Timnas U-19 harus menang di laga terakhir melawan Korsel jika ingin menjadi juara grup, sementara Korsel hanya butuh hasil imbang. Apa yang menjadi kunci Garuda Jaya menundukkan Korea Selatan, berikut ulasan singkatnya. [initial]
Kantongi Kekuatan Lawan

Korea Selatan jelas bukan tim kemarin sore, status sebagai juara bertahan Piala AFC U-19 tak didapat begitu saja. Terbukti, Korsel langsung melejit di ajang kualifikasi Piala AFC U-19 kali ini dengan meraih dua kemenangan telak. Filipina dihajar 4-0 diikuti Laos yang dihancurkan 5-1.
Namun masih ada celah jika mengutip dari pernyataan Direktur Teknik Timnas U-19, Rudy Wiliam Keltjes yang menilai permainan Korsel cenderung menurun di laga terakhir. Berbeda dengan timnas U-19 yang menunjukkan tren naik.
Kemenangan 2-0 atas Filipina membuat Indonesia harus menang atas Korsel di laga terakhir. Sebab, Korsel yang menghajar Laos 5-1 kini tinggal membutuhkan hasil imbang saja besok (12/10) untuk dapat lolos ke putaran final di Myanmar.
Jaga Spirit Tetap Menyala

Mental bertanding adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh tim juara. Dan mental ini sudah diperlihatkan Skuat Garuda Jaya ketika berhasil menjuarai Piala AFF U-19 lalu. Sekarang tinggal memanfaatkan momentum untuk kembali meraih sukses dengan lolos langsung ke putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar.
Tingkatkan Kekuatan Fisik

Dengan adaptasi yang sama, meningkatkan kualitas fisik menjadi salah satu cara untuk bisa mengungguli lawan. Stamina adalah faktor utama untuk bisa mengungguli lawan, dan rupanya cara ini sudah dilakukan oleh Pelatih Indra Sjafri.
Sepanjang gelaran Piala AFF U-19 lalu, Indra sudah merancang program latihan agar peak performance Evan Dimas dkk terjadi di laga final. Ditambah koordinasi dengan tim medis timnas U-19, membuat skuat Garuda Jaya tampil tangguh di lapangan.
Lupakan Euforia

Korea Selatan berada di level yang berbeda dengan negara ASEAN yang menjadi lawan Garuda Jaya di Piala AFF U-19 lalu. Dengan alasan yang sama, Evan Dimas dkk perlu segera melupakan euforia juara di Piala AFF U-19 lalu demi menyongsong tim yang lebih kuat.
Euforia timnas u-19 juga diakui oleh Indra Sjafri saat menghadapi Laos. "Kita lihat sendiri, mereka seperti malas berlari," sindir Indra dalam sesi jumpa pers pasca laga Selasa (8/10). "Anak-anak kan masih usia 19, 18 tahun. Mereka memang gampang puas dan menganggap dirinya sudah tinggi karena menjadi juara kemarin," sambungnya.
Tingkatkan Efektifitas Permainan

Menghadapi Korea Selatan dengan tipikal permainan yang sama, Indonesia perlu berbenah dan meningkatkan Efektifitas Permainan. Dengan meminimalkan kesalahan sendiri bisa menjadi kunci efektif dalam membangun serangan ke gawang Korsel.
Tajamkan Finishing

Terlepas dari strategi bertahan dan penampilan gemilang kiper lawan, Indonesia harus mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Hanya mencetak 2 gol dari 12 tendangan ke gawang saat melawan Filipina menjadi PR Indra Sjafri untuk meningkatkan kualitas finishing anak asuhnya.
Terlebih saat melawan Korea Selatan, Indonesia diperkirakan tak akan mendapat banyak peluang seperti di dua laga sebelumnya. Efektifitas serangan, finishing yang tajam bisa menjadi kunci bagi Garuda Muda untuk menaklukkan Taegeuk Warriors.
Dukungan Suporter

Namun kemudian Evan Dimas dkk malah menikmati kehadiran ribuan suporter yang disebutnya memberikan kekuatan tersendiri. Malahan suporter bisa dikatakan kunci bagi Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 lalu.
Sayangnya pemandangan stadion yang penuh dengan suporter mendukung perjuangan Timnas U-19 tidak tersaji di Stadion Gelora Bung Karno. Berbeda saat bertanding di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, perjuangan anak asuh Indra Sjafri selama kualifikasi Piala AFC U-19, hanya disaksikan 'segelintir' penonton.
Suporter bisa menjadi pemain ke-12 di lapangan, dukungan mereka juga menambah kekuatan pemain untuk terus berlari mengejar kemenangan. Dukungan penuh suporter yang memadati stadion juga bisa menjadi aura menakutkan bagi tim lawan. Dukungan suporter bisa menjadi kunci Garuda Jaya untuk menaklukkan Korea Selatan dan lolos berlaga di putaran final Piala AFC U-19 tahun depan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Evan Dimas: Semua Bisa Dikalahkan Kecuali Tuhan
Tim Nasional 11 Oktober 2013, 13:43
-
7 Kunci Garuda Jaya Tundukkan Korea Selatan
Tim Nasional 11 Oktober 2013, 11:21
-
Statistik Indonesia Terhambat 'Bus' Filipina
Tim Nasional 11 Oktober 2013, 09:34
-
Sepak Terjang Evan Dimas Disorot Barcelona
Tim Nasional 11 Oktober 2013, 09:02
-
HT Review: Free Kick Hargianto Bikin Indonesia Unggul
Tim Nasional 10 Oktober 2013, 21:24
LATEST UPDATE
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
-
RKUHAP Disahkan: Ini Aturan Baru Pemblokiran Rekening dan Izin Penyadapan
News 18 November 2025, 14:02
-
Melihat Kiprah Cristiano Ronaldo di Piala Dunia: Perjalanan Panjang dari 2006 hingga 2022
Piala Dunia 18 November 2025, 13:24
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR