Kisah Dirtek PSSI Alexander Zwiers: Loloskan Yordania ke Piala Dunia, Berkeluarga dengan Orang Indonesia

Kisah Dirtek PSSI Alexander Zwiers: Loloskan Yordania ke Piala Dunia, Berkeluarga dengan Orang Indonesia
Alexander Zwiers ketika dikenalkan sebagai Direktur Teknik PSSI pada Senin (25/8) malam WIB (c) Fitri Apriani

Bola.net - Wajah Alexander Zwiers tampak ramah saat naik ke panggung di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin 25 Agustus 2025. Hari itu, ia resmi diperkenalkan sebagai Direktur Teknik PSSI.

Bagi pria asal Belanda tersebut, Indonesia bukanlah wilayah asing. Ia menyebut negeri ini sebagai rumah keduanya. “Terima kasih atas sambutannya yang hangat, saya merasa seperti pulang ke rumah,” kata Zwiers.

Kedekatannya dengan Indonesia lahir dari keluarga. Selama 25 tahun, ia hidup bersama istrinya yang berasal dari Tanah Air. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang putri yang lahir di Indonesia. Beberapa waktu lalu, keluarga kecil ini juga sempat tinggal di Karawaci, Tangerang.

“Saya dan keluarga pernah menetap di Lippo Karawaci selama empat tahun. Setelah lima tahun kembali ke Belanda, kami rindu kehangatan Indonesia. Karena itu, kami memutuskan kembali. Ini pengalaman yang sangat istimewa,” ujarnya.

1 dari 3 halaman

Jejak Karier Panjang

Di luar kehidupan pribadinya, Zwiers memiliki rekam jejak panjang di dunia sepak bola. Sejak 2001, ia sudah berkelana ke delapan negara berbeda. Timur Tengah menjadi wilayah yang paling lama digelutinya.

Ia pernah terlibat dalam proyek sepak bola di Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Pengalamannya juga membawanya ke Meksiko lewat program Jordi Cruyff Football. Setelah itu, ia sempat bekerja di Kazakhstan, lalu kembali ke UEA sebelum akhirnya pindah ke Yordania pada 2019.

Di Yordania, langkahnya mencapai titik tertinggi. Selama empat tahun menjadi Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania (JFA), Zwiers ikut membawa tim meraih dua pencapaian besar: finalis Piala Asia 2023 dan lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, ia menolak menganggapnya sebagai keberhasilan pribadi.

“Ini bukan tentang saya, tapi tentang kita semua. Tentang orang lokal, organisasi, dan sistem yang dibangun bersama,” ucapnya.

2 dari 3 halaman

Transformasi Sepak Bola Yordania

Bersama timnya, Zwiers merancang jalur pembinaan pemain muda. Pusat-pusat talenta dibangun, dan program tim usia muda disesuaikan dengan tim senior. Hasilnya, 11 pemain muda mendapat debut di timnas senior.

Jumlah pemain muda di negara itu pun meningkat pesat. Dalam enam tahun, lebih dari 4.000 anak masuk ke piramida sepak bola. “Sepak bola bukan hanya soal prestasi, tapi juga menyatukan masyarakat, menjaga kesehatan, dan memberi ruang bagi anak-anak untuk bermain,” jelasnya.

Ia juga mengembangkan sistem kepelatihan. Jumlah pelatih bertambah, kualitasnya naik, dari level akar rumput hingga profesional. Posisi-posisi baru turut diperkenalkan, mulai dari pelatih fisik hingga analis performa.

“Semua ini lahir dari kerja bersama. Dari rapat, mendengar satu sama lain, lalu membangun sepak bola bersama. Itu yang membuat perjalanan ini begitu istimewa,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Misi Baru di Indonesia

Kini, seluruh pengalaman tersebut ia bawa ke Indonesia. Zwiers menegaskan bahwa tugas barunya bukan hanya pekerjaan, melainkan juga sebuah misi hidup.

“Saya merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari sepak bola Indonesia. Ini adalah mimpi sekaligus misi hidup saya,” ungkapnya.

Dengan latar belakang keluarga Indonesia dan rekam jejak internasional yang luas, Zwiers berharap dapat memberi kontribusi nyata selama empat tahun masa kontraknya di PSSI.

Disadur dari: Bola.com (Muhammad Adi Yaksa/Hendry Wibowo) 26 Agustus 2025


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL