
Bola.net - Manuel Pellegrini harum di langit biru Manchester. Kini, di usia senja, pelatih berjuluk El Ingeniero itu kembali mencuri perhatian. Ia sukses membawa Real Betis melaju ke final UEFA Conference League 2024/2025, sebuah pencapaian gemilang.
Prestasi ini bukan sekadar keberhasilan biasa. Ini adalah pernyataan tegas bahwa pelatih asal Chile itu masih relevan di level tertinggi. Pellegrini tengah menapaki babak baru dalam karier kepelatihannya yang panjang dan penuh warna. Bersama Betis, ia berpeluang menorehkan tinta emas dalam sejarah klub.
Julukan El Ingeniero bukan hanya tempelan semata. Pellegrini memang berlatar belakang teknik sipil, dan pendekatan ilmiahnya tercermin jelas dalam filosofi sepak bolanya: sistematis, terstruktur, dan penuh perhitungan.
Tak seperti banyak pelatih yang gemar berteriak di pinggir lapangan, Pellegrini justru dikenal karena ketenangannya. Dari sikap itu, ia mendapatkan rasa hormat dari para pemain dan rekan sejawat. Di ruang ganti, ia bukan sosok diktator, melainkan pemimpin yang membimbing dengan tenang namun tegas.
“Pellegrini mirip Arsene Wenger. Ia bisa marah jika kepercayaannya dikhianati. Tapi di luar itu, dia sangat tenang,” ujar mantan anak asuhnya, Samir Nasri, kepada BBC Sport beberapa waktu lalu.
Karier Panjang Si Arsitek Sepak Bola
Pellegrini telah menjelajahi berbagai benua sepanjang kariernya. Ia memulai kiprahnya di negara asal, Chile, melatih tim-tim seperti Universidad de Chile, Palestino, dan Universidad Catolica. Lalu ia berkelana ke Ekuador dan sukses membawa LDU Quito menjadi juara liga.
Kariernya berlanjut ke Argentina, menangani San Lorenzo dan River Plate, dua klub besar yang ia bawa bersaing di papan atas. Pencapaian inilah yang mulai membuka mata dunia terhadap potensinya.
Tahun 2004 menjadi titik awal petualangannya di Eropa. Bersama Villarreal, ia membangun tim yang solid dan sempat menembus semifinal Liga Champions 2005/2006. Ia kemudian dipercaya menangani Real Madrid, meski hanya semusim. Setelah itu, ia mencetak sejarah bersama Malaga, membawa klub tersebut ke perempat final Liga Champions 2012/2013.
Namun, puncak karier Pellegrini tercatat di Inggris. Ia mengantar Manchester City menjuarai Premier League 2013/2014 dengan permainan menyerang nan atraktif. Media Inggris, The Daily Telegraph, bahkan menyebut sepak bola racikannya sebagai “perayaan geometri yang indah”.
Usai petualangan di Tiongkok dan sempat kembali ke Inggris melatih West Ham, Pellegrini bergabung dengan Real Betis pada 2020. Di sinilah ia membangun proyek jangka panjang yang mulai menunjukkan hasil nyata.
Kebangkitan Betis di Bawah Pellegrini
Kedatangan Pellegrini mengubah wajah Real Betis. Dari tim papan tengah yang inkonsisten, Betis menjelma menjadi penantang serius di La Liga dan kompetisi Eropa. Puncaknya terjadi pada musim 2021/2022, saat mereka menjuarai Copa del Rey, gelar mayor pertama dalam hampir 20 tahun.
Kini, Betis kembali mencetak sejarah. Di musim 2024/2025, mereka berhasil menembus final UEFA Conference League. Sebuah pencapaian besar yang mempertegas status Pellegrini sebagai pelatih kelas dunia.
Ia membentuk skuad seimbang dengan memadukan pemain muda potensial dan pemain senior yang sarat pengalaman. Gaya bermain Betis yang menyerang, cair, dan dinamis menjadi cerminan filosofi sepak bola Pellegrini yang selalu mengedepankan kolektivitas dan presisi.
Manuel Pellegrini membuktikan bahwa umur bukan penghalang untuk terus berprestasi. Bersama Real Betis, ia kembali menorehkan namanya di panggung sepak bola Eropa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Final Conference League: Bedah Taktik dan Kekuatan Chelsea
Liga Eropa UEFA 28 Mei 2025, 14:33 -
Final Conference League: Bedah Taktik dan Kekuatan Real Betis
Liga Eropa UEFA 28 Mei 2025, 13:47
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR