Sering Dituding Ikut Campur Transfer Barcelona, Lionel Messi Akhirnya Buka Suara

Bola.net - Mau tak mau, status pesepak bola terbaik di dunia membuat Lionel Messi jadi sasaran empuk. Messi berulang kali diserang isu-isu miring, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Salah satu isu yang bisa mencoreng nama baik Messi jika terbukti benar adalah keterlibatannya pada aktivitas transfer Barcelona. Kabarnya, Messi punya suara penting yang memengaruhi pergerakan Barca.

Jika Messi tidak setuju, sehebat apa pun pemain itu, Barca bakal membatalkan negosiasi mereka. Lalu, jika Messi menginginkan pemain tertentu, Barca harus mendapatkannya meski mungkin tidak sesuai dengan bujet.

Tudingan ini serius, Messi dianggap terlalu berkuasa. Namun, benarkah itu yang terjadi di lapangan? Baca penjelasan Messi di bawah ini ya, Bolaneters!

Ada Orang yang Memimpin

Tudingan itu mungkin mengancam reputasi, tapi Messi menanggapinya dengan santai. Dia menegaskan bahwa urusan transfer klub sudah diurus oleh orang-orang yang berwenang dan ahli di bidangnya.

Messi hanyalah pemain biasa, tidak mungkin dia menuntut klub mendatangkan Neymar atau Lautaro Martinez pada bursa transfer mendatang.

"Ketika bicara transfer, ada beberapa orang dalam klub yang dipercaya, dan mereka harus memilih yang mereka yakini merupakan terbaik untuk skuad," ungkap Messi kepada Sport.

"Sudah jelas bahwa di situasi sekarang ini [pascapandemi virus corona], segalanya bakal jadi lebih sulit, juga di bursa transfer. Kami harus yakin bahwa kami tetap bisa mengembangan apa yang kami miliki saat ini."

Mungkin Menguntungkan

Messi, sama seperti semua pemain Barca lainnya, baru kembali berlatih di fasilitas klub awal pekan ini. Mereka melewati tes Covid-19 dengan baik dan sampai saat ini masih harus berlatih terpisah di lapangan, bergiliran dan menjaga jarak.

"Mungkin jeda ini bakal menguntungkan bagi kami, tapi kita tunggu sja apakah mereka bisa melanjutkan kompetisi kembali. Setelahnya kami akan menghadapi keraguan-keraguan itu," sambung Messi.

"Latihan adalah langkah pertama, tapi kita tidak boleh terlalu yakin dan harus terus mengambil langkah-langkah pencegahan."

"Kami juga harus berasumsi bahwa ketika pertandingan dimulai lagi nanti, kemungkinan besar akan digelar tanpa penonton," tandasnya.

Sumber: Sport