Sementara, Nigeria, walau tak segemerlap Argentina, juga dipenuhi pemain-pemain berbakat. Siapa yang bisa meremehkan penampilan Aiyegbeni Yakubu? Walau di klubnya, Everton, dia termasuk miskin gol, di level timnas dia telah mencetak 20 gol dari 46 pertandingan. Sebuah rekor yang sama sekali tidak bisa dikatakan buruk.
Lalu, bagaimana apabila dua tim ini bertemu? Pertandingan yang sangat seru tentunya. Betapa tidak, skill individu ala Amerika latin bakal bertarung dengan kekuatan dan kecepatan ala Afrika.
Ingin tahu selengkapnya pertarungan di tiap lini? Simak saja analisa berikut ini:
Danny Shittu (Nigeria) v Gonzalo Higuain (Argentina)
Shittu merupakan sosok pemain belakang dambaan setiap pelatih. Kokoh (tinggi Shittu mencapai 191 cm) dan juga memiliki visi membaca permainan yang sangat baik. Alhasil, kelebihannya itu merupakan modal yang sangat tepat untuk mengintimidasi pemain depan lawan.
Selain itu, pemain berusia 29 tahun ini memiliki kecepatan yang sangat baik. Penggawa Bolton Wanderers ini jarang kalah dalam adu sprint dengan pemain lawan. Satu-satunya kelemahan Shittu adalah seringnya dia ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Sementara itu, lawan Shittu, Gonzalo Higuain juga memiliki kekuatan dan kecepatan. Selain itu, penyerang berjuluk 'Pipita', ini juga memiliki visi yang tajam dalam permainan.
Pemain asal Real Madrid ini bakal kalah apabila harus beradu fisik dengan Shittu. Namun, apabila dia mampu menggunakan kecerdikannya, Higuain dipastikan bakal mampu memperdaya Shittu, bahkan bukan tidak mungkin, bakal mencetak gol di pertandingan ini.
Dickson Etuhu (Nigeria) v Javier Mascherano (Argentina)
Kedua pemain ini sama-sama memiliki tugas untuk mendistribusikan bola di lapangan tengah. Etuhu, merupakan pemain yang matang ditempa kerasnya Liga Inggris. Pemain Fulham ini merupakan salah seorang yang berperan meloloskan Fulham ke final Liga Eropa musim lalu.
Pemain berusia 28 tahun ini merupakan sosok pemain yang lebih cenderung untuk pada peranan sebagai perisai bagi lini pertahanan Nigeria. Walau tidak memiliki umpan yang akurat, dia dikenal sebagai pemain yang kokoh dalam bertahan.
Rivalnya, Mascherano, merupakan sosok pembagi bola sejati. Visi permainan yang baik membuat umpan-umpannya sangat efektif. Namun, Mascherano bukannya tak mampu bermain sebagai gelandang bertahan. Kemampuannya mematahkan serangan lawan membuatnya mungkin bakal merajai lapangan tengah malam ini.
Aiyegbeni Yakubu (Nigeria) v Walter Samuel (Argentina)
Di klubnya, Everton, Yakubu sering dikritik karena miskin gol. Namun, di timnas, kritikan tersebut tidak berlaku. Dia telah mencetak 20 gol dari 46 laga. Hal ini menjadi bukti kehebatan penyerang berusia 27 tahun ini.
Selain berpostur besar, Yakubu tetap dibekali kecepatan dan kekuatan dalam permainan. Dengan tinggi badannya yang mencapai 185 cm, Yakubu juga dikenal jago dalam memanfaatkan bola-bola lambung.
Namun, tak mudah bagi Yakubu untuk lolos dari hadangan pemain belakang Argentina, Walter Samuel. Pemain yang kini merumput di Inter Milan ini juga dibekali kekuatan fisik serupa Yakubu. Selain itu, dalam kondisi satu lawan satu, Samuel sangat sulit ditaklukkan. (bola/den)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Indonesia Jadi Negara ke-15 di Dunia yang Akui HAKI Sebagai Agunan, Apa Dampaknya?
News 8 Oktober 2025, 17:23 -
Daftar Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Tidak Ada Nama Calvin Verdonk
Tim Nasional 8 Oktober 2025, 17:17 -
Mengapa Merekrut Unai Emery Tidak Langsung Memperbaiki Masalah Manchester United
Liga Inggris 8 Oktober 2025, 16:09 -
Mengapa Mohamed Salah Kesulitan Menemukan Performa Terbaiknya di Liverpool
Liga Inggris 8 Oktober 2025, 16:00
LATEST EDITORIAL
-
Awal Musim Spektakuler! 7 Pemain Premier League Ini Bikin Semua Terpana!
Editorial 8 Oktober 2025, 13:27 -
6 Bintang Serie A 2025/2026 yang Bikin Publik Terkagum-kagum
Editorial 8 Oktober 2025, 12:29 -
6 Pemain yang Lebih Sering Cetak Hat-trick dari Messi dan Ronaldo
Editorial 8 Oktober 2025, 11:54 -
5 Pemain Premier League yang Mulai Musim 2025/26 dengan Performa Memukau
Editorial 7 Oktober 2025, 14:43 -
5 Pemain Premier League yang Belum Kembali ke Performa Terbaiknya
Editorial 7 Oktober 2025, 14:13
KOMENTAR