
Bola.net - Portugal memasuki tahun Piala Dunia dengan pertanyaan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Cristiano Ronaldo, ikon terbesar dalam sejarah sepak bola negara itu, kini berada di persimpangan antara status legenda dan urgensi taktik modern. Kondisi fisik, usia, dan situasi suspensi membuat perdebatan kian intens.
Roberto Martinez yang mengambil alih tim pada 2023, menghadapi tekanan besar dalam menentukan arah baru tim nasional. Keputusan yang diambilnya akan membawa konsekuensi bukan hanya pada performa Portugal, tetapi juga pada dinamika emosional publik.
Ronaldo bukan sekadar pemain, ia simbol generasi, penggerak ekonomi, dan wajah global sepak bola Portugal. Meski Ronaldo terus mencetak gol, tanda-tanda perubahan tampak semakin jelas.
Ketidakhadiran Ronaldo di lapangan memberi ruang bagi pemain lain, dan Portugal menunjukkan mereka bisa tampil dominan tanpa sang bintang veteran. Situasi ini membuat pertanyaan tentang masa depan Ronaldo semakin relevan.
Skorsing Ronaldo dan Dampaknya pada Portugal

Keputusan apakah Ronaldo tetap berada dalam skuad semakin mendesak setelah sang pemain menerima kartu merah akibat insiden dengan Dara O’Shea.
Pelanggaran itu dapat berujung pada hukuman hingga kemungkinan tiga pertandingan. Ronaldo sudah absen sekali dan Portugal tetap tampil perkasa, memperlihatkan kemampuan kolektif tanpa bergantung pada satu nama besar.
Jika dibawa ke Piala Dunia, Ronaldo kemungkinan absen pada pertandingan pembuka grup, mungkin juga laga kedua. Absensi ini menciptakan ruang bagi kombinasi baru, sekaligus memberi tekanan pada Martinez untuk menilai efektivitas tim tanpa kapten legendaris tersebut.
Situasi ini mengingatkan pada kasus Wayne Rooney pada 2006, yang mendapatkan pengurangan hukuman meski melakukan tindakan kekerasan.
Meski begitu, Ronaldo kini berada pada fase karier yang berbeda. Ia memiliki pengaruh besar di dalam dan luar lapangan, membuat keputusan terkait dirinya jauh lebih kompleks.
Daya Tarik Komersial dan Pengaruh Ronaldo dalam Keputusan FIFA

Ronaldo bukan sekadar pemain bagi Portugal; ia aset global. Dengan lebih dari satu miliar pengikut di media sosial, kehadirannya di Piala Dunia bernilai besar bagi pemasaran turnamen. Organisasi seperti FIFA tentu memahami daya tarik ini dan berkepentingan menjaga minat audiens global.
Ronaldo menjadi wajah bagi drama panjang persaingannya dengan Lionel Messi. Televisi, sponsor, dan para pemegang hak siar menginginkan kelanjutan episode terakhir narasi tersebut.
Kehadirannya menambah nilai jual turnamen yang digelar di Amerika Utara, wilayah yang sedang digarap FIFA untuk ekspansi.
Namun, pada level permainan, pengaruh Ronaldo tidak lagi seperti dulu. Mobilitasnya menurun dan perannya kini lebih fokus pada penyelesaian di kotak penalti.
Meski tetap berbahaya di area itu, bek-bek terbaik dunia lebih mudah mengantisipasi pergerakannya. Faktor inilah yang membuat debat mengenai keberlanjutannya semakin wajar.
Kualitas Skuad Portugal dan Dilema Besar Martinez
Portugal memiliki kedalaman talenta yang luar biasa. Absennya Ronaldo saat menghadapi Armenia menjadi contoh bagaimana tim bisa tampil lebih bebas secara psikologis.
Dalam kemenangan 9-1 itu, Bruno Fernandes dan Joao Neves mencetak hattrick, sementara kontribusi lain datang dari Goncalo Ramos, Renato Veiga, dan Francisco Conceicao.
Namun paradoksnya, mengakhiri era Ronaldo bukan keputusan sederhana. Ia berdiri di atas figur legendaris seperti Eusebio dan telah berperan besar membawa Portugal ke panggung tertinggi.
Mengucapkan selamat tinggal pada sosok yang begitu berpengaruh membawa risiko politis dan emosional.
Keputusan terbaik seharusnya berlandas pada kebutuhan tim. Portugal memiliki lini tengah yang dipenuhi pemain bertalenta, Bernardo Silva, Joao Neves, Ruben Neves, Vitinha, Matheus Nunes, Bruno Fernandes, Rafael Leao, dan mereka terbukti mampu mengatasi tekanan tanpa Ronaldo.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hubungannya Dengan Cristiano Ronaldo Merenggang? Ini Pengakuan Dari Karim Benzema
Asia 18 November 2025, 15:55
-
Melihat Kiprah Cristiano Ronaldo di Piala Dunia: Perjalanan Panjang dari 2006 hingga 2022
Piala Dunia 18 November 2025, 13:24
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
LATEST UPDATE
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
-
Tchouameni Tegaskan Masih Betah di Madrid di Tengah Rumor Ketertarikan Man United
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:57
-
Wejangan Benzema Agar Vinicius Jr Raih Ballon d'Or: Syaratnya 1, Tapi Sulit!
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:33
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR