
Bola.net - Kiper Barcelona, Wojciech Szczesny, baru saja menandatangani perpanjangan kontrak yang akan menahannya di Camp Nou hingga tahun 2027. Momen ini ia manfaatkan untuk berbagi cerita mengenai sembilan bulan pertamanya yang spesial bersama Blaugrana.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, ia mengungkapkan kekagumannya yang luar biasa pada talenta rekan setimnya, Pedri. Selain itu, ia juga membeberkan perbedaan budaya sepak bola yang sangat signifikan antara Barcelona dan mantan klubnya, Juventus.
Szczesny menjelaskan secara mendetail bagaimana mentalitas, pendekatan taktis, hingga suasana di sesi latihan kedua klub tersebut sangatlah berbeda. Hal ini memberinya sebuah pengalaman baru yang sangat berharga dalam kariernya.
Perbandingan yang ia paparkan ini memberikan sebuah gambaran yang menarik. Pengakuannya membuka wawasan mengenai cara kerja dan filosofi yang dianut oleh dua klub raksasa di Eropa tersebut.
Pujian Setinggi Langit untuk Pedri
Saat ditanya siapa pemain yang paling membuatnya terkesan, Wojciech Szczesny tanpa ragu langsung menyebut satu nama. Pemain tersebut bukanlah seorang superstar veteran, melainkan rekan setimnya yang masih sangat muda di Barcelona, Pedri.
Penjaga gawang asal Polandia ini mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Pedri dalam mengontrol permainan dan keberaniannya saat menguasai bola. Baginya, Pedri adalah sebuah representasi sejati dari keindahan dan tontonan dalam sepak bola.
"Pedri adalah pemain yang paling membuat saya terkesan dalam hidup saya: Saya melihatnya mengontrol permainan, baik dalam serangan maupun pertahanan, dia tidak pernah kehilangan bola," puji Szczesny dalam wawancara di kanal Foot Truck.
"Jika Anda bertanya kepada saya siapa pemain terbaik tahun ini, saya pribadi akan mengatakan Pedri. Dia mewujudkan tontonan yang seharusnya ada dalam sepak bola dan mendorong anak-anak muda untuk menekuni olahraga ini," lanjutnya.
Perbedaan Mentalitas: Barcelona vs Juventus
Lebih lanjut, Szczesny menjelaskan bahwa ada perbedaan budaya dan mentalitas yang sangat besar antara Barcelona dan Juventus. Perbedaan paling terasa adalah dalam cara tim merespons saat mereka kebobolan sebuah gol.
Di Barcelona, ia merasakan timnya memiliki keyakinan penuh untuk bisa mencetak lebih banyak gol balasan. Sedangkan di Juventus, tekanan untuk tidak kebobolan dan menjaga clean sheet terasa jauh lebih berat dan menjadi prioritas utama.
"Di sini, saya punya kesan bahwa bahkan ketika saya membuat kesalahan, tim bermain sangat baik sehingga saya bisa menatap ke depan. Kami kebobolan gol? Oke, sekarang kami harus mencetak dua gol," ungkapnya.
"Beban dari setiap kekalahan yang dirasakan benar-benar berbeda. Musim lalu, Barcelona sepertinya adalah tim yang paling tidak peduli dengan jumlah gol yang kebobolan," kata Szczesny.
Taktik Berbeda Saat Membangun Serangan
Perbedaan paling mencolok yang ia rasakan sebagai seorang kiper adalah dalam hal taktik membangun serangan dari lini belakang. Para pemain di Barcelona dan Juventus memiliki pendekatan yang sangat kontras saat ia menguasai bola.
Di Juventus, ia merasa para bek cenderung lebih menghindar untuk menerima operan di area pertahanan yang berbahaya. Sementara di Barcelona, semua pemain, tanpa terkecuali, justru aktif bergerak untuk meminta bola darinya.
"Di Juve, jika saya menerima bola dengan kaki kiri, bek berada lima meter dari saya, tetapi dia sudah berbalik ke sisi lain, seolah-olah dia ingin saya membuangnya jauh-jauh daripada mengopernya," kenang Szczesny.
"Di sini, sebaliknya, semua orang mendatangi saya dan berteriak agar saya mengoper bola. Sebagai contoh, kadang-kadang Pedri menginginkan bola bahkan dengan tujuh lawan di sekelilingnya," bebernya.
Tekanan dan Intensitas di Sesi Latihan
Filosofi bermain Barcelona yang sangat unik ini, menurut Szczesny, terbentuk dari metode dan intensitas di sesi latihan. Ia mengaku cara berlatih di Barcelona sangat berbeda dengan apa yang pernah ia alami di klub-klub sebelumnya.
Ia menyebut sesi latihan rondo atau permainan di ruang sempit sangat berguna untuk meningkatkan kualitas operan dan visi bermain. Di sesi tersebut, semua pemain selalu bergerak aktif untuk meminta bola, yang secara otomatis memberikan tekanan konstan pada pemegang bola.
"Di Juve, segalanya berbeda. Di sini Anda bermain dan berlatih dengan cara yang sama sekali berbeda. Dalam permainan kecil, semua orang berdekatan, Anda bisa memprediksi ke mana pemain akan mengoper," jelasnya.
"Ada juga perubahan budaya: saya berada di bawah tekanan terus-menerus selama latihan, semua orang berlari ke arah saya. Anda tidak bisa membuang waktu, karena jika semua orang menginginkan bola, berarti ada seseorang yang tidak terkawal," tutupnya.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Sulitnya Barcelona Beli Sayap Kiri Baru: Ada Saja Masalahnya
- Barcelona Manfaatkan Obsesi Rashford, Manchester United Kini Terjepit
- Drama Kiper Barcelona: Szczesny No.1, Joan Garcia Pelapis, Ter Stegen Bagaimana?
- Szczesny Buka Suara soal Lamine Yamal: Saya Tidak Lihat Ada Red Flags!
- Dari Ancelotti, Messi, hingga Ronaldo, Kenapa Banyak Bintang Tersandung Pajak di Spanyol?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Transfer Osimhen ke Galarasaray Mandek, Juventus Siap Menyergap!
Liga Italia 11 Juli 2025, 16:42 -
Dua Titik Lemah Juventus Jelang Musim Baru di Bawah Igor Tudor
Liga Italia 11 Juli 2025, 16:32 -
Kata Fabrizio Romano: Jadon Sancho ke Juventus? Masih Jauh!
Liga Inggris 10 Juli 2025, 21:16
LATEST UPDATE
-
Prediksi Arsenal vs West Ham 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:10 -
Hasil FP1 Moto2 Mandalika 2025: Celestino Vietti dan Manuel Gonzalez Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:48 -
Prediksi Manchester United vs Sunderland 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 09:39 -
Hasil FP1 Moto3 Mandalika 2025: David Munoz Memimpin Joel Kelso
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:31 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 3 Oktober 2025, 09:09 -
Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Singapura 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:07
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR