
Bola.net - Barcelona tidak sedang baik-baik saja. Barcelona yang selama ini nampak indah dengan balutan tiki-taka, ini mulai bopeng. Ada krisis menggerogoti klub dari level paling atas hingga di atas lapangan.
Krisis di Barcelona terkuak pekan ini. Ada dua peristiwa yang menonjol usai laga melawan Celta Vigo, Sabtu (27/6/2020) lalu. Barcelona gagal menang dan hubungan pemain dengan pelatih memburuk.
Usai pertandingan, Luis Suarez secara terbuka menyerahkan tanggung jawab atas kegagalan menang kepada tim pelatih. "Itu tugas pelatih untuk melakukan analisis," kata pemain asal Uruguay tersebut.
Lalu, di ruang ganti, situasi juga memanas. Marca melaporkan, Lionel Messi dan kolega terlibat adu argumen dengan pelatih Quique Setien. Situasi panas terjadi di ruang ganti Barcelona menyusul hasil imbang 2-2.
Krisis Pemain dan Pelatih

Musim 2019/2020 tidak berjalan baik bagi Barcelona. Pada musim-musim yang sebelumnya, segala masalah yang ada di klub mampu ditutupi dengan aksi dan prestasi dari atas lapangan. Namun, tidak di musim 2019/2020 ini.
Kegagalan di Supercopa de Espana mencuatkan tidak harmonisnya hubungan pemain dengan Ernesto Valverde. Hal ini bahkan diungkap langsung oleh Direktur Olahraga, Eric Abidal.
Valverde kemudian dipecat. Quique Setien pun ditunjuk sebagai pelatih baru. Rupanya, kehadiran mantan pelatih Real Betis tidak mampu memperbaiki situasi. Pelatih dan pemain tetap tidak satu irama.
Quique Setien kabarnya tidak punya komunikasi yang bagus dengan Lionel Messi dkk. Bahkan, dia harus memakai jasa Eder Sarabia, asisten pelatih, untuk membantu memberikan instruksi ke para pemain.
Komunikasi yang Buruk

Rupanya, situasi yang terjadi sangat buruk. Lionel Messi nampak tidak mengindahkan instruksi yang diberikan Eder Sarabia di laga melawan Celta Vigo. La Pulga bahkan tak menoleh dan membuang badan saat sang pelatih bicara.
— 🎦 FCBW Media (@FCBW_Med1a) June 28, 2020
Quique Setien tidak menutup diri bahwa ada masalah antara pemain dengan pelatih. Ada komunikasi yang tidak terjalin dengan lancar. Akan tetapi, pelatih 61 tahun menilai semuanya masih normal.
"Saya tidak ingat ada masalah yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Faktanya, memang benar selalu ada kontroversi, sama seperti hidup, dan wajar ada perbedaan," ungkap Setien kepada Sport.
Di sisi lain, sumber Marca menyebut jika para pemain tidak sepakat dengan metode latihan dan taktik yang selama ini diterapkan Quique Setien.
Dulu Coutinho, Sekarang Griezmann

Mantan pemain Barcelona, Rivaldo, sudah memberi isyarat jika hubungan antar pemain di Barcelona tidak cukup bagus. Kasus Philippe Countinho menjadi contohnya. Lionel Messi dinilai terlalu dominan dan membuat Coutinho tenggelam.
Setelah Coutinho, kini Griezmann yang tengah mengalami krisis. Pemain asal Prancis tak kunjung menemukan performa terbaiknya seperti ketika masih bermain di Atletico Madrid.
“Kurangnya gol menurunkan motivasi dan merusak kepercayaan diri Griezmann, jadi saya percaya penting bagi Lionel Messi untuk membantunya," ucap Rivaldo.
"Messi bisa, misalnya, membiarkan Griezmann mengambil penalti ketika Barcelona menang dengan nyaman - hanya agar pemain Prancis itu mencetak gol - seperti yang ia lakukan dengan Luis Suarez di masa lalu," ujarnya.
Kontroversi di Bursa Transfer

Bursa transfer juga menjadi masalah pelik bagi Barcelona. Klub asal Catalan selalu menghadirkan drama di bursa transfer. Ada drama Neymar, Griezmann, Coutinho, Lautaro Martinez, dan yang paling baru Arthur Melo.
Transfer Neymar selalu menjadi topik utama di Barcelona setiap bursa transfer dibuka. Nyatanya, sampai saat ini belum ada kepastian apakah pemain asal Brasil bakal kembali ke Camp Nou.
Sukses Barcelona menggaet Coutinho dan Griezmann pun tak lepas dari kontroversi. Barcelona diduga membuat pendekatan ilegal pada Griezmann. Lalu, mereka juga dinilai membeli Coutinho dengan harga terlalu mahal.
Paling anyar, Barcelona membuat transfer mengejutkan dengan 'menukar' Arthur Melo [23 tahun] dengan Miralem Pjanic [30 tahun]. Dari sisi usia, jelas ini bisnis yang tidak menguntungkan bagi kubu Barcelona.
Apalagi, Pjanic pernah mengaku sebagai fans Real Madrid.
Konflik di Level Atas

Konflik juga melanda Barcelona di level manajerial. Josep Maria Bartomeu, presiden klub, melakukan perombakan besar-besaran di jajaran direksi. Kabarnya, ini adalah keputusan politis karena dia ingin maju sebagai presiden lagi pada 2021 mendatang.
Josep Maria Bartomeu juga dicurigai menyewa jasa agensi khusus. Langkah ini berbau politis, di mana Bartomeu dituding ingin memperindah sosoknya di hadapan khalayak umum. Bartomeu sedang membangun citra positif dengan menyewa buzzer media sosial.
Sebuah acara di stasiun radio Cadena SER mengklaim Barcelona membayar perusahaan bernama I3 Ventures dengan tugas untuk membersihkan citra presiden Josep Maria Bartomeu di media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Sejumlah nama pun kabarnya menjadi korban dari serangan perusahaan bayaran Barcelona ini, mulai dari Lionel Messi, Gerard Pique, Pep Guardiola, Xavi, Carles Puyol, hingga Joan Laporta.
Emili Rousaud, mantan petinggi Barcelona, menyerang kepemimpinan Bartomeu. Dia menyebut ada pratik korupsi yang dijalankan. Dikutip dari Mundo Deportivo, Rousaud menyebut segala skandal ini dengan istilah BarcaGate.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Arthur Melo Sudah, Juventus Lanjutkan Perburuan Pemain Baru di Spanyol
- Masalah di Mana-Mana, Barcelona Masih Bisa Lebih Buruk Lagi
- Quiquie Setien Benarkan Kontroversi Barcelona: Memang Selalu Terjadi
- Eder Sarabia, Biang Kerok Kekacauan Barcelona?
- Lionel Messi vs Eder Sarabia: Barcelona Sedang Tidak Baik-Baik Saja
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tinggalkan Barcelona, Wonderkid Ini Merapat ke Manchester United
Liga Inggris 30 Juni 2020, 18:00
-
Quique Setien Tidak Resah Terancam Dipecat Barcelona, Kenapa?
Liga Spanyol 30 Juni 2020, 17:00
-
Transfernya Sudah Diresmikan, Kapan Arthur Gabung Juventus?
Liga Spanyol 30 Juni 2020, 16:20
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR