
Bola.net - Piala Dunia 1994 menjadi satu lagi momentum menyedihkan bagi Timnas Italia. Bukannya menyembuhkan luka, malah Gli Azzurri semakin terluka.
Sebelumnya, Gli Azzurri juga menjadi pesakitan di Piala Dunia 1990 saat menjadi tuan rumah. Kala itu mereka hanya mampu mencapai babak semifinal dan meraih peringkat ketiga di turnamen tersebut.
Dalam gelaran Piala Dunia 1994, Italia datang dengan kepercayaan diri tinggi. Saat itu, sepak bola mereka sedang berada di puncaknya. Banyak talenta terbaik kala itu bermain di Serie A, seperti Gianluigi Lentini, Roberto Baggio, Jean-Pierre Papin dan Gianluca Vialli.
Kendati dihuni para pemain terbaik, Gli Azzurri asuhan Arrigo Sacchi mengawali turnamen dengan lambat. Mereka kalah 0-1 di pertandingan pertama saat melawan Republik Irlandia.
Italia lalu kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan Norwegia 1-0 dan kemudian bermain imbang melawan Meksiko. Di babak sistem gugur itulah Italia menemukan alurnya, sebagian besar berkat penampilan gemilang bintangnya, Roberto Baggio.
Perjalanan Mulus di Fase Knockout
Bertemu Nigeria di babak 16 besar, Italia tertinggal terlebih dahulu oleh gol yang dicetak Emmanuel Amunike di menit ke-26. Namun, semenit menjelang bubarnya laga Roberto Baggio berhasil menceploskan gol di menit ke-89 dan memaksakan laga berlanjut ke babak tambahan. Dan lagi-lagi dia menjadi aktor kelolosan Italia dengan gol penaltinya pada menit ke-102.
Pada babak perdelapan final, Italia dengan mulus melaju ke babak semifinal usai menyingkirkan Spanyol dengan skor tipis 2-1. Mereka sudah ditunggu oleh Bulgaria di babak selanjutnya, dan Gli Azzurri tampaknya harus berterima kasih kembali kepada Roberto Baggio.
Menghadapi Bulgaria yang diperkuat Hristo Stoichkov, Baggio memborong dua gol untuk mengalahkan mereka dengan skor tipis 1-2. Dengan hasil itu Italia lolos ke final Piala Dunia 1994.
Kalah Lawan Brasil
Brasil kala itu diperkuat oleh pemain top seperti Romario, Bebeto, dan Dunga. Pertandingan berakhir tanpa gol setelah perpanjangan waktu, meski baik Italia maupun Brasil menciptakan beberapa peluang.
Laga pun harus ditentukan lewat tos-tosan. Italia saat itu sedang tertinggal 3-2 setelah Franco Baresi dan Daniele Massaro gagal menceploskan bola ke gawang Taffarel.
Maju sebagai penendang terakhir, Baggio gagal menuntaskan tugasnya setelah sepakannya melambung tinggi di sisi kanan gawang Brasil. Kegagalan Baggio membuat Timnas Brasil merengkuh trofi Piala Dunia keempat sepanjang sejarah mereka. Momen itu jadi catatan terburuk dalam karier sepakbola Baggio.
Aib Roberto Baggio
Berkat kegagalan penaltinya Roberto Baggio seketika langsung menjadi kambing hitam. Padahal, Baggio dikenal dengan tendangan bola matinya yang begitu mematikan.
Kala berseragam bersama Juventus, Ia menjadi eksekutor utama dalam mengambil bola mati. Di Liga Italia musim 1993-1994, dirinya bahkan sukses menelurkan 17 gol.
Kegagalan tersebut terus menghantui Baggio sepanjang kariernya.
"Itu adalah luka yang tidak pernah menutup," kata Baggio, dikutip dari laman resmi FIFA.
"Saya telah bermimpi bermain di final Piala Dunia sejak saya masih kecil, tetapi saya tidak pernah berpikir itu bisa berakhir seperti itu. Sampai hari ini, saya masih belum benar-benar menerima bahwa itu terjadi dan itu terus menghantui saya," tutur Baggio.
(Bola.net/Yoga Radyan)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Piala Dunia 1994: Ketika Italia Kembali Terluka
Piala Dunia 31 Agustus 2022, 19:06
-
Kisah Sedih Timnas Italia di Piala Dunia 2014
Piala Dunia 24 Agustus 2022, 19:48
-
Fabio Grosso, Bek yang Hancurkan Jerman di Semifinal Piala Dunia 2006
Piala Dunia 23 Agustus 2022, 18:54
-
Gianluigi Buffon dan Performa Apiknya di Piala Dunia 2006
Tim Nasional 18 Agustus 2022, 19:41
-
5 Pemain asal Italia yang Bermain di Premier League Saat Ini
Editorial 15 Agustus 2022, 14:55
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR