Bola.net - - Pelatih , Fernando Santos tidak sepakat dengan tudingan bahwa tim asuhannya menjadi juara Euro 2016 karena keberuntungan. Ia merasa bahwa Portugal tampil dengan bagus hingga sukses menjadi juara.
Perjalanan Portugal di Euro 2016 memang tidak diwarnai dengan hasil-hasil fantastis. Cristiano Ronaldo dan kolega hanya sekali meraih kemenangan di waktu normal. Itu terjadi pada babak semifinal saat menang 2-0 atas Wales.
"Portugal selalu bermain bagus, jika tidak, kami tidak akan menjadi juara Eropa," tegas Santos.
"Saya melihat Portugal hanya sekali menang di laga normal 90 menit di Euro, tapi tidak benar. Tidak ada negara yang bisa menjadi juara Eropa tanpa menang pada empat laga setelah fase grup," sambungnya.
Portugal sendiri menjadi juara Euro 2016 usai menang dengan skor 1-0 atas Prancis. Pesta Portugal ditentukan oleh gol Eder pada babak tambahan waktu.
Bagi Santos, kemenangan pada waktu normal maupun perpanjangan waktu artinya sama saja. Mantan pelatih Yunani pun tidak mengerti mengapa publik selalu mencibir Portugal karena hasil yang mereka raih di Euro 2016 meski sukses menjadi juara.
"Jadi, Portugal menang pada empat laga, jangan lupa itu. Saya rasa Anda memiliki interpretasi yang tidak masuk akal. Permainan selalu memiliki kemungkinan dilanjutkan hingga 120 menit, itu tidak berbeda dengan 90 menit," tandasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hajar Selandia Baru, Portugal Melangkah ke Semifinal
Piala Dunia 24 Juni 2017, 23:53
-
Bek Rusia: Ronaldo Tak Bisa Dibandingkan dengan Chicharito
Piala Dunia 24 Juni 2017, 07:48
-
Portugal Sebut Juara Euro 2016 Bukan Keberuntungan
Piala Dunia 24 Juni 2017, 05:08
-
Santos Cadangkan Ronaldo Lawan Selandia Baru
Piala Dunia 24 Juni 2017, 04:33
-
Prediksi Selandia Baru vs Portugal 24 Juni 2017
Piala Dunia 23 Juni 2017, 17:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR