseok-seok di fase grup.
Tercatat, Ronaldo merupakan pemain Portugal pertama sejak edisi 1996 lalu yang bisa mencetak empat gol sempurna dalam satu edisi Piala Dunia. Empat gol sempurna yang dimaksud adalah gol dengan kaki kanan, kaki kiri, sundulan, tendangan bebas langsung, dan penalti.
Yang lebih istimewa, Ronaldo mencetak empat gol ini hanya dalam lima tembakan tepat sasaran.
2 - During the 2018 World Cup, @Cristiano became Portugal's second highest goalscorer in the competition (after Eusébio - 9) and the only player to score a right-footed, left-footed, headed, direct free-kick and penalty goal in a single edition (since 1966). Class. #OptaWCYears pic.twitter.com/AambgHpw68
— OptaJoe (@OptaJoe) May 18, 2020
Sayangnya Ronaldo gagal melanjutkan tren positifnya di laga terakhir grup kontra Iran. Portugal hanya bisa bermain imbang 1-1 dan lolos sebagai runner-up.
Berakhir di 16 Besar
Runner-up inilah yang jadi awal kegagalan Portugal. Mereka harus berhadapan dengan Uruguay di babak 16 besar, yang juga jadi akhir langkah Ronaldo dkk.
Portugal takluk 1-2, meski sempat menyamakan kedudukan lewat Pepe. Ronaldo sudah berjuang, sudah memberikan yang terbaik, tapi pada akhirnya tidak bisa melewati ketangguhan permainan Uruguay.
Di atas kertas, skuad Uruguay memang lebih komplet. Portugal menyandang status juara Eropa, tapi mereka tidak bisa mengatasi permainan pragmatis tim Amerika Selatan itu.
Piala Dunia Terbaik Ronaldo
Kendati demikian, Marca mengklaim Piala Dunia 2018 kemarin merupakan suguhan terbaik Ronaldo dari sekian Piala Dunia lain yang dia ikuti. Ronaldo mencetak lebih banyak gol dari total golnya di edisi-edisi sebelumnya.
Pada Piala Dunia 2018 lalu, Ronaldo adalah pemain dengan total tembakan terbanyak (21), delapan di antaranya tepat sasaran. Dia juga merupakan pemain tercepat dengan rekor 33,98 km/jam.
Ronaldo tampil luar biasa, tapi dia tidak bisa terus memenangi pertandingan seorang diri.
Sumber: Berbagai sumber
Baca ini juga ya!
- Foto-foto Nostalgia sang 'Superman' Gianluigi Buffon Saat Membela Parma
- Foto-foto Giuseppe Signori, Penyerang Legendaris Lazio
- Kala Lionel Messi Mencetak Hat-trick dan Mengukir Rekor di El Clasico
- Ketika Ruud van Nistelrooy Unjuk Ketajaman di Premier League dan La Liga
- Saat Costacurta Mengukir Sebuah Rekor Serie A di Laga Terakhirnya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 06:30 -
Diterpa Kritik Tajam, Amorim Pilih Bertahan dan Pasrahkan Nasibnya ke Dewan MU
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:59 -
Usai Rabiot, AC Milan Incar Eks Juventus Lainnya untuk Reuni dengan Allegri
Liga Italia 4 Oktober 2025, 05:32 -
Bayern Coba Goda Jurrien Timber, Begini Respon Arsenal
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:06 -
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR