
Menurut Rebekah, istri striker Timnas Inggris, Jamie Vardy, faktor seks dapat meningkatkan gairah para pemain Inggris di Piala Dunia 2018.
"Southgate punya ide yang tepat untuk mental anak asuhnya. Dia benar-benar santai dan berusaha mengedepankan hubungan keluarga," katanya, dikutip dari Mirror.
"Tidak ada bukti ilmiah kalau itu (hubungan seks) menghambat kinerja. Saya pikir, itu malah membantu kinerja tim," ujar wanita yang akrab disapa Becky tersebut.
Becky melanjutkan, larangan seks pernah membuat Inggris bermain buruk. Ini terjadi di Piala Eropa 2016. Ketika itu, Inggris yang masih dilatih Roy Hodgson disingkirkan Islandia.
"Piala Eropa sangat berantakan untuk keluarga kami. Tidak ada yang tahu apa yang kami lakukan. Namun, saya pikir itu (larangan seks) menyebabkan sedikit kekacauan," ucap Becky.
"Namun di sini (Rusia), para pemain mendapatkan waktunya. Tentunya ini sangat bagus," ujar wanita berusia 36 tahun tersebut. (lip6/shd)
Kesuksesan Meksiko

Seks juga memberikan dampak pada permainan Meksiko di Piala Dunia 2018. Meskipun tak lolos hingga babak semifinal, Meksiko sukses di babak grup. Mereka menjadi juara grup termasuk mampu membuat kejutan mengalahkan Jerman dengan skor 1-0.
Jurnalis Televisa Deportes, Alonso Cabral mengungkapkan fakta mengenai kehidupan seks pemain Meksiko selama Piala Dunia 2018. Dia menyebut anak asuh Juan Carlos Osorio itu melakukan pesta seks di Rusia.
Dia melihat Hector Herrera, Raul Jimenez, dan Giovani dos Santos berserta lima pemain Meksiko lainnya ditemani pekerja seks komersial (PSK). Ketika melakukan pesta seks, mereka mendapat kawalan dari 30 pengawal.
"Mereka terlibat seks dengan pelacur. Sebagian besar dari mereka memiliki keluarga dan sudah menikah. Hector Herrera harus terbang langsung ke Portugal, tempat istrinya tinggal, sehingga dia bisa berbicara dengannya. Itu tidak baik untuk tim," ujar Cabral, dikutip dari Bleacher Report.
Kegagalan Jerman

Sementara itu Jerman gagal lolos dari babak grup di Piala Dunia 2018 ini. Sebagai juara bertahan, tentu saja hal itu sangat disayangkan. Kegagalan ini diduga karena pembatas aktivitas seks di dalam skuat Jerman.
Dikutip dari Sokkaa, larangan berhubungan seks yang diterapkan Joachim Low diduga ikut berpengaruh besar terhadap 'mesin' Tim Panser.
Low meminta anak asuhnya tidak memikirkan seks selama Piala Dunia 2018. "Tim lebih penting daripada urusan ego pemain," kata Low, dikutip dari Gazetta dello Sport.
Sexologist Jerman, Megan Stubbs, menilai cara Low sudah terlihat kuno. Dia menyebut berhubungan seks bisa menghindarkan Jerman dari kegagalan di Piala Dunia.
"Selama itu bukan seks maraton dan tidak ada yang liar, tak mungkin cedera. Saya pikir seks sebelum pertandingan itu sangat bagus," ucapnya.
Keputusan Brasil

Brasil pernah menerapkan larangan seks bagi pemain selama bermain di Piala Dunia. Namun hal itu justru membuat pemain tampil buruk. Dengan demikian, larangan tersebut pun dihapus.
Pada Piala Dunia 1958, seperti yang dijelaskan dalam Love, Sex and Betrayal in Cups oleh Leonardo Bertozzi dan Gustavo Hofman, para petinggi Federasi Sepak Bola Brasil meminta agar 28 wanita yang bekerja di hotel penginapan mereka digantikan pria. Mereka ingin para pemain fokus di Piala Dunia 1958.
Tetapi rencana mereka tidak berhasil. Wanita lokal masih menarik perhatian pemain bintang seperti Garrincha, yang dilaporkan menghilang ke hutan terdekat untuk menjalin hubungan seks.
Di Piala Dunia 2018, tradisi larangan seks itu hilang. Bintang Brasil, Gabriel Jesus malah mengaku mempunyai cukup waktu untuk berhubungan intim. "Saya memiliki cukup seks," kata bintang Manchester City tersebut.
Sayangnya, Brasil di Piala Dunia 2018 tahun ini gagal lolos ke babak semifinal setelah mengalami kekalahan dari Belgia di babak perempat final.
Sumber: Liputan6.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Benarkah Kesuksesan Inggris dan Kontestan Piala Dunia 2018 karena Seks?
Piala Dunia 11 Juli 2018, 11:59
-
Wenger: Ozil Bermain Seperti Pembunuh!
Piala Dunia 10 Juli 2018, 17:35
-
Ozil Jadi Kambing Hitam, Sang Ayah: Lebih Baik Mundur!
Piala Dunia 9 Juli 2018, 01:33
-
Brasil Lagi-lagi Dijegal Wakil Eropa
Piala Dunia 7 Juli 2018, 10:53
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR