
Bola.net - Nama Timur Kapadze sering terdengar dalam diskursus sepak bola nasional. Sosok asal Uzbekistan itu disebut sebagai kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia, tepat setelah ia memutuskan mundur dari pos asisten pelatih Timnas Uzbekistan.
Bukan sekadar rumor, Kapadze juga sudah memberikan sinyal terbuka terkait minatnya membesut skuad Garuda.
Kiprah Kapadze di dunia kepelatihan memang menarik perhatian. Setelah memimpin generasi muda Uzbekistan hingga meraih prestasi di level Asia, ia juga menjadi bagian penting dari sejarah besar negaranya yang untuk pertama kalinya berhasil menembus putaran final Piala Dunia.
Dengan profil matang, rekam jejak gemilang, serta pendekatan kepelatihan yang modern, Kapadze muncul sebagai sosok yang dinilai cocok mengangkat kualitas Timnas Indonesia. Berikut empat fakta menarik tentang sosok yang kini menjadi salah satu kandidat paling serius untuk mengisi kursi pelatih kepala Garuda.
1. Karier Bermandikan Gelar sebagai Pemain

Sebelum dikenal sebagai pelatih, Timur Kapadze adalah pesepak bola yang kenyang pengalaman dan prestasi. Ia mengawali karier di kompetisi domestik seperti Neftchi Fergana, Pakhtakor, dan Bunyodkor, tiga klub besar Uzbekistan yang memberinya panggung untuk bersinar sejak akhir 1990-an.
Bersama Neftchi, ia meraih gelar Uzbekistan Super League 2001, setelah sebelumnya tiga kali menjadi runner-up.
Kariernya meroket saat membela Pakhtakor. Kapadze membantu klub tersebut memenangkan enam gelar liga beruntun (2002–2007) serta enam gelar Piala Uzbekistan pada periode yang sama.
Kapadze juga dua kali tampil di semifinal Liga Champions Asia. Bersama Bunyodkor, ia melanjutkan catatan prestasi dengan tiga gelar liga dan dua gelar piala domestik, termasuk semifinal Liga Champions Asia 2008.
2. Ikon Timnas Uzbekistan dengan 119 Caps

Tak hanya bersinar di level klub, Kapadze adalah salah satu pemain paling loyal dalam sejarah Timnas Uzbekistan. Ia mengumpulkan 119 caps dan 10 gol sejak debut pada 2002 hingga 2015. Angka itu menempatkannya sebagai salah satu pengoleksi caps terbanyak dalam sejarah sepak bola Uzbekistan.
Kapadze juga sempat mengenakan ban kapten dan menjadi tulang punggung generasi emas Uzbekistan. Ia tampil dalam empat edisi Piala Asia, termasuk membawa negaranya menembus semifinal pada 2011 dan perempat final pada 2004, 2007, dan 2015.
Pengalamannya merumput di luar negeri seperti di Korea Selatan, UEA, dan Kazakhstan memperkaya perspektif serta kematangannya sebagai pemain.
3. Rekam Jejak Pelatih Penuh Prestasi

Setelah gantung sepatu pada 2017, Kapadze langsung naik kelas dalam dunia kepelatihan. Ia pernah menjabat pelatih interim Timnas Uzbekistan pada 2018, sebelum kemudian dipercaya membesut Timnas U-19 dan Olympic Tashkent.
Kinerjanya di level junior Uzbekistan membuat Federasi Sepak Bola Uzbekistan kembali memanggilnya untuk menangani tim nasional pada 2022.
Prestasinya pun mencolok. Kapadze membawa Timnas Uzbekistan U-23 meraih dua kali runner-up Piala Asia U-23, termasuk edisi 2024 ketika ia mengalahkan Timnas Indonesia U-23 di semifinal.
Pada 2025, ia memimpin tim senior Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Meski kemudian turun menjadi asisten setelah Fabio Cannavaro ditunjuk sebagai pelatih kepala, peran Kapadze tetap krusial dalam proyek sepak bola Uzbekistan.
4. Terang-Terangan Tertarik Melatih Timnas Indonesia

Nama Kapadze mulai dikaitkan dengan Timnas Indonesia setelah PSSI berpisah dengan Patrick Kluivert. Dalam beberapa pekan terakhir, Kapadze menjadi salah satu kandidat yang menarik minat publik karena rekam jejak serta pendekatan kepelatihannya yang modern. Yang lebih menarik, Kapadze tidak menutupi ketertarikannya.
Ia bahkan menyatakan secara terbuka siap memimpin skuad Garuda. "Saya siap memimpin tim nasional Indonesia. Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran," kata Kapadze kepada UzA, dikutip dari Zamin.
Sumber: Bola.com/Vincentius Atmaja
Baca Ini Juga:
- Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
- 3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
- Apa Alasan Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan Mendadak Absen Saat Timnas Indonesia U-22 Kalah dari Mali?
- Akibat Absen di FIFA Matchday November 2025, Ranking Timnas Indonesia Merosot: Malaysia Justru Melonjak Tanpa Bermain
- Tanpa Ivar Jenner, Timnas Indonesia U-22 Bisa Kewalahan Lawan Mali: Analisis Tajam soal Peran Krusial Sang Kapten
- Indra Sjafri Ungkap Alasan Pilih Ivar Jenner Jadi Kapten Saat Timnas Indonesia U-22 Kalah 0-3 dari Mali
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55






















KOMENTAR